IHSG Hari Ini 16 September 2025 Menguat 0,26%, Saham MAPI Melesat

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan Selasa (16/9/2025). Kenaikan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup naik 0,26% ke posisi 7.957,69. Penutupan IHSG ke posisi 7.957,69 termasuk tertinggi pada 2025.Indeks saham LQ45 merosot 0,23% ke posisi 806,93. Indeks saham acuan cenderung bervariasi.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.985,57 dan terendah 7.899,66. Sebanyak 330 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

Sementara itu, 320 saham melemah dan 152 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 2.199.966 kali dengan volume perdagangan 44,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.410.

Mayoritas sektor saham menghijau pada perdagangan Selasa pekan ini. Sektor saham consumer nonsiklikal naik 1,76%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham industri bertambah 1,47% dan sektor saham transportasi melompat 0,90%.

Selain itu, sektor saham energi mendaki 0,44%, sektor saham basic menguat 0,26%, sektor saham consumer siklikal melesat 0,64%, sektor saham kesehatan melambung 0,81%, sektor saham teknologi naik 0,87%.

Di sisi lain, sektor saham keuangan merosot 0,38%, sektor saham properti susut 0,01% dan sektor saham infrastruktur terpangkas 0,23%.

Harga saham MAPI ditutup naik 2,5% ke posisi Rp 1.230 per saham. Harga saham MAPI dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.205 per saham. Saham MAPI berada di level tertinggi Rp 1.230 dan terendah Rp 1.185 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.984 kali dengan volume perdagangan 247.371 saham. Nilai transaksi Rp 30 miliar.

Saham ASRI ditutup naik 1,71% ke posisi Rp 178 per saham. Harga saham ASRI dibuka bertambah satu poin ke posisi Rp 176 per saham. Saham ASRI berada di level tertinggi Rp 184 dan terendah Rp 176 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.770 kali dengan volume perdagangan 836.766 saham. Nilai transaksi Rp 15,1 miliar.

Saham MLPT meroket 20% ke posisi Rp 109.200 per saham. Saham MLPT dibuka stagnan di posisi Rp 91.000 per saham. Saham MLPT berada di level tertinggi Rp 109.200 dan terendah Rp 91.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 974 kali dengan volume perdagangan 2.139 saham. Nilai transaksi Rp 22,2 miliar.

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

• Saham INDX meroket 34,92%
• Saham SMLE meroket 34,91%
• Saham PICO meroket 34,52%
• Saham DWGL meroket 24,67%
• Saham ITIC meroket 24,59%

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

• Saham SURI merosot 13,25%
• Saham MERI merosot 10,14%
• Saham LIFE merosot 9,92%
• Saham MGLV merosot 9,87%
• Saham SOSS merosot 9,85%

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

• Saham BBCA senilai Rp 1 triliun
• Saham BBRI senilai Rp 689,3 miliar
• Saham BUMI senilai Rp 595,7 miliar
• Saham BRMS senilai Rp 573,9 miliar
• Saham BMRI senilai Rp 548,8 miliar

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

• Saham REAL tercatat 98.688 kali
• Saham SURI tercatat 50.577 kali
• Saham BUMI tercatat 48.226 kali
• Saham CDIA tercatat 46.435 kali
• Saham BBCA tercatat 42.089 kali

Dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, bursa regional Asia cenderung menguat yang dipengaruhi dari harapan untuk meredakan ketegangan Amerika Serikat dan China. Hal ini setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuturkan, perundingan perdagangan AS dan China di Spanyol mengalami kemajuