KINO Kantongi Laba Bersih Rp 88,91 Miliar pada 2024

1 day ago 7

Liputan6.com, Jakarta - PT Kino Indonesia Tbk (KINO) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sepanjang 2024.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (1/4/2025), PT Kino Indonesia Tbk (KINO) mencatat penjualan Rp 4,36 triliun sepanjang 2024. Penjualan tersebut naik 2,41 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,13 triliun.

Beban pokok pendapatan tumbuh 2,9 persen menjadi Rp 2,48 triliun dari periode 2023 sebesar Rp 2,41 triliun. Dengan demikian laba kotor naik 9,3 persen menjadi Rp 1,88 triliun sepanjang 2024 dari 2023 sebesar Rp 1,72 triliun.

Perseroan mencatat laba kurs Rp 4,48 miliar pada 2024. Selain itu, laba penjualan aset tetap mencapai Rp 1,61 miliar sepanjang 2024.

Perseroan membukukan laba bersih naik 15,10 persen menjadi Rp 88,91 miliar hingga 2024. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba bersih Perseroan Rp 77,24 miliar.

Seiring kinerja keuangan itu, laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 63 pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 51.

Ekuitas naik menjadi Rp 1,65 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 1,61 triliun. Total liabilitas Perseroan turun menjadi Rp 2,85 triliun sepanjang 2024 dari 2023 sebesar Rp 3,02 triliun. Aset Perseroan turun 3,16 persen menjadi Rp 4,50 triliun pada 2024 dari periode 2023 sebesar Rp 4,64 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 121,21 miliar pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 166,44 miliar.

Pada penutupan perdagangan 27 Maret 2025, saham KINO naik 5,21 persen ke posisi Rp 1.110 per saham. Harga saham KINO dibuka stagnan di posisi Rp 1.055 per saham. Saham KINO berada di level tertinggi Rp 1.110 dan level terendah Rp 1.055 per saham. Total frekuensi perdagangan enam kali dengan volume perdagangan 8 saham. Nilai transaksi Rp 860 ribu.

Promosi 1

Kinerja 2023

Sebelumnya, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) mencatat kinerja keuangan positif sepanjang 2023. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan meraup laba pada 2023 di tengah Perseroan mampu menekan beban.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (31/3/2024), PT Kino Indonesia Tbk meraih penjualan Rp 4,13 triliun pada 2023. Penjualan Perseroan naik 13,89 persen dari 2022 sebesar Rp 3,63 triliun.

Beban pokok penjualan bertambah 7,65 persen dari Rp 2,32 triliun menjadi Rp 2,41 triliun pada 2023. Namun, Perseroan mampu mencatat kenaikan laba kotor 31,74 persen menjadi Rp 1,72 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 1,30 triliun.

Perseroan menekan beban penjualan 15,12 persen menjadi Rp 1,16 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,37 triliun. Beban umum dan administrasi terpangkas 51,31 persen menjadi Rp 339,15 miliar pada 2023 dari 2022 Rp 696,59 miliar. Perseran alami rugi kurs Rp 3,3 miliar pada 2023 dari sebelumnya untung Rp 12,52 miliar.

Perseroan mencatat laba sebelum beban pajak penghasilan Rp 113,65 miliar pada 2023 dari sebelumnya rugi Rp 917,09 miliar. Seiring kinerja tersebut, Perseroan mencetak laba bersih Rp 77,24 miliar pada 2023. Kondisi ini berbeda dari 2022 yang rugi Rp 950,28 miliar. Sedangkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 70,46 miliar pada 2023 dari periode sama setahun sebelumnya rugi Rp 957,02 miliar.

Aset Perseroan

Sementara itu, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 51 pada 2023 dari 2022 rugi Rp 687.

Total ekuitas Perseroan tercatat Rp 1,61 triliun pada 2023, atau naik 1,81 persen dari 2022 sebesar Rp 4,67 triliun. Liabiliatas turun 3,65 persen menjadi Rp 3,02 triliun pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 3,14 triliun. Aset Perseroan turun tipis 0,64 persen menjadi Rp 4,64 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,67 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 166,45 miliar pada 2023.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 28 Maret 2024, harga saham KINO stagnan di posisi Rp 1.440 per saham. Saham KINO dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.450 per saham. Harga saham KINO berada di level tertinggi Rp 1.450 dan terendah Rp 1.440 per saham. Total frekuensi perdagangan 16 kali dengan volume perdagangan 262 saham. Nilai transaksi Rp 37,7 juta.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |