Fakta Baru, Penculik Bocah Bilqis Jual 3 Anak Kandung Seharga Rp 100 Ribu

1 day ago 9

Liputan6.com, Jakarta- Polisi akhirnya menemukan titik terang dari aksi pelaku utama penculikan Bilqis (4), Sri Yuliana, yang diduga menjual tiga anak kandungnya sendiri. Ironisnya ketiga anak kandungnya itu dijual seharga Rp 100 ribu.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto memembenarkan hal tersebut. Dia menyebut, dari hasil interogasi Sri Yuliana diketahui menikah pada tahun 2016 dengan seorang pria berinisial OD dan dikaruniai 5 orang anak.

"Tersangka SY menikah dengan Lelaki OD pada tahun 2016, dikaruniai 5 orang anak," kata Didik, Sabtu (15/11/2025).

Dari informasi yang diterima Liputan6.com, OD kemudian pisah ranjang dengan Sri Yuliana hingga dia merantau ke Papua dan meninggalkan anak istrinya di Makassar.

Menurut Didik, Sri Yuliana kemudian menyerahkan ketiga anaknya kepada seseorang pada kisaran tahun 2022 hingga 2023 untuk diadopsi. Ketiga anak tersebut diketahui brinisial RT, RJ, dan P.

"Sekitar tahun 2022–2023, tersangka menyerahkan tiga anaknya untuk diadopsi kepada orang yang tidak dikenal di Jalan Malengkeri, Makassar," bebernya.

Ironisnya kala itu, Sri Yuliana hanya dibayar Rp 300 ribu oleh orang yang mengadopsi ketiga anaknya tersebut. Atau dengan kata lain setiap anak hanya dihargai Rp 100 ribu.

"Hanya menerima uang Rp300.000," sebut Didik.

Setelah diduga menjual tiga anak kandungnya dengan modus adopsi, Sri Yuliana pun memutuskan untuk merawat dua anaknya yang lain, yakni FB dan FS. Saat ini, FB dan FS berada di Rumah Aman Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar.

Dugaan Jual Anak Kandung Diungkap Putri Pelaku

Sebelumnya, fakta baru terungkap di balik kasus penculikan Bilqis (4), bocah yang sempat menghebohkan publik setelah dijual hingga ke kawasan Suku Anak Dalam di pedalaman Jambi. Pelaku utama, Sri Yuliana alias Ana (30), ternyata tidak hanya menjual Bilqis, tetapi juga diduga pernah menjual tiga dari lima anak kandungnya sendiri.

Dugaan mengejutkan ini diungkapkan oleh salah satu anak Sri Yuliana yang kini berada di rumah aman Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar. Kasus tersebut kini tengah diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

Kepala DP3A Kota Makassar, drg. Ita Isdiana Anwar, membenarkan informasi tersebut. Dia menjelaskan bahwa Sri Yuliana memiliki lima anak kandung, di mana dua anak kini berada di rumah aman, sementara tiga lainnya diduga telah dijual.

“Informasi ini dari anaknya sendiri. Yang bersama kami sekarang ada dua, berusia 9 tahun dan 5 tahun. Si kakak bilang, tiga adiknya sudah dijual oleh ibunya,” kata Ita kepada Liputan6.com, Selasa (11/11/2025) malam.

Ita menyatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada kepolisian. Apalagi sejak awal kedua anak tersebut sebelumnya juga dititipkan oleh penyidik ke rumah aman DP3A untuk perlindungan.

“Karena polisi tidak bisa membiarkan anak-anak ikut bersama ibunya di dalam sel tahanan. Jadi anak-anaknya kami tampung di rumah aman,” jelasnya.

Dua Anak Pelaku Dimanfaatkan Untuk Culik Bilqis

Secara terpisah, Konselor Hukum UPTD PPA Kota Makassar, Sitti Aisyah, memastikan pihaknya telah memberikan pendampingan kesehatan dan psikologis kepada dua anak kandung Sri Yuliana yang kini dalam perlindungan. Dia juga menyebutkan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak sekolah agar proses pemulihan pendidikan dan psikologis anak berjalan maksimal.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah supaya proses pemulihan bisa berjalan lancar. Selain itu, kami juga berikan layanan psikologis karena mereka tahu sendiri bahwa ibunya menjual adik-adiknya,” ujar Aisyah.

Aisyah mengungkapkan bahwa dua anak Sri Yuliana yang kini berada di rumah aman adalah anak-anak yang terekam CCTV saat penculikan Bilqis di Taman Pakui Sayang, Makassar, pada Minggu (2/11/2025) lalu.

“Dua anak yang terekam CCTV itu adalah anak kandung pelaku, Sri Yuliana,” katanya.

Menurut Aisyah, kedua anak tersebut dimanfaatkan oleh ibunya untuk mengelabui Bilqis agar mau ikut bermain, sebelum akhirnya dibawa pergi dan dijual.

“Kami belum mengetahui secara detail kronologi awalnya. Tapi dari keterangan sementara, anak-anak itu diminta ibunya untuk memanggil Bilqis agar mau bermain bersama mereka,” jelasnya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |