Begini Proyeksi Saham EXCL Usai Merger dengan Smartfren

2 weeks ago 16

Liputan6.com, Jakarta PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telcom (SmartTel) mengumumkan tercapainya kesepakatan definitif untuk melakukan merger dengan nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari Rp 104 triliun atau sekitar USD 6,5 miliar.

Terkait hal ini, Senior Analyst Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan merger antara Axel Axiata dan Smart bertujuan untuk memperkuat kapasitas maupun kapabilitas perusahaan dalam rangka menjalankan strategi bisnis secara efektif.

Dengan adanya penggabungan dua perusahaan tersebut, tentunya ini juga diharapkan kekuatan aset bisa bertambah signifikan, tapi di sisi lain market basenya juga bertambah, pangsa pasarnya juga bertambah karena masing-masing punya market share yang unik,” kata Nafan kepada Liputan6.com, Kamis (12/12/2024). 

Nafan menambahkan, diharapkan proses merger ini dapat meningkatkan kompetisi dalam menghadapi persaingan industri telekomunikasi di tanah air.

Terkait kinerja menurut Nafan sehubungan dengan besarnya akselerasi peningkatan penggunaan internet mobile tentunya ini jadi katalis positif dalam rangka memperkuat kinerja fundamental XL Axiata.

“Saya sih fokusnya ke EXCL karena memang fundamentalnya juga relatif kuat baik dari sisi top line dan bottom line. Aksel ini memang masih mencatatkan kinerja yang harus bertumbuh,” pungkas Nafan.

Bos Smartfren Jamin Nasib Karyawan Usai Resmi Merger dengan XL Axiata

Sebelumnya, Smartfren dan XL Axiata resmi bergabung menjadi satu entitas baru yang bernama XLSmart. Nilai merger kedua perusahaan ini disebut mencapai lebih dari Rp 104 triliun.

Sebagai bagian dari proses merger ini, keduanya juga memastikan seluruh karyawan dari masing-masing perusahaan akan tetap dipertahankan. Hal itu ditegaskan President Director Smartfren Merza Fachys.

"Kami sudah sepakat, kedua pemegang saham, bahwa seluruh karyawan akan bergabung sebagai XLSmart. Jadi, tidak ada rencana untuk melakukan rasionalisasi," tutur Merza dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Dijelaskan lebih lanjut, XLSmart akan menawarkan lebih banyak kesempatan yang dibutuhkan. Karenanya, akan terbuka kesempatan baru untuk menyalurkan semua kompetensi yang dimiliki oleh karyawan.

"Pada prinsipnya, semua karyawan tentu bisa diharapkan dapat bergabung dalam XLSmart, karena ini merupakan sebuah kesempatan bagi karyawan untuk menyalurkan bakat-bakat dan kompetensinya," tuturnya menjelaskan.

Senada dengan Merza, CEO Smartfren Antony Susilo juga menyampaikan kalau dua perusahaan telah menyepakati satu kebijakan terkait karyawan, yakni leave and shift, serta no lose policy.

Antony menuturkan, kebijakan leave and shift merujuk upaya harmonisasi dua perusahaan, mengingat saat ini masing-masing memiliki kebijakan berbeda. Jadi, nantinya kebijakan yang terbaik akan dijadikan acuan.

Karyawan bakal Dapat Bonus

"Dengan adanya leave and shift ini, kami akan menuju pada harmonisasi, di mana yang terbaik akan menjadi acuan. Dan, dengan tentunya salah satu dari kami akan disesuaikan ke level yang lebih baik," ujar Antony menuturkan.

Sementara untuk lose policy, Antony menuturkan, karyawan yang mengikuti merger ini dijamin akan mendapatkan treatment yang baik. Sebagai contoh, ada joining bonus yang akan dibagikan saat nanti legal day one.

"Lalu, apabila mereka berkontribusi dengan kompetensi yang baik, serta memenuhi KPI. Nanti, di akhir tahun 2025 akan ada lagi yang namanya bonus prestasi. Yang jumlahnya dua kali lebih daripada bonus prestasi yang normal," tuturnya.

Sementara jika nantinya memang terjadi redudansi pada tugas karyawan yang berakibat rasionalisasi, perusahaan berkomitmen akan memberikan kompensasi yang lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh pemerintah.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |