Liputan6.com, Kendari - Sebuah video viral merekam satu unit mobil ambulans jenazah terjebak di jalur jalan berlumpur tambang Konawe Utara, Jumat (2/5/2025). Mobil yang memuat jenazah Hj Jamila (67) itu, terekam tak mampu melewati jalur menanjak yang rusak dipenuhi lumpur.
Diketahui, jenazah dibawa dari RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Kota Kendari menuju rumah duka Desa Tapunggaya di Kabupaten Konawe Utara. Selain jenazah, ada beberapa orang keluarga korban dalam ambulans.
Dalam video beredar berdurasi 3 menit, mobil tersebut sempat mati mesin akibat tidak mampu mendaki jalur berlumpur. Selain itu, kondisi sehabis hujan, ikut memperparah kondisi.
Lalu, pengemudi ambulans dan keluarga meminta tolong kepada pengendara yang melintas agar membantu evakuasi. Sebuah mobil double cabin yang datang ke lokasi, langsung membantu mengevakuasi ambulans berisi jenazah dan keluarganya.
Dalam video tersebut, seorang warga yang merekam mengatakan, jalan penghubung antardesa digunakan sebagai jalan hauling. Akibatnya, ambulans berisi jenzah tak bisa lewat.
Hargono, salah seorang kerabat korban yang berada di lokasi mengungkapkan, ambulans ditarik manual dibantu tali tambang. Mobil ditarik sejauh sekitar 1 kilometer lebih agar bisa keluar dari lokasi jalan berlumpur.
Diketahui, ada jalan sepanjang sekitar 3 kilometer yang rusak menuju Tapunggaya dari sekitar 11 kilometer menuju jalan utama. Kondisi sehabis hujan makin menambah kondisi jalan makin sulit dilalui kendaraan roda dua dan empat.
"Ini jalan desa, jalan yang dibuat oleh pemerintah kabupaten untuk lalu lintas warga, namun selama ini yang banyak mengambil keuntungan yakni perusahaan tambang untuk lalu lintas mobil dan alat berat mereka sehari-hari," ujar Hargono.
Simak Video Pilihan Ini:
Mobil Pengangsu Pertalite Terbakar di Tambak Banyumas
Demo Warga
Hargono mengatakan, ada beberapa perusahaan yang beroperasi di sekitar wilayah ambulans terjebak di lumpur di jalan tambang Tapunggaya.
"Selama ini, warga dan pengendara terganggu debu, lumpur, dan risiko keselamatan di jalur tambang. Sekolah dipindahkan, jalur perekonomian warga terganggu, dan kini jenazah pun kesulitan agar bisa melintas,” ujar Hargono kesal.
Koordinator Kajian dan Kampanye Puspaham Sulawesi Tenggara Iskandar Wijaya, menyoroti kerusakan jalan akibat tata kelola tambang yang belum dijalankan dengan baik di wilayah itu.
"Ketika hak dasar warga akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan infrastruktur publik terampas demi kepentingan industri, negara kami anggap telah lalai menjalankan mandat konstitusionalnya," katanya dalam rilis yang dikirim Puspaham.
Dia menegaskan, tidak perlu jauh berbicara reklamasi, pemulihan ekosistem, atau ekonomi berkelanjutan jika akses dasar warga saja sudah diabaikan.
Diketahui, pasca-video viral ambulans terjebak di jalur tambang Konawe Utara, puluhan warga Tapunggaya berdemonstrasi di jalur jalan yang dilalui perusahaan tambang.
Mereka menuntut akses jalan ditutup karena menyebabkan kerusakan dan mempersulit warga desa. Aksi ini, mendapat pengawalan anggota polisi dan TNI yang berada di lokasi.