Walhi Jateng Soroti Penyebab Banjir Bandang dan Longsor yang Makan Banyak Korban Jiwa di Pekalongan

1 month ago 52

Liputan6.com, Jakarta - Januari 2025 belum genap sebulan, tapi bencana banjir bandang dan longsor yang memakan banyak korban jiwa, seperti tahun-tahun sebelumnya, kembali terjadi di Jawa Tengah. Dari pantauan tercatat, setidaknya ada 13 titik di Jateng yang mengalami banjir dan longsor di awal tahun ini, antara lain Demak, Batang, Kendal, Grobogan, Banyumas, Pekalongan, Brebes, Semarang, Tegal, Sragen, Banjarnegara, Pemalang, dan Kebumen.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah menyebutkan, total luas daerah rawan banjir di Jawa Tengah mencapai 935.504 hektare, dengan curah hujan di Jateng rata-rata berjumlah 300-400 mm, yang membuat Jawa Tengah menjadi spot yang sangat rawan terhadap banjir.

Ketinggian air dari banjir di Jateng juga beragam, sekitar 20-50 cm, tapi lagi-lagi penyebabnya selalu satu: curah hujan yang tinggi, yang membawa turunan penyebab lainnya, seperti tanggul jebol dan meluapnya air sungai.

Data yang diperoleh dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Tengah menyebutkan, di Demak banjir terjadi pada 21 Januari 2025, merendam sebanyak 1.006 rumah di 4 desa. Banjir berdampak kepada 4.024 jiwa dan merendam 15 fasilitas ibadah, 1 balai desa, 5 sekolah,  serta 943 hektare lahan pertanian. 

Di Kebumen, banjir terjadi pada 4 Januari 2025, merendam 5 desa menyebabkan rumah warga dan bangunan pondok pesantren di Desa Sumberadi terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 60 centimeter (cm).

Di Batang, banjir terjadi pada 20 Januari 2025, menyebabkan putusnya banyaknya jembatan, antara lain Jembatan Merah Tampingan, Jembatan Kali Kupang, Jembatan Kali Beli, dan Jembatan Penghubung Desa Ngadirejo-Keteleng. Selain itu, pembangkit Listrik Tenaga Hidro di Dukuh Ketawangsari disapu banjir dan longsor terjadi di jalan menuju Sidoharjo, Bawang, menghambat lalu lintas serta rumah dan dua warga yang dikabarkan hanyut.

Di Semarang, banjir tercatat pada 20 Januari 2025, yang terjadi di 7 lokasi dan beberapa rumah terendam banjir sehingga warga mengungsi Salah satunya yang terjadi di Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Tembalang. Menurut Ketua RW 26 Perumahan Dinar Indah, air sempat masuk ke rumah warga, diperkirakan untuk wilayah paling pinggir tanggul sampai 60 sentimeter. Akibatnya Rumah para warga itu penuh lumpur, bahkan ada perabotan yang hanyut. Tahun lalu, wilayah ini juga menjadi wilayah terdampak banjir parah.

Di Grobogan, banjir terjadi 20 Januasri 2025, menyebabkan 41 desa di 11 kecamatan di Kabupaten Grobogan terendam. Salah satu penyebab terbesar dari banjir ini adalah jebolnya 17 titik tanggul jebol dari tiga sungai, yakni Sungai Tuntang 6 titik, Sungai Jajar 10 titik, dan Sungai Tlecer 1 titik.

Menurut BPBD Kab Grobogan, 8.282 rumah tergenang banjir, 7 rumah rusak ringan dan 139 jiwa mengungsi. Selain itu, banjir juga mengakibatkan areal persawahan 5.598 Ha tergenang meliputi tanaman padi 5.193 hektare dan tanaman jagung seluas 405 hektare, serta amblesnya Jalur rel Semarang - Surabaya (Stasiun Gubug -  Stasiun Karangjati) sedalam 3 meter.

Di Kendal, banjir terjadi 20 Januari 2025) banjir, merendam Kecamatan Patebon, Cepiring, Rowosari dan Gemuh. Di patebon tepatnya di Desa Kebonharjo, ketinggian banjir mencapai dua meter. Sehingga terjadi kemacetan yang cukup panjang dan  mengakibatkan penutupan jalan dan dialihkan lewat tol. Tidak hanya itu Dilaporkan bahwa ada 50 KK atau 98 jiwa yang diungsikan di SD 2 Patebon dan Dinas Perhubungan.

Di  Kota Tegal, banjir terjadi pada 19 Januari 2025, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter menyebabkan sedikitnya menyebabkan 1.480 rumah terdampak dan 189 warga dari Kelurahan Kaligangsa dan Kelurahan Krandon Kecamatan Margadana  mengungsi. Banjir juga merendam 4 sekolah, 5 rumah ibadah dan 1 kantor kelurahan.

Di Banyumas, banjr terjadi pada 10 Januari 2025, air merendam 15 titik yang tersebar di tiga kecamatan Kelurahan Karangpucung, Karangklesem, Teluk dan Berkoh. terdapat 491 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.564 jiwa terdampak. 

Di Brebes, banjir juga terjadi pada 20 Januari 2025, merencam Kecamatan Jatibarang, Songgom, Larangan, Wanasari, Brebes, Bantarkawung, Tonjong, dan Salem, menggenangi 5.011 unit rumah dengan ketinggian air bervariasi antara 20 cm hingga 80 cm dan 1 orang meninggal dunia. Selain itu, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur, termasuk putusnya jembatan di Desa Karangjongkeng, Kecamatan Tonjong, serta merusak lahan pertanian seluas 95 hektar. Ada 33 sekolah yang terdampak.

Di Pemalang, tercatat banjir juga terjadi pada 20 Januari 2025, yang menyebabkan Desa Mojo dan Desa Pesantren di Kecamatan Ulujami dilanda banjir dari luapan Kali Comal, dengan ketinggian air mencapai 50-70 cm. Menurut Kepala BPBD Kabupaten Pemalang pada 20 Januari 2025 tercatat 350 rumah warga terdampak banjir terdiri dari 400 kepala keluarga dan 2 ribu jiwa. 

Di Sragen, banjir juga terjadi pada 20 Januari 2025, melanda 6 kecamatan, yaitu Sukodono, Tanon, Sambungmacan, Jenar, Sidoharjo, dan Sragen. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) Sragen sebanyak 946 jiwa di enam kecamatan terdampak banjir akibat curah hujan tinggi yang menyebabkan sejumlah sungai yang bermuara di Bengawan Solo meluap. Banjir yang terjadi di Kabupaten Sragen menelan korban jiwa. Anak berusia 9 tahun tewas tenggelam saat bermain di genangan banjir.

Bencana banjir melanda Desa Kasimpar, Desa Sidakangen, Desa Gunung Langit, dan Desa Kasinoman. Sebanyak 71 rumah terdampak banjir, dan sejumlah warga terpaksa mengungsi karena kondisi rumah yang tidak memungkinkan untuk dihuni.

Di Pekalongan, banjir dan longsor terjadi pada 20-21 Januari 2025, yang menyebabkan setidaknya 20 orang lebih meninggal dunia di Petungkriyono. Banyak rumah warga yang hanyut terbawa arus banjir, sementara longsoran tanah menyapu bersih area pemukiman di beberapa desa. Selain itu, banjir di Banjarnegara juga diperparah dengan gerakan tanah dipicu hujan deras yang menyebabkan sejumlah rumah rusak. Sebanyak 11 Kepala Keluarga (KK) dengan total 41 jiwa telah mengungsi ke tempat yang lebih aman, Sebanyak 71 rumah terdampak banjir.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |