IHSG dan Kapitalisasi Pasar Catat Rekor, BEI: Bukti Meningkatnya Kepercayaan Investor

1 month ago 30

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar saham kembali mencatatkan rekor baru bersejarah pada Jumat, 19 September 2025.

IHSG ditutup pada level 8.051,118, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa, seiring dengan kapitalisasi pasar yang juga menorehkan rekor tertinggi barunya sebesar Rp 14.632 triliun.

Sebelumnya, pada Rabu, 16 September 2025, IHSG juga mencapai rekor tertinggi di level 8.025,179 dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 14.516 triliun.

“Rangkaian pencapaian rekor ini mencerminkan semakin kuatnya optimisme seluruh pemangku kepentingan terhadap prospek pasar modal Indonesia sekaligus menjadi bukti meningkatnya kepercayaan investor di tengah dinamika perekonomian global,”  ujar Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad, seperti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (20/9/2025).

Kautsar menuturkan, ukungan kebijakan strategis pemerintah untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional turut menjadi faktor penting dalam terciptanya sentimen positif, sehingga semakin memperkuat kepercayaan pelaku pasar terhadap pasar modal Indonesia.

Selain itu, aktivitas pencatatan efek di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berlanjut. Pada Senin, 15 September 2025, Obligasi Berkelanjutan VII Federal International Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Federal International Finance resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal Rp1,03 triliun.

Pencatatan Obligasi

Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk obligasi ini adalah AAA(idn) (Triple A), dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.

Atas pencatatan tersebut, sepanjang 2025, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat di BEI mencapai 131 emisi dari 72 emiten dengan nilai Rp 153,64 triliun.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 644 emisi dengan nilai outstanding sebesar Rp 528,53 triliun dan USD 117,27 juta, yang diterbitkan oleh 137 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 196 seri dengan nilai nominal Rp 6.520,49 triliun dan USD 502,10 juta. Selain itu, di BEI juga telah tercatat sebanyak 7 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp 2,13 triliun.

IHSG Pekan Lalu Merosot 0,17%, 6 Faktor Ini Membayanginya

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada perdagangan 8-12 September 2025. Sentimen reshuffle kabinet dan harga emas membayangi IHSG sepekan.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (13/9/2025), IHSG sepekan melemah terbatas 0,17% dan ditutup ke posisi 7.854,06. Pada pekan lalu, IHSG bertambah 0,47% ke posisi 7.867,34. Kapitalisasi pasar merosot 0,57% menjadi Rp 14.130 triliun dari pekan lalu Rp 14.211 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG merosot 0,17% didorong sejumlah sentimen. Herditya mengatakan, faktor pertama, reshuffle kabinet yang terjadi pada awal pekan ini, investor cenderung bereaksi negatif. Faktor kedua,  rilis data neraca dagang dan inflasi China yang cenderung menguat. Faktor ketiga, rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang meningkat dibandingkan periode sebelumnya.

Faktor keempat, ada harapan akan pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed). Faktor kelima, katalis dari suntikan perbankan Himbara sebesar Rp 200 triliun. “Faktor keenam, penguatan komoditas emas global,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Transaksi Harian

Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan terpangkas 2,21% menjadi 2,04 juta kali transaksi dari 2,08 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian bursa merosot 9,87% menjadi 33,56 miliar saham dari 37,24 miliar saham pada pekan lalu.

Selama sepekan investor asing melakukan aksi jual saham mencapai Rp 6,59 triliun. Dengan demikian, sepanjang 2025, investor asing melepas saham Rp 61,72 triliun.

Selain itu, peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI 7,6% menjadi Rp 19,42 triliun dari Rp 18,05 triliun pada pekan lalu.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |