Istana Bagi Paket Lewat Menteri Transmigrasi, Warga Rempang Makin Terpecah

2 days ago 11

Liputan6.com, Batam - Warga Pulau Rempang menyambut kedatangan Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, dengan gugusan spanduk, bertuliskan pesan penolakan warga atas transmigrasi lokal di Pulau Rempang.

Warga dari berbagai kampung di Pulau Rempang, berdiri membentuk barisan di sepanjang jalan kampung. Dari posko jaga masyarakat di bagian muka kampung, mengular sampai ke bagian tengah Kampung Sembulang Pasir Merah, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang.

Tidak hanya membentangkan spanduk, mereka juga berorasi dan menyampaikan langsung pesan perjuangan pada Iftitah yang didampingi Wali Kota/Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Amsakar Achmad dan wakilnya Li Claudia Chandra.

Warga yang ia salami, menyampaikan pesan agar Iftitah tidak menggugusur, sebaliknya menjaga kelestarian kampung yang telah mereka huni turun temuraun sejak ratusan tahun lalu.   

"Kami minta keadilan. Tolak Transmigrasi Lokal," teriak warga membersamai kedatangan Iftitah yang menjabat tangan warga.

Transmigrasi Lokal adalah rencana terbaru pemerintah melalui Kementerian Transmigrasi. Rencana itu pertama kali disampaikan oleh Iftitah dalam rapat di Komisi V DPR RI pada 13 Februari 2025.

Simak Video Pilihan Ini:

Zona Merah Longsor Cilacap

Promosi 1

Lebih Tua Dibanding Indonesia

Sukri, warga Kampung Sembulang Hulu, dalam dialog dengan Iftitah mengaku bahwa mereka telah tertipu oleh menteri sebelumnya. Warga meyakini Transmigrasi Lokal adalah cara pemerintah untuk memisahkan masyarakat Pulau Rempang dari ruang hidup mereka.

"Kami selalu tidak dianggap. Warga kami dijadikan tersangka. Dimana keadilan negeri ini?" kata Sukri.

Warga lain, Miswadi, mendesak pemerintah untuk mengeluarkan legalitas kampung yang telah mereka huni dari generasi ke generasi sejak Indonesia belum ada atau belum merdeka.

Mereka heran dianggap ilegal, namun saat pemilu suara mereka selalu diperebutkan. Koordinator Umum Aliansi Masyarakat Rempang Galang Bersatu (AMAR-GB), Ishak, mengatakan masyarakat Rempang tidak menolak pembangunan. Namun tidak boleh merusak ruang hidup masyarakat Rempang.

Ishak meminta kampung-kampung yang ada di Pulau Rempang agar diberi legalitas, seperti kampung-kampung tua yang ada di Kota Batam. 

Saat ini Kota Batam ada 37 titik kampung tua. Pemerintah memayungi kampung-kampung tua ini dengan Kepurusan Wali Kota Batam nomor: KPTS. 105/HK/III/2004 tentang penetapan wilayah perkampungan tua di Kota Batam.

"Kalau kita buka sejarah, kita akan mendapatkan titik-titik kampung tua. Sebelum Indonesia merdeka, kampung tua sudah ada," katanya.

Bingkisan Lebaran dari Istana

Sementara itu Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara menemui lebih dari 50 warga Rempang yang bersedia direlokasi di Pasar Kuliner Batam (Pakuba), Kepulauan Riau. Iftitah menyerahkan bingkisan Lebaran dari Presiden Prabowo Subianto.

Iftitah mengatakan bahwa lokasi tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas pendidikan dan kesehatan. Menurutnya Kawasan Transmigrasi Barelang yang sedang dalam proses penetapan, sektor pendidikan dan kesehatan warga menjadi perhatian utama.

"Kita menyiapkan beasiswa bagi anak-anak transmigran agar mereka bisa kuliah," katanya.

Rencananya,  kunjungan Mentrans ke Rempang selama 3 hari akan menggelar salat Idul Fitri.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |