Liputan6.com, Pekalongan - Hujan deras yang mengguyur wilayah Pekalongan, Senin sore (20/1/2025), membuat Nasirin tidak bisa pulang karena akses jalan tertutup longsor, dirinya kemudian memutuskan berteduh di sebuah kafe di sekitar Desa Kasimpar. Saat sedang berteduh tiba-tiba listrik mati, dalam suasana kalut itu, karena hujan deras tak kunjung berhenti, tiba-tiba saja terdengar suara letusan, dossss! Batu-batu besar dan lumpur langsung menggulung seisi kafe beserta orang-orang yang ada di dalamnya.
"Wes, tergulung semua," kata Nasirin menceritakan.
Nasirin kemudian sadar dan terbangun di lokasi kira-kira berjarak 300 meter dari tempatnya semula. Saat terbangun dirinya menyadari semua bangunan sudah rata, termasuk kafe tempatnya semula berteduh.
"Alhamdulillah saya masih dikasih umur, saya lihat sudah gak ada bekas rata semua, ada yang teriak minta tolong, sudah gak sempet, karena kita nyelametin dirinya aja susah," katanya.
Senin sore itu menjadi hari kelabu bagi warga di Kecamatan Petungkriyono Pekalongan, khususnya di Desa Kasimpar, wilayah yang paling terdampak longsor.
Menurut hasil kaji cepat yang diterima Liputan6.com, per Rabu (22/1/2025), jumlah korban meninggal dunia akibat peristiwa longsor itu sudah bertambah menjadi 21 orang. Kemudian masih ada 5 orang dalam pencarian, 13 orang luka dan langsung dibawa ke rumah sakit, 2 luka ringan, serta kurang lebih 159 orang mengungsi.
Selain penemuan korban jiwa dalam kondisi meninggal dunia, pengurangan jumlah korban hilang tersebut juga dikarenakan nama tersebut telah ditemukan dalam kondisi hidup dan bukan menjadi bagian dari korban yang terdampak runtuhan material. Hal itu sebagaimana yang telah dikonfirmasi petugas Posko Antemortem melalui kepala desa.
Selain korban jiwa, banjir bandang dan tanah longsor juga menyebabkan 27 rumah rusak berat, 5 jembatan rusak, 3 akses jalan tergenang, tanggul jebol dan 3 kendaraan rusak berat.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, saat meninjau lokasi longsor, Rabu (22/1/2025), langsung memberikan sejumlah arahan, antara lain meminta tim gabungan melanjutkan upaya pencarian dan pertolongan terhadap korban yang masih dinyatakan hilang.
Menurut Suharyanto, keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama. Sebab, hal itu menjadi hukum tertinggi dalam penanganan darurat bencana, sebagaimana yang menjadi arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Upaya pencarian dan pertolongan ini harus menjadi prioritas utama. Karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," katanya.
Dalam upaya tersebut, Kepala BNPB mempercayakan kepada lembaga yang memang berwenang untuk memimpin operasi pencarian dan pertolongan, yakni Basarnas sebagai leading sektor, sesuai standar operasional prosedur yang berlaku selama tujuh hari.
Kendati demikian, jika dalam kurun waktu tujuh hari masih belum ditemukan, maka pihak keluarga diberikan pilihan untuk meminta upaya pencarian lanjutan. Oleh sebab itu, seluruh stakeholder yang terkait dalam upaya penanganan darurat harus dapat bekerja semaksimal mungkin. BNPB akan berkomitmen memberikan dukungan sumber daya di lapangan untuk operasi pencarian dan pertolongan.
"SOP dari basarnas itu 7x24 jam. Nanti jika sudah enam hari pencarian tidak ketemu, maka kita hubungi pihak keluarganya apakah bisa ikhlas sudah merelakan baru boleh dihentikan," kata Suharyanto.
"Kalau keluarganya tetap minta dicari sampai ketemu ya kita harus cari. Ini sesuai dengan perintah bapak Presiden Prabowo Subianto sebagai aparat kita harus berusaha semaksimal mungkin," imbuhnya.
Daftar Nama-Nama Korban Longsor Pekalongan
Data nama-nama korban meninggal dunia yang ditemukan Selasa, 21 Januari 2025:
1. Revalina (19), perempuan, warga Sipetung
2. Suyati, perempuan, warga Tlogohendro
3. Kiki Pramudita (23), laki-laki, warga Garung, Desa Yosorejo.
4. Sutar (49), warga Tlogopakis
5. Riyanto (50/L), warga Yosorejo
6. Ayat (27), warga Desa Kasimpar
7. Sumeri (30), warga Garung, Desa Yosorejo
8. Doni (27/L), warga Desa Gumelem
9. Winarko (27/L), warga Desa Gumelem
10. Supari (37), warga Desa Kasimpar
11. Sularso (44/L), warga Desa Kasimpar
12. Inawati (23/P), warga Desa Kasimpar
13. Afkar (4/L), warga Desa Kasimpar
14. Khusnul Cholifah (35/P), warga Desa Kasimpar
15. Rokhim (40/L), warga Desa Kasimpar
16. Rahmono (24/L), warga Desa Tlogohendro
17. Joni Yulianto (45/L), warga Sragi
Korban meninggal dunia yang ditemukan Rabu, 22 Januari 2025:
18. Aisah (18/P), warga Desa Wonodadi Songgodadi
19. Ta'ari (41/L), warga Desa Garung Yosorejo
20. Afkar Arbiyan (5 bulan/L), warga Desa Kasimpar
21. Ta'adi (34/L), warga Desa Wonodadi Songgodadi Petungkriyono.
Sementara data korban yang masih dalam pencarian, per Rabu sore (22/1/2025):
1. M Teguh Imanto, warga Desa Kayupuring
2. Giyanto, warga Desa Gumelem.
3. egar Hariyanto, warga Batang
4. M Nasrullah Amin, warga Pekalongan
5. Aurel, warga Kasimpar.
Kepala BNPB juga meminta Pemerintah Kabupaten Pekalongan agar segera melakukan pembukaan akses jalan yang tertutup material longsor. Sebagaimana diketahui bahwa bencana tanah longsor turut menutup akses satu-satunya dari Kecamatan Petungkriyono menuju Kota Pekalongan, sehingga hal tersebut membuat mobilitas dan aktivitas masyarakat terganggu.
"Jangan sampai masyarakat yang terdampak ini terganggu," katanya.
Suharyanto juga memahami dalam upaya pembukaan jalur tersebut menjadi tantangan, baik dari segi teknis maupun pembiayaan. BNPB tentu akan memberikan dukungan sesuai dengan regulasi yang berlaku, namun tentunya segala hal dikeluarkan dalam proses tersebut membutuhkan dokumen pertanggungjawaban yang harus dilengkapi.
"Intinya kami siap mendukung, namun saya mengingatkan kepada pemda bahwa segala hal yang dikeluarkan nanti pastinya ada regulasi yang harus dipertanggungjawabkan," jelas Suharyanto.
Dirinya juga meminta kepada pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat terdampak, khususnya yang meninggal dunia dan luka-luka. Bagi yang meninggal tentunya harus diberikan santunan, dan yang luka-luka harus mendapat perawatan terbaik termasuk memberikan kebutuhan dasarnya.
"Yang luka-luka tolong jangan dikenai biaya apapun. Kebutuhan makan dan minum logistiknya tolong dipenuhi,"katanya.
"Kami akan mendampingi. Selama tanggap darurat sampai nanti kembali pulih, khususnya pengungsi nanti kebutuhan dasarnya harus dipenuni," tambahnya.