Buyback Saham, MYOR Siapkan Rp 1 Triliun

4 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) akan membeli kembali (buyback) saham maksimal Rp 1 triliun. Buyback saham oleh Perseroan dilakukan melalui bursa efek dan di luar bursa efek secara bertahap maupun sekaligus.

Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (27/3/2025).

“Jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari jumlah modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor Perseroan,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Dana hasil buyback saham akan berasal dari kas internal. Perseroan menyatakan telah alokasikan sejumlah dana untuk buyback yang berasal dari dana lebih yang tidak akan menganggu operasional Perseroan. Periode buyback saham dilakukan mulai 27 Maret-27 Juni 2025.

“Perseroan berpandangan pelaksanaan buyback tidak akan berdampak secara material terhadap kinerja usaha dan pendapatan Perseroan karena saldo laba dan arus kas Perseroan saat ini masih mencakup kebutuhan dana untuk pelaksanaan buyback,” demikian seperti dikutip.

Manajemen PT Mayora Indah Tbk menyatakan buyback saham akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar oleh manajemen Perseroan. Hal ini dengan memperhatikan POJK Nomor 29 Tahun 2023 tentang pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh perusahaan terbuka.

Perseroan telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas untuk buyback saham melalui perdagangan di BEI. Saham hasil buyback akan dibukukan sebagai saham treasuri. Selama saham hasil pembelian kembali masih tercatat sebagai saham treasuri, saham itu tidak dapat digunakan untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan tidak diperhitungkan dalam menentukan jumlah kuorum yang harus dicapai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis, 27 Maret 2025, harga saham MYOR turun 1,44 persen ke posisi Rp 2.060 per saham. Harga saham MYOR dibuka turun 30 poin ke posisi Rp 2.060 per saham. Saham MYOR berada di level tertinggi Rp 2.130 dan level terendah Rp 2.060 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.088 kali dengan volume perdagangan 33.280 saham. Nilai transaksi Rp 6,9 miliar.

Promosi 1

Kinerja 2024

Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatat kinerja keuangan beragam sepanjang 2024. Penjualan Mayora Indah naik tetapi laba merosot sepanjang 2024.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (2/3/2025), PT Mayora Indah Tbk mencatat penjualan Rp 36,07 triliun pada 2024. Penjualan naik 14,57 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 31,4 triliun.

Mayora Indah membukukan penjualan untuk lokal dan ekspor. Penjualan lokal Perseroan naik sekitar 16,5 persen menjadi Rp 20,72 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 17,77 triliun. Demikian juga penjualan ekspor bertambah 12,01 persen menjadi Rp 15,36 triliun sepanjang 2024 dari periode 2023 sebesar Rp 13,7 triliun.

Beban pokok penjualan naik 20,33 persen menjadi Rp 27,7 triliun pada 2024 dari periide 2023 sebesar Rp23,07 triliun. Dengan demikian, laba kotor turun tipis 1,2 persen menjadi Rp 8,3 triliun dari periode tahun sebelumnya Rp 8,4 triliun.

Perseroan mencatat beban usaha naik menjadi Rp 4,38 triliun pada 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,10 triliun.  Seiring hal itu, laba usaha susut sekitar 8,93 persen dari Rp 4,29 triliun menjadi Rp 3,91 triliun.

Seiring kinerja itu, Mayora Indah membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 6,05 persen menjadi Rp 3 triliun pada 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,19 triliun. Dengan demikian, laba per saham turun menjadi Rp 134 dari periode 2023 sebesar Rp 143.

Total ekuitas naik 11,91 persen menjadi Rp 17,10 triliun pada 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 15,28 triliun. Total liabilitas Perseroan bertambah 31,9 persen menjadi Rp 12,6 triliun dari periode 2023 sebesar Rp 8,58 triliun.

Aset Perseroan melonjak 24,54 persen menjadi Rp 29,72 triliun pada 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 23,87 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 4,6 triliun sepanjang 2024.

Mayora Indah Bakal Likuidasi Entitas Anak di Belanda, Ini Alasannya

Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mengumumkan rencana likuidasi entitas anak yang sudah tidak beroperasi yang berdomisili di Belanda.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1/2025), manajemen Mayora Indah menyatakan, pihaknya akan likuidasi salah satu entitas anak perusahaan yakni Mayora Nederland B.V yang berdomisili di Belanda. Perseroan menyebutkan, Mayora Nederland B.V didirikan untuk menerbitkan global medium term note programme pada 1996.

Dalam program tersebut, PT Mayora Indah Tbk bertindak sebagai penjamin. Kepemilikan saham Mayora Nederland B.V oleh PT Mayora Indah Tbk sebesar 100 persen. Akan tetapi, entitas anak tersebut tidak melakukan kegiatan sama sekali sejak program itu selesai.

“Sejak berakhirnya program tersebut, entitas anak dimaksud sudah tidak melakukan kegiatan sama sekali. Mengingat hingga saat ini, Mayora Nederland B.V tidak mempunyai rencana melakukan kegiatan apapun,” demikian seperti dikutip.

Dalam proses likuidasi ini, entitas anak memiliki kewajiban kurang lebih Rp 35 miliar yang laporan keuangannya dikonsolidasikan pada perusahaan induk. Dengan demikian bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam POJK dan tidak mempunyai benturan kepentingan.

“Likuidasi ini tidak berdampak pada kelangsungan usaha maupun posisi keuangan Mayora Indah,”

Perseroan menyatakan, likuidasi ini dapat memberikan penghematan atas biaya yang ditimbulkan atas keberadaannya. "Tidak ada dampak signifikan atas likuidasi ini,”

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |