Cerita Warga Medan jadi Korban Banjir Parah Usai Hujan Mengguyur Tak Henti-henti

Liputan6.com, Jakarta Hujan yang tak henti-hentinya melanda berbagai daerah di Provinsi Sumateta Utara (Sumut) menimbulkan berbagai bencana alam. Seperti banjir bandang dan longsor. Di Kota Medan, sejumlah titik terpantau banjir. Salah satunya di kawasan Jalan Kelambir 5, Kelurahan Tanjung Gusta, Medan Helvetia, Kota Medan.

Dian Gunawan, warga Jalan Kelambir 5, mengatakan, wilayah tempat tinggalnya memang diguyur hujan sejak beberapa hari belakangan ini. Namun, banjir yang merendam rumahnya baru terjadi hari ini, Kamis (27/11/2025).

“Belakangan ini memang hujan terus, tapi baru ini banjir,” kata Dian saat dihubungi Liputan6.com.

Air yang merendam rumahnya dan tetangga sekitar akibat meluapnya air di Sungai Belawan yang berada di kawasan Kampung Lalang.

"Untuk ketinggian air mencapai 30 Cm lebih. Itu yang merendam rumah saya, yang berada tepat di pinggir Jalan Kelambir 5, ya," ungkapnya.

Menurut Dian, air mulai merendam rumahnya sejak Subuh, atau sekira pukul 05.10 WIB. Hingga pukul 13.10 WIB, air masih menggenangi rumahnya beserta para tetangganya.

"Hujan enggak henti-henti, tiba-tiba udah banjir, rumah udah terendam air," ujarnya.

Saat ini dia beserta ibu dan keluarga adiknya mengungsi ke lantai 2 dan 3 rumah mereka. Perabotan yang berada di lantai 1 atau dasar rumahnya banyak yang terendam banjir.

"Kami ngungsi ke atas (lantai atas). Karena rumah kami Ruko, jadi ke atas ngungsinya. Perabotan banyak yang terendam, karena airnya lumayan cepat naik," ucapnya.

Di kawasan lainnya, di Jalan Samanhudi, rumah warga yang berada di pinggiran Sungai Deli juga terendam banjir. Bahkan, banyak warga yang mengungsi ke area lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.

Warga Jalan Samanhudi, Dahlia mengaku, banjir kerap terjadi jika Kota Medan dilanda hukan dengan intensitas tinggi. Apalagi yang terjadi belakangan ini.

"Memang sudah saya prediksi, karena kalau hujan lama, Sungai Deli airnya pasti naik, dan pasti banjir," kata Dahlia.

Dahlia juga mengatakan, dia dan para tetangganya sedang berupaya mendirikan dapur umum. Tujuannya sebagai tempat koordinasi dan konsumsi mereka selama banjir.

"Lagi siap2 buat dapur umum. Kalau ada mau kasih bantuan, boleh ke sini. Tapi, biasanya pihak Kelurahan turun langsung ke mari, kasih bantuan unuk konsumsi,” ungkapnya.

Hingga berita ini diturunkan, Kota Medan dan sekitarnya masih diguyur hujan. Belum diketahui secara pasti jumlah rumah dan Kepala Keluarga (KK) yang terdampak akibat banjir. Begitu juga belum diketahui apakah ada korban.