Liputan6.com, Sukabumi - Kisah luar biasa perjuangan seorang ibu datang dari Kampung Cikadu, Desa Sukalarang, Kabupaten Sukabumi. Bukan hanya tentang kelahiran bayi kembar 3, melainkan tentang ketahanan sebuah keluarga dan keunggulan tim medis dalam menghadapi tantangan yang langka.
Pasangan suami istri (pasutri) Sofa (33) dan Ismali (36) kini memeluk erat ketiga putra mereka yang diberi nama Faiz Umar, Fatih Abdurrohman, dan Akih Al Adli, setelah melalui perjalanan yang penuh kejutan dan harapan.
Bagi sebagian besar pasangan, kabar kehamilan adalah sukacita. Namun, bagi pasutri asal Sukabumi ini, Sofa dan Ismali, kabar itu datang dengan kejutan yang berlipat ganda. Mulanya pada usia kehamilan tujuh minggu, hanya dua kantung janin yang terdeteksi.
Namun, dua minggu kemudian mereka mendapat kabar mengejutkan, dokter menyatakan pada salah satu kantung yang sama, muncullah janin ketiga.
"Awalnya dikira hanya kembar dua. Suami saya sampai nggak bisa duduk saking kagetnya," kenang Sofa, saat ditemui pada Rabu (18/6/2025).
Ia menggambarkan momen saat mereka menyadari akan menyambut tiga nyawa sekaligus. Ini adalah kehamilan kelima bagi Sofa, dan meskipun ia kini telah memiliki tujuh anak, pengalaman kembar tiga ini adalah yang pertama, membawa dimensi baru dalam perjalanan keluarga mereka.
“Selama masa kehamilan dan proses persalinan saya merasa tidak sendiri, karena dapat support sistem yang baik. Alhamdulillah sekarang bayi-bayi saya sudah berusia satu bulan dan sehat semuanya, begitu juga saya,” tuturnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Distribusi Air Bersih, Jurmat Curhat jadi Jumat Berkah
Pertaruhan Waktu dan Keahlian, Momen Krusial di Ruang Bersalin
Wakil Direktur Medis RSU Hermina Sukabumi, Dr. Andreansyah Nugraha mengatakan, kelahiran bayi kembar 3 adalah peristiwa langka, dengan perkiraan hanya terjadi 1 banding 10.000 kehamilan. Risiko yang menyertainya tinggi, menuntut persiapan dan keahlian yang luar biasa dari tim medis.
"Bisa membantu proses persalinan triplet yang sukses dan selamat tentu menjadi kebanggaan bagi kami," ujarnya.
Pada 20 Mei 2025, pukul 14.37 WIB, di Rumah Sakit Umum Hermina Sukabumi, dr. Wulanthari, Sp.OG, dan dr. Rahayu, Sp.A, memimpin sebuah tim yang berpacu dengan waktu dan potensi komplikasi.
Melalui operasi caesar bayi kembar 3 ini, Faiz, Fatih, dan Akih lahir berturut-turut dalam rentang waktu yang sangat singkat, hanya satu menit memisahkan masing-masing dari mereka.
Meskipun prematur pada usia kehamilan 35 minggu, ketiganya lahir dalam kondisi stabil. Ini adalah bukti nyata dari koordinasi, profesionalisme, dan persiapan matang tim medis RS Hermina Sukabumi dalam menghadapi kasus persalinan berisiko tinggi.
Di Balik Inkubator, Perjuangan Diam Sang Bayi dan Peran Vital NICU
Setelah lahir, perjalanan ketiga bayi belum usai. Berat badan yang bervariasi yakni 2,2 kg untuk Faiz, 1,8 kg untuk Fatih, dan 1,5 kg untuk Akih, menuntut perawatan intensif. Faiz memerlukan tiga hari di NICU untuk pemenuhan oksigenasi, diikuti tujuh hari di perinatologi.
Sementara itu, Fatih dan Akih, dengan berat badan di bawah 2.000 gram, menghabiskan sepuluh hari di ruang perinatologi. Ini adalah periode kritis, di mana setiap detik dan setiap keputusan medis sangat berarti bagi tumbuh kembang mereka.
Pemeriksaan lanjutan pada tanggal 3 dan 11 Juni 2025 menunjukkan bahwa ketiga bayi mengalami kenaikan berat badan yang baik.
“Pada 29 Mei 2025, setelah sepuluh hari perawatan intensif, Faiz, Fatih, dan Akih akhirnya pulang ke rumah, sehat dan stabil,” ungkapnya.