Pesona Arca Joko Dolog, Wisata Bersejarah di Surabaya

1 day ago 15

Liputan6.com, Bandung - Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan yang menyimpan banyak wisata bersejarah yang menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Kota ini juga memiliki berbagai monumen, museum, dan situs kuno yang bisa dijelajahi.

Oleh karena itu, Surabaya menjadi destinasi yang tepat bagi wisatawan yang ingin menelusuri jejak sejarah bangsa. Salah satu destinasi paling terkenal adalah Museum 10 November dan Monumen Tugu Pahlawan.

Museum ini menyimpan berbagai koleksi dokumen, senjata, dan diorama pertempuran yang terjadi pada masa penjajahan. Tempat ini sering dikunjungi pelajar maupun wisatawan umum yang ingin memahami sejarah Indonesia secara lebih mendalam.

Tak hanya sejarah kemerdekaan, Surabaya juga memiliki peninggalan sejarah masa kerajaan salah satunya adalah Arca Joko Dolog. Arca batu ini diperkirakan berasal dari abad ke-13 dan diyakini sebagai perwujudan Raja Kertanegara dari Kerajaan Singhasari.

Letaknya yang berada di pusat kota membuat Arca Joko Dolog mudah diakses oleh wisatawan. Keberadaan situs ini menjadi pengingat bahwa Surabaya juga menyimpan warisan sejarah sebelum masa kolonial.

Dengan keberagaman wisata sejarahnya, Surabaya menjadi kota yang tepat untuk mengenang dan memahami perjalanan panjang bangsa Indonesia. Mulai dari masa kerajaan, kolonialisme, hingga kemerdekaan.

Adapun melalui artikel ini akan melihat lebih dalam daya tarik wisata bersejarah di Arca joko Dolog.

Mengenal Arca Joko Dolog

Arca Joko Dolog merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang terletak di Taman Apsari, Surabaya. Arca ini merupakan perwujudan Raja Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singhasari yang dibuat pada tahun 1289 Masehi oleh Mpu Nada.

Arcanya dibuat sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya dalam menyatukan Nusantara. Selain itu, arca ini awalnya ditemukan di Desa Kandang Gajah, Trowulan, Mojokerto dan kemudian dipindahkan ke Surabaya pada masa Hindia Belanda.

Secara fisik, Arca Joko Dolog memiliki panjang sekitar 166 cm, lebar 138 cm, dan ketebalan 105 cm. Arca ini menggambarkan sosok berkepala gundul dalam posisi duduk dengan tangan kanan menelungkup di atas lutut dan tangan kiri berada di atas pangkuan.

Kemudian pada bagian alas sandarannya terdapat Prasasti Wurare yang ditulis dalam bahasa Sanskerta berisi 19 bait yang menggambarkan berbagai peristiwa penting termasuk penyatuan kembali wilayah Janggala dan Panjalu oleh Raja Wisnuwardhana ayah dari Kertanegara.

Arca Joko Dolog menjadi tempat wisata bersejarah di Surabaya karena nilai historis dan budayanya yang tinggi. Lokasinya yang berada di pusat kota Surabaya menjadikannya mudah diakses oleh wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam jejak sejarah kerajaan di Nusantara.

Daya Tarik Arca Joko Dolog

Arca Joko Dolog di Surabaya merupakan salah satu destinasi wisata bersejarah yang menarik perhatian wisatawan dan peneliti sejarah. Terletak di Taman Apsari, arca ini memiliki nilai historis dan spiritual yang tinggi.

Keunikan lain dari Arca Joko Dolog adalah lokasinya yang berada di tengah kota menjadikannya mudah diakses oleh wisatawan. Sementara itu, Taman Apsari merupakan ruang terbuka hijau yang populer di Surabaya.

Tempatnya sering digunakan untuk bersantai dan berolahraga dan keberadaan arca di taman ini menambah nilai edukatif dan spiritual bagi pengunjung menjadikannya tempat yang cocok untuk belajar sejarah sekaligus menikmati suasana kota.

Sebagai cagar budaya yang dilindungi, Arca Joko Dolog tidak hanya menjadi simbol sejarah tetapi juga bagian dari identitas kota Surabaya. Pemerintah kota telah menetapkan arca ini sebagai bagian dari cagar budaya sejak tahun 1996.

Lokasi Arca Joko Dolog

Arca Joko Dolog berlokasi di kawasan Taman Apsari St, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya, Jawa Timur. Tempat ini memiliki jadwal buka setiap hari selama 24 jam karena berlokasi di ruang terbuka hijau di Surabaya.

Selain itu, tempat ini berlokasi tidak jauh dari Alun-Alun Surabaya karena hanya sekitar 450 meter atau 4 menit berkendara. Pengunjung juga bisa berjalan kaki dengan waktu tempuh kurang lebih 6 menit.

Adapun tempat wisata ini dekat dengan kawasan bersejarah lainya seperti Monumen Bambu Runcing sekitar 550 meter atau 2 menit perjalanan. Lokasi wisata ini bisa jadi pilihan menikmati Surabaya dengan cara yang berbeda.

Pengunjung bisa melihat keunikan sejarahnya dan tidak jauh dari area kuliner hingga penginapan di Surabaya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |