Liputan6.com, Bandung - Lima musisi Indonesia yakni Dere, Idgitaf, Kunto Aji, Sal Priadi, dan Tulus, berkolaborasi dalam sebuah tur yang bertajuk Tur SAMA SAMA. Di atas panggung yang sama mereka justru merayakan perbedaan, keberagam suara dari lintas generasi dan genre.
Penampilan musik yang diselenggarakan PT Expo Indonesia Jaya (ExpoIndo) dan label musik Tiga Dua Satu ini digelar di empat kota sepanjang Mei 2025. Kota Bandung jadi kota pembuka tur yang berdurasi 2,5 jam itu, sebelum kemudian dihelat di Surabaya, Yogyakarta dan Bogor.
Tur di Kota Bandung berlangsung di Eldorado Dome di Jalan Setiabudi, Minggu, 4 Mei 2025. Tur SAMA SAMA menghadirkan format dinamis dari solo, duet, trio, hingga kuintet. Para musikus yang terlibat tidak hanya akan membawakan lagu masing-masing, namun juga akan saling bertukar lagu dan mengeksplorasi berbagai aransemen baru yang dikaryakan khusus untuk Tur SAMA SAMA.
Tulus mengakui bahwa proses kreatif tur ini sangat menarik. Dia sangat bersyukur dengan munculnya ide tur ini dan berharap semoga dapat menjadi suguhan yang berkesan bagi penonton. Tulus sendiri merasa senang akan tampil bersama dengan teman-teman musikus dan membawakan lagu-lagu yang kerap didengarkannya dalam keseharian.
"Chemistry di belakang panggung terasa kuat sejak sesi workshop," dikutip dari siaran pers. Pada sesi itu, katanya, para musisi saling mengenal cerita di balik lagu dan keakraban pun kian tumbuh.
Menurut Idgitaf, momen-momen kecil di proses kreatiflah yang justru membuat interaksi di panggung jadi lebih hidup dan tulus. Banyak hal spontan yang menarik, termasuk tukar insight soal musik, bahkan di luar sesi latihan.
"Tur SAMA SAMA juga jadi ruang merayakan keberagaman suara di panggung musik Indonesia".
Kolaborasi: Belajar Terbuka Demi Harmoni
Sementara, bagi Kunto Aji, proses kolaborasi dalam tur ini menjadi pengalaman yang sangat personal dan reflektif. Terbiasa berkarya secara individual, menulis dan mengaransemen sendiri, ia merasa bahwa kolaborasi ini membuka ruang baru untuk belajar lebih terbuka.
"Makna 'SAMA SAMA' bukan sekadar berada di tempat yang sama atau memiliki tujuan serupa, tapi tentang bagaimana setiap individu menurunkan ego, menyatu dalam satu harmoni," katanya.
Dere turut menyampaikan antusiasme terhadap kolaborasi tersebut, bagaimana ia bisa tampil bersama musisi yang ia kagumi, bahkan membawakan beberapa lagu mereka.
Ia mengaku banyak berdiskusi dan latihan untuk tampil dalam berbagai format, sambil tetap menjaga identitas musiknya. Momen yang paling ia tunggu adalah saat berlima tampil bersama, sebuah perayaan atas perjalanan dan kebersamaan mereka sepanjang tur.
Musisi lainnya, Sal Priadi, memandang bahwa kolaborasi dalam tur ini menjadi proses menemukan kembali makna lagu. Pasalnya, Sal Priadi percaya, makna lagu tidak pernah final.
"Selalu berubah tergantung siapa yang menyuarakannya. Tur SAMA SAMA bukan sekadar pertunjukan satu arah, tapi ruang penuh cerita," katanya.
Tur ini diketahui turut digarap lewat arahan kreatif sutradara Nuya dan Farras dari Jakarta Movin, Yoseph Sitompul dan Enrico Octaviano sebagai pengarah musik. Mereka mencoba mengemas pertunjukan untuk mencapai momen momen berkesan yang menyatukan keindahan tatanan, alur, visual, dengan kekuatan aransemen musik.
Novry Hetharia, Direktur PT Expo Indonesia Jaya (ExpoIndo) selaku promotor, dan Riri Muktamar, Direktur Utama Tiga Dua Satu, menyampaikan harapan bahwa tur kolaborasi yang diproduksi secara serius dan artistik seperti ini, semoga dapat menjadi langkah penting dan berkontribusi ke arah industri pertunjukan yang lebih inovatif.