IPO Perusahaan Keamanan Siber Netskope Picu Optimisme di Wall Street

Liputan6.com, Jakarta - Penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) perusahaan keamanan siber Netskope hadir di tengah kebangkitan pasar IPO setelah mengalami jeda yang cukup panjang. Hal ini akibat inflasi yang tinggi dan suku bunga tengah melonjak.

Momentum ini memicu optimisme baru di Wall Street sekaligus di kalangan modal ventura yang menantikan imbal hasil investasi. Demikian mengutip dari CNBC, Kamis (18/9/2025).

Perusahaan keamanan siber Netskope mengincar valuasi USD 7,3 miliar atau Rp 120,83 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.552) setelah menetapkan harga saham di USD 19 atau Rp 314.746 untuk IPO mendatang, di kisaran tertinggi yang diharapkan.

Netskope akan mulai diperdagangkan pada Kamis di Nasdaq dengan kode saham "NTSK." Penjualan saham tersebut menghasilkan USD 908,2 juta atau Rp 15,04 triliun.

Awal pekan ini, Netskope menaikkan kisaran harga yang diharapkan menjadi antara USD 17 dan USD 19 per saham, naik dari kisaran awal USD 15 hingga USD 17. Perusahaan tersebut mengungkapkan rencana untuk go public bulan lalu.

Di sisi lain, meski saham StubHub merosot sebesar 6 persen pada hari pertama perdagangan pada Rabu, tren tersebut kurang memuaskan tetapi bukan alasan untuk dapat dikhawatirkan. CoreWeave, yang IPO pada Maret, sempat stagnan saat debut tetapi kini sahamnya melonjak tiga kali lipat.

Perusahaan buy now pay later asal Swedia, Klarna, bahkan juga ikut melonjak 15 persen saat debut bulan ini.

Sementara itu, sejumlah raksasa lain juga sukses melantai sejak debut pasar baru-baru ini, di antaranya bursa mata uang kripto Bullish (didukung Peter Thiel), perusahaan perangkat lunak desain, Figma, dan penerbit stablecoin Circle.

Selain IPO, kesepakatan sektor teknologi juga diramaikan oleh aksi korporasi jumbo tahun ini. Google mengakuisisi startup keamanan cloud Israel, Wiz, dan palo Alto Network senilai USD 32 miliar dan kemudian melakukan akuisisi CyberArk senilai USD 25 miliar.

SailPoint yang didukung Private equity Thoma Bravo kembali masuk ke bursa pada Februari, setelah menjadikannya perusahaan privat pada 2022. Di sisi lain, kompetitor Netskope seperti CrowdStrike dan Zscaler juga aktif melakukan akuisisi untuk memperkuat portofolio mereka.

Netskop, Berkantor pusat di Santa Clara, California, didirikan pada 2012 oleh Sanjay Beri yang sekaligus menjabat sebagai CEO. Pada  Juli lalu, Netskope memiliki 2.910 karyawan dan melayani 4.317 pelanggan di 90 negara.

Perusahaan ini bersaing di sektor vendor keamanan TI dan jaringan, menghadapi nama-nama besar seperti Broadcom, Cisco, Palo Alto Networks, dan Zscaler.

Dari sisi kinerja, pendapatan berulang tahunan Netskope tumbuh 33 persen menjadi USD 707 juta hingga akhir Juli. Pendapatan mencapai USD 328 juta dalam enam bulan yang berakhir pada 31 Juli, meski perusahaan masih melaporkan kerugian bersih senilai USD 170 juta pada periode yang tersebut. Sejumlah investor besar tercatat mendukung Netskope, antara lain Accel, Iconiq, dan Lightspeed Venture Partners.

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street ditutup bervariasi pada perdagangan saham Rabu, 17 September 2025. Pergerakan wall street yang beragam ini terjadi setelah the Federal Reserve (the Fed) memangkas suku bunga acuan untuk pertama kali pada 2025.

Pejabat the Fed pangkas suku bunga acuan 0,25% atau 25 basis poin (bps), langkah yang sangat diantisipasi pasar setelah pertemuan the Fed dalam dua hari ini.

Mengutip Yahoo Finance, Kamis (18/9/2025), indeks Dow Jones naik 0,5%. Sedangkan indeks S&P 500 merosot 0,1% dan indeks Nasdaq susut 0,3%.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan dalam konferensi pers keputusan Fed tersebut merupakan "pemotongan manajemen risiko" karena pasar tenaga kerja telah memburuk di tengah inflasi yang tinggi.

Selain pemangkasan suku bunga, para pembuat kebijakan The Fed juga mengisyaratkan dua pemangkasan suku bunga lagi tahun ini. Perlambatan pasar tenaga kerja diperkirakan akan meyakinkan para pejabat The Fed untuk beralih ke pemangkasan suku bunga lebih lanjut, meskipun terjadi peningkatan inflasi.