Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 19 September 2025, Ada BBCA hingga CUAN

1 month ago 31

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Jumat, (19/9/2025). IHSG hari ini berpotensi ke 8.102-8.125.

IHSG melemah 0,21% ke posisi 8.008 dan disertai dengan munculnya tekanan jual pada perdagangan saham Kamis, 18 September 2025. Area penguatan terdekat yang diberikan di 8.063 pun sudah tercapai.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, skenario terbarik, posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave [iii] dari wave 3 sehingga IHSG masih berpeluang menguat ke 8.102-8.125.

“Namun waspadai, worst case IHSG sudah menyelesaikan wave [b] dari wave 2,” kata Herditya.

Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.899, 7.848 dan level resistance 8.039,8.063 pada perdagangan Jumat pekan ini.

Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 7.850-8.050 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Sementara itu, Herditya memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Daya Mitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), dan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU).

Rekomendasi Saham

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Buy on Weakness

Saham BBCA terkoreksi 1,91% ke 7.700 dan disertai dengan munculnya tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi BBCA saat ini berada pada bagian dari wave (v) dari wave [c] dari wave Y," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 7.175-7.525

Target Price: 8.175, 8.500

Stoploss: below 7.000

2.PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) - Buy on Weakness

Saham CUAN menguat 4,98% ke 1.580 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus moving average (MA)20 harian. "Saat ini, posisi CUAN diperkirakan  berada pada bagian dari wave (c) dari wave [b]," kata Herditya.

Buy on Weakness: 1.510-1.565

Target Price: 1.625, 1.675

Stoploss: below 1.455

Rekomendasi Teknikal Lainnya

3.PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) - Buy on Weakness

Saham MTEL terkoreksi 0,83% ke 595 dan disertai dengan munculnya tekanan jual, penguatannya pun belum mampu menembus MA200. "Kami perkirakan, posisi MTEL sedang berada di awal wave (iii) dari wave [i] dari wave 3," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 580-590

Target Price: 615, 645

Stoploss: below 575

4.PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) - Buy on Weakness

Saham RATU menguat 2,18% ke 5.850 disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi masih tertahan oleh MA20. "Saat ini, posisi RATU diperkirakan berada pada awal dari wave 1 dari wave (C)," kata Herditya.

Buy on Weakness: 5.550-5.800

Target Price: 6.225, 6.525

Stoploss: below 5.275

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Investor Bakal Masuk Bertahap

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun berada di rentang 6,2-6.30%. Hal ini yang membuat aliran dana masuk cukup deras terjadi di pasar obligasi ketimbang saham yang masih mencatatkan net sell.

Situasi dan kondisi terkait dengan risiko fiskal, ketidakpastian kebijakan masih akan menjadi kebimbangan buat pelaku pasar dan investor untuk dapat masuk secara masif.

"Mereka akan masuk secara bertahap, sembari menimbang momentum yang memang menjadi salah satu perhatian yang sangat penting, apakah pasar obligasi akan rawan koreksi?Mungkin saja, tapi dengan adanya potensi pemangkasan tingkat suku bunga the Fed sebanyak dua kali tahun ini,” demikian seperti dikutip.

Prediksi IHSG hingga Akhir 2025

Selain itu, Pilarmas Investindo Sekuritas juga menilai Bank Indonesia pro pertumbuhan sehingga dapat mengikuti the Fed untuk menurunkan suku bunga.

Seiring sentimen itu, imbal hasil obligasi berpotensi kembali turun. Pilarmas Investindo Sekuritas mengingatkan harga obligasi saat ini juga sudah mulai tinggi sehingga rawan koreksi.

“Untuk IHSG, ada ruang cukup besar bagi IHSG untuk bermain di 8.000-8.500 hingga akhir tahun nanti. Pilih dan cermati saham yang berpotensi untuk mengalami kenaikan,” demikian seperti dikutip.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |