Liputan6.com, Jakarta- Video permintaan maaf Ahmad Firman DM, guru SDN 156 Kalukubodo, Bulukumba, viral di media sosial. Dia meminta maaf setelah mengunggah kondisi atap dan plafon sekolah yang ambruk.
Belakangan, banyak warganet menilai Firman seperti dipaksa untuk menyampaikan permintaan maaf. Hal itu karena ekspresi Firman dalam video permintaan maafnya tampak seperti orang yang tertekan.
Peristiwa bermula ketika atap dan plafon salah satu ruangan di SDN 156 Kalukubodo, Kelurahan Benjala, Kecamatan Bontobahari, roboh pada Selasa (11/11/2025). Pihak sekolah menyebut insiden itu terjadi akibat angin kencang.
Dalam video yang pertama kali diunggah Firman, terlihat potongan seng dan plafon berserakan memenuhi lantai. Dia menyebut ambruknya atap itu nyaris menimpa para siswa.
“Sekolah sudah runtuh di SD 156 Kalukubodo. Hampir menimpa siswa. Injo tu ri kabupaten, tolong sai pakabajikang sikolaku (itu orang di Pemerintah Kabupaten, tolonglah perbaiki sekolahku),” ucap Firman dalam rekaman tersebut.
Tak lama setelah videonya viral, Firman kembali tampil di hadapan kamera untuk menyampaikan klarifikasi sekaligus permintaan maaf. Dalam video kedua itu, dia menyatakan menyesal atas tindakannya dan berkomitmen menjaga lingkungan sekolah agar tetap aman dan nyaman.
“Saya sangat menyesal atas tindakan yang saya lakukan. Saya mohon maaf kepada semua pihak,” kata Firman dalam video klarifikasinya.
Dia juga mengatakan bersedia menerima sanksi apabila kembali melakukan hal serupa atau menyampaikan keterangan yang keliru. Firman menegaskan permintaan maaf itu dibuat atas kesadaran dirinya sendiri.
“Demikian pernyataan ini saya buat dengan ketentuan bilamana saya menuliskan keterangan yang salah, yang tidak benar, dan kembali mengulangi perbuatan tidak menyenangkan, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan segala kerendahan hati, saya mohon maaf kepada semua pihak,” jelasnya.
Penjelasan Dinas Pendidikan Kabupaten Bulukumba
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bulukumba, Andi Buyung Saputra, turut angkat bicara terkait polemik itu. Dia menjelaskan bahwa pihak Dinas Pendidikan sejak awal telah turun tangan untuk memediasi persoalan tersebut.
“Setelah video itu di-upload oleh Pak Firman, kita di Dinas Pendidikan memanggil yang bersangkutan untuk klarifikasi. ASN memang wajib hadir jika diminta memberikan klarifikasi. Kami juga memanggil kepala sekolah dan satuan tugas (Satgas) di Dinas Pendidikan untuk mengetahui duduk masalahnya,” kata Buyung kepada Liputan6.com, Sabtu (16/11/2025).
Dalam pertemuan itu terungkap adanya misinformasi yang diutarakan Firman dalam video pertamanya. Misinformasi tersebut adalah klaim bahwa siswa nyaris tertimpa reruntuhan, padahal ruangan itu sudah lama tidak digunakan.
“Dalam pertemuan dijelaskan bahwa ada misinformasi. Kelas yang ditampilkan dalam video sebenarnya sudah lama tidak digunakan. Karena itu, kepala sekolah keberatan dengan pernyataan Pak Firman yang menyebut atap itu hampir menimpa siswa. Faktanya, di kelas itu saja tidak ada kursi dan tidak ada aktivitas belajar mengajar,” jelas Buyung.
Firman pun mengakui kesalahan itu dan berinisiatif membuat permohonan maaf. Buyung menegaskan bahwa permintaan maaf itu dilakukan oleh Firman tanpa tekanan atau paksaan dari pihak mana pun.
“Akhirnya, Pak Ahmad Firman mengakui bahwa kelas tersebut memang tidak dipakai. Dia menyadari kekeliruannya dan menyampaikan klarifikasi. Dia kemudian membuat pernyataan tertulis sekaligus permintaan maaf. Pernyataan itu ia rekam sendiri dalam bentuk video,” terangnya.
Buyung juga menegaskan bahwa proses belajar mengajar di SD Negeri 156 Kalukubodo saat ini berjalan normal. Dia memastikan tidak ada sanksi apa pun yang diberikan kepada Firman akibat polemik ini.
“Saya perlu menegaskan bahwa tidak ada paksaan dan tidak ada sanksi yang diberikan kepada Pak Firman. Semuanya sekarang berjalan normal. Tidak ada masalah. Silakan tanya langsung jika ada pihak yang merasa diancam, karena memang tidak ada,” bebernya.
Sekolah Direvitalisasi Tahun Depan
Pemerintah Kabupaten Bulukumba memastikan SDN 156 Kalukubodo, yang sempat viral karena atap dan plafon salah satu ruangannya ambruk, akan masuk dalam program revitalisasi pada tahun anggaran 2026.
Kepala Dinas Pendidikan Bulukumba, Andi Buyung Saputra, menegaskan rencana revitalisasi itu tidak berkaitan dengan polemik video yang viral. Dia menyebut persoalan utama mengapa sekolah tersebut belum tersentuh perbaikan adalah karena tidak memenuhi syarat pengajuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Pendidikan Dasar Menengah.
