Liputan6.com, Jakarta PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) menjual satu unit kapal oil tanker senilai USD 2,97 juta atau setara Rp 47,3 miliar (asumsi kurs Rp 15.942 per dolar AS).
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/12/20240, pembeli kapal tanker dengan nama Griya Ambon tersebut adalah PT Hutama Trans Kencana (MATRANS), sebuah perusahaan berdomisili di Jakarta yang terafiliasi dengan perseroan.
Direktur Utama HITS Andi Alifwansyah mengungkapkan penjualan kapal dilakukan oleh entitas anak usaha perseroan, yakni PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK). Adapun transaksi ini berlangsung pada 6 Desember 2024. Penjualan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelompokan segmen usaha di bidang pengangkutan minyak, sehingga pengelolaan aset lebih berfokus.
Andi menuturkan transaksi kapal tersebut dikategorikan sebagai transaksi afiliasi sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan.
Berdasarkan nilai perolehan, transaksi tersebut bukan merupakan transaksi material sebagaimana didefinisikan di dalam POJK No 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha karena nilai transaksi tidak lebih dari 20 persen nilai ekuitas perseroan (berdasarkan nilai yang tercantum dalam laporan keuangan teraudit perseroan untuk tahun buku 2023).
Laba Emiten Tommy Soeharto Humpuss Intermoda Transportasi Susut 56,41% di Semester I 2024
PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) telah mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, perusahaan milik Tommy Soeharto itu membukukan pertumbuhan positif dari sisi pendapatan.
Hingga 30 Juni 2024, perseroan membukukan pendapatan usaha USD 62,47 juta atau sekitar Rp 1,01 triliun (kurs Rp 16.167,00 per USD). Pendapatan itu naik 12,85 persen dibandingkan pendapatan semester I 2023 yang tercatat sebesar USD 55,36 juta.
Namun bersamaan dengan naiknya pendapatan usaha, beban pokok pendapatan membengkak jadi USD 48,55 juta dibanding semester I 2023 yang sebesar USD 38,2 juta. Alhasil, laba bruto pada semester I 2024 tergerus menjadi USD 13,92 juta dibanding laba kotor semester I 2023 yang sebesar USD 17,17 juta.
Pada semester I 2024, beban usaha perseroan juga naik menjadi USD 6,77 juta dari USD 5,16 juta pada semester I 2023. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan pendapatan keuangan sebesar USD 786.733, biaya keuangan USD 2,25 juta, dan bagian rugi dari entitas asosiasi USD 50.642.
Setelah memperhitungkan beban pajak final dan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 4,74 juta atau sekitar Rp 76,56 miliar. Laba itu turun 56,41 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang tercatat sebesar USD 10,86 juta.
Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2024 naik menjadi USD 282,19 juta dari USD 271,82 juta pada akhir tahun lalu. Liabilitas naik menjadi USD 173,76 juta dari USD 164,03 juta pada Desember 2023. Sementara ekuitas sampai dengan 30 Juni 2024 naik menjadi USD 108,43 juta dari posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar USD 107,79 juta.
Laba Emiten Tommy Soeharto Humpuss Intermoda Transportasi Susut 30,56% di 2023
PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) telah mengumumkan kinerja tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perusahaan milik Tommy Soeharto itu membukukan kinerja yang kurang moncer.
Melansir laporan keuangan Humpuss Intermoda Transportasi dalam keterbukaan informasi Bursa, Selasa (9/4/2024), perseroan membukukan pendapatan USd 112,47 juta atau sekitar Rp 1,79 triliun (kurs Rp 15.896,10 per USD). Pendapatan itu relatif sama atau naik tipis 0,21 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar USD 112,24 juta.
Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan pada 2023 naik menjadi USD 82,67 juta dari USD 81,3 juta pada 2022. Alhasil, laba bruto pada 2023 terpangkas menjadi USD 29,8 juta dibanding 2022 yang tercatat sebesar USD 30,94 juta.
Sepanjang 2023, perseroan membukukan beban usaha USD 17 juta, naik dari USD 13,39 juta pada 2022. Pendapatan keuangan pada periode ini tercatat sebesar USD 1,64 juta, biaya keuangan USD 4,61 juta, keuntungan atas pelepasan saham entitas anak USD 1,4 juta, dan bagian rugi neto dari entitas asosiasi USD 80.677.
Setelah dikurangi beban pajak final dan pajak penghasilan, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar USD 5,46 juta atau sekitar Rp 86,77 miliar. Laba ini turun 30,56 persen dibanding laba pada 2022 yang tercatat sebesar USD 7,86 juta.
Aset perseroan sampai dengan akhir 2023 naik menjadi USD 271,82 juta dari USD 229,92 juta pada 2022. Liabilitas pada 2023 naik menjadi USD 164,03 juta dari USD 150,14 juta pada 2022. Sementara ekuitas pada 2023 naik menjadi USD 107,79 juta dari USD 79,78 juta pada 2022.