Emiten Perhiasan Emas Hartadinata Abadi Catat Laba Tumbuh 44,59%, Ini Penopangnya

2 days ago 13

Liputan6.com, Jakarta - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), emiten perhiasan emas membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih 2024. Hal itu didorong oleh pertumbuhan volume dan rata-rata harga jual.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (17/4/2025) PT Hartadinata Abadi Tbk mencatat penjualan Rp 18,22 triliun pada 2024. Penjualan Perseroan naik 41,27 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,85 triliun.

Seiring kenaikan pendapatan itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk bertambah 44,59 persen menjadi Rp 442,18 miliar dari periode 2023 sebesar Rp 305,80 miliar.

Direktur Investor Relation Hartadinata Abadi Thendra Crisnanda menuturkan, pendapatan tumbuh didorong pertumbuhan volume sebesar 16,83% menjadi 15,11 ton dan average sell price (ASP) sebesar 21,54% Year on Year (YoY).

Pada 2024, Thendra mengatakan, kontribusi penjualan emas batangan di lokal berkontribusi hingga 70% terhadap total pendapatan konsilidasi. “Sisa 30% adalah penjualan perhiasan baik lokal dan ekspor,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Perseroan mencatat beban pokok pendapatan naik 43,84% menjadi Rp 17,13 triliun pada 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,91 triliun. Di tengah kenaikan beban pokok pendapatan, Perseroan mencatat pertumbuhan laba bruto sebesar 15,84 persen dari Rp 946,73 miliar pada 2023 menjadi Rp 1,09 triliun pada 2024.

Perseroan mencatat beban penjualan turun menjadi Rp 9,92 miliar pada 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 23,30 miliar. Beban umum dan administrasi susut menjadi Rp 209,76 miliar pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 215,77 miliar. Perseroan membukukan penghasilan keuangan naik menjadi Rp 2,68 miliar pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 2,31 miliar. Beban keuangan bertambah menjadi Rp 310,21 miliar pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 304,81 miliar.

Laba Perseroan

Seiring kinerja tersebut, dengan demikian, Perseroan mencatat laba per saham naik menjadi Rp 96,02 pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 66,40.

Total ekuitas naik 19,12 persen menjadi Rp 2,34 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 1,97 triliun. Liabilitas naik 18,09 persen menjadi Rp 3,61 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 3,05 triliun. Aset Perseroan bertambah 18,4 persen menjadi Rp 5,95 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 5,02 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara sebesar Rp 213,54 miliar pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 292,62 miliar.

Target 2025

Untuk 2025, Perseroan bidik pendapatan tumbuh 40-50% dan laba bersih 30%-40% YoY dibandingkan realisasi 2024. “Kami optimistis pertumbuhan kinerja akan didorong oleh pertumbuhan volume terutama dukungan dari bullion bank dan ASP,” ujar dia.

Hartadinata Abadi Gandeng Pegadaian Garap Ekosistem Bank Emas

Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mengumumkan kerjasama strategis dengan PT Pegadaian, perusahaan pertama di Indonesia yang mempelopori dan mendapat izin menjalankan kegiatan usaha bullion atau bank emas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung pengembangan ekosistem emas di Indonesia untuk meningkatkan literasi masyarakat Indonesia terhadap investasi emas.

Kegiatan usaha bullion merupakan inisiatif penting dari Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan cadangan emas dan meningkatkan hilirisasi. Sehingga mampu menciptakan sistem tata niaga emas yang memungkinkan transaksi emas lebih aman, terjangkau, dan efisien.

Melalui kolaborasi ini, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dan PT Pegadaian akan berkontribusi dalam memastikan ketersediaan bullion dengan kualitas standar yang tinggi untuk mendukung kebutuhan industri dan investasi emas. Sekaligus, mengedukasi masyarakat tentang investasi emas dan mendorong inklusi yang lebih besar dalam ekosistem keuangan berbasis emas.

"Langkah strategis ini akan memberikan dampak positif bagi industri emas nasional dan memperkuat peran Indonesia sebagai salah satu pasar emas terbesar di dunia.Saat ini kami memiliki visi besar dengan produk bullion EMASKU untuk menjadi pemain kunci yang penting di dalam ekosistem emas di Indonesia," kata Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Sandra Sunanto dalam keterangan resmi, Rabu (15/1/2025).

Solusi Strategis

Produk EMASKU menjadi solusi strategis dalam memenuhi kebutuhan PT Pegadaian atas bullion berkualitas tinggi, sekaligus mendukung pertumbuhan pembelian bullion di Indonesia. EMASKU menawarkan harga beli emas yang kompetitif dengan spread lebih rendah, dengan tujuan pembeli akan mendapatkan keuntungan maksimal.

Produk EMASKU saat ini menjadi satu-satunya bullion yang sudah mendapat Rekomendasi Kesesuaian Syariah dari MUI dimana dalam standar produksinya sesuai dengan prinsip Syariah yaitu menggunakan material bahan baku yang sesuai, gramasi emas yang pas, serta kadar kemurnian yang sesuai ketentuan yaitu 99,99%.

Sesuai SNI

Produk EMASKU dihasilkan dengan proses dan material yang berkualitas yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Pengujian kemurnian kadar dengan akurasi yang tinggi dilakukan melalui pengujian metode Inductively Coupled Plasma sesuai dengan standar SNI 8880:2020 sehingga menghasilkan jaminan kemurnian EMASKU yaitu murni 99,99%.

Bersama anak usaha, yaitu PT Emas Murni Abadi (EMA) selaku assayer melter, setiap produk EMASKU dipastikan melewati quality control yang sesuai dengan prosedur sehingga memberi jaminan kepada pelanggan akan kualitas produk.

PT EMA merupakan refinery yang telah memiliki sertifikasi ISO 9001:2015 yaitu sistem manajemen mutu yang menjadi ketentuan standar yang teruji & bertaraf internasional.

Kolaborasi antara PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dan PT Pegadaian mencerminkan komitmen kedua perusahaan dalam mendukung visi Pemerintah Indonesia untuk memperkuat hilirisasi industri emas di Indonesia.

"Dengan sinergi ini, ekosistem emas diharapkan dapat menjadi motor penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi berbasis bullion," pungkas Sandra.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |