Banjir Sumut: Data Korban di Hari Kelima 147 Tewas, 174 Hilang

Liputan6.com, Jakarta Polda Sumut melaporkan perkembangan terbaru penanganan bencana alam di wilayah Sumut sejak 24 hingga 29 November 2025. Hingga saat ini tercatat 488 kejadian bencana alam meliputi tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung yang tersebar di 21 wilayah.

Rentetan bencana membuat 1.076 korban terdampak. Rinciannya, 147 meninggal dunia, 32 luka berat, 722 luka ringan dan 174 masih dalam pencarian serta 28.427 pengungsi.

Hujan monsun yang mengguyur selama sepekan memicu luapan sungai di Sumatera Utara, menghantam desa di lereng gunung, menyeret warga, serta merendam lebih dari 2.000 rumah dan bangunan. Hampir 5.000 penduduk terpaksa mengungsi ke tempat penampungan.

Wilayah paling terdampak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah, yang mencatat 56 kejadian bencana dengan 691 korban, termasuk 47 meninggal dunia dan 51 masih dalam pencarian.

Di wilayah Kota Sibolga, tercatat 33 korban meninggal dunia dengan 56 orang dinyatakan hilang.

Sementara itu, Taput, Tapsel, dan Madina juga mengalami peningkatan jumlah longsor dan banjir yang memaksa ribuan warga mengungsi.

Dalam penanganan bencana ini, Polda Sumut terus memaksimalkan personilnya dengan mengerahkan 3.553 personel, merupakan perkuatan terbesar sejak awal November.

Petugas di lapangan terus melakukan evakuasi korban, SAR, pembukaan akses jalan, distribusi logistik, pendirian dapur lapangan, hingga pelayanan kesehatan bagi warga terdampak. Tim Peliput dari Bid Humas untuk melakukan update situasi terkini dari lokasi.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, melalui Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, menegaskan bahwa seluruh jajaran bergerak maksimal sejak hari pertama.

"Polda Sumut bersama seluruh Polres jajaran sejak awal terus memberikan yang terbaik. Personel kami turun melakukan SAR, evakuasi korban, membuka akses yang terputus, serta memastikan seluruh bantuan bisa sampai kepada masyarakat," tegasnya.

Polda Sumut memastikan penanganan bencana ini dilakukan bersama BNPB, Basarnas, TNI, Pemda, relawan, dan seluruh unsur terkait. Kepolisian memastikan koordinasi berjalan efektif sehingga setiap upaya penyelamatan bisa dilakukan cepat dan tepat.

"Prioritas kami adalah penyelamatan jiwa, percepatan pencarian korban hilang, serta pemulihan masyarakat terdampak. Seluruh personel tetap siaga penuh karena cuaca masih berpotensi hujan di banyak wilayah,” katanya.