Menurut Buyung, salah satu syarat wajib agar sekolah bisa diusulkan menerima DAK adalah memiliki minimal 60 siswa. Sedangkan SDN 156 Kalukubodo hanya memiliki 55 siswa, sehingga tidak memenuhi kriteria yang ditentukan kementerian.
"DAK itu kewenangan kementerian. Kami sudah usulkan, tapi tidak memenuhi persyaratan. Jadi bukan karena Dinas Pendidikan tidak mau perbaiki," kata Buyung kepada Liputan6.com, Sabtu (15/11/2025).
Buyung menjelaskan bahwa bangunan SDN 156 Kalukubodo sebenarnya telah berdiri sejak 1980-an dan hingga tahun 2025 belum pernah mendapat revitalisasi. Namun pihaknya memastikan sekolah tersebut telah masuk dalam rencana kerja tahun 2026.
"Kami sudah masukkan dalam rencana revitalisasi. Insyaallah 2026 dikerjakan," tegasnya.
Selain itu, Buyung juga meluruskan informasi mengenai analisa pihak luar yang menilai Dinas Pendidikan memiliki anggaran Rp 8 miliar tetapi tidak dimanfaatkan untuk memperbaiki sekolah. Dia menegaskan analisa itu keliru karena anggaran tersebut bukan diperuntukkan bagi pembangunan fisik.
"Terkait analisa KOPEL yang menyebut ada anggaran Rp 8 miliar di Dinas Pendidikan. Itu juga terjadi miskonsepsi. Anggaran Rp 8 miliar itu bukan untuk pembangunan fisik. Itu untuk pengadaan sarana sekolah, seperti alat permainan edukatif, buku, Chromebook, dan sarana laboratorium. Jadi sekali lagi, bukan untuk perbaikan bangunan," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Buyung turut memberikan apresiasi kepada guru yang mengunggah video kondisi bangunan sekolah sebagai bentuk kepedulian. Namun dia mengingatkan pentingnya penyampaian informasi yang sesuai dengan fakta. Dia menegaskan ruangan yang plafonnya ambruk itu tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
"Kami apresiasi guru yang melaporkan kondisi sekolah. Hanya saja kami berharap tidak membuat narasi yang tidak sesuai fakta. Kelas yang plafonnya ambruk itu sebenarnya sudah tidak dipakai, jadi tidak benar jika disebut hampir menimpa siswa," ucapnya.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414232/original/047559800_1763269510-Gebyar_Kriya_Nusantara_dan_Jogja_Investment__6_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5409677/original/055060200_1762868297-1001160294.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413908/original/039066900_1763210854-1000760793.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413903/original/090194400_1763209758-1000558829.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413852/original/010084600_1763203332-IMG_8060__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413803/original/043695500_1763197424-IMG-20251114-WA0036.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413595/original/073322500_1763181606-Korban_Longsor_Cilacap_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413674/original/076562400_1763187194-IMG_8042.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412525/original/073158200_1763094384-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413434/original/086055200_1763137861-IMG_20251114_200041.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413364/original/019315500_1763125685-Maha_Menteri_Keraton_Surakarta_KG_Panembahan_Agung_Tedjowulan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413329/original/016059900_1763122170-161200.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413306/original/073498300_1763120914-Prajurit_TNI.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413249/original/015868100_1763118244-BPBD_Bantul.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413292/original/091816800_1763120240-Keluarga_Keraton_Surakarta_menjelaskan_terkait_penobatan_putra_mahkota_jadi_raja_PB_XIV.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5173831/original/051249100_1742885112-WhatsApp_Image_2025-03-25_at_13.06.23.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412633/original/095992100_1763099129-kombes-syarif-hidayat-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412340/original/083999600_1763088125-20251113_143914.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5406844/original/081824200_1762612763-IMG_7465.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412290/original/006533700_1763075718-IMG-20251113-WA0000_4.jpg)










:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5301775/original/021588100_1753955544-IMG-20250731-WA0002.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1503744/original/055901900_1486724745-20170210--IHSG-Ditutup-Stagnan--Bursa-Efek-Indonesia-Jakarta--Angga-Yuniar-01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5301675/original/040205900_1753953158-1000135918__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2216035/original/023260300_1526473912-20180516-IHSG-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3893145/original/056566800_1641196873-20220103-Pembukaan_Awal_Tahun_2022_IHSG_Menguat-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308006/original/092016000_1754532950-Hyundai-Ioniq-6-facelift-Korea-6-e1754452327720.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3008993/original/066039300_1577703438-20191230-Akhir-2019_-IHSG-Ditutup-Melemah-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5302333/original/037237800_1754020466-IMG-20250731-WA0140.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3550569/original/020379800_1629871407-prison-553836_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5307123/original/042222500_1754459147-IMG-20250806-WA0000.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4112073/original/098823700_1659528503-IHSG_Ditutup_Menguat-Angga-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4220931/original/010439400_1668038510-Laba_Rugi_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4112072/original/006568500_1659528503-IHSG_Ditutup_Menguat-Angga-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5299451/original/092313200_1753834571-1000012259.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3397912/original/054729400_1615357407-WhatsApp_Image_2021-03-10_at_12.06.23_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308152/original/095852800_1754537270-arenaev_001.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3566688/original/041753800_1631185684-20210909-PPKM-IHSG-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3146517/original/073532100_1591597610-20200608-Pagi-Ini-IHSG-Menguat--ANGGA-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3194080/original/013571700_1596032591-Foto_01.jpg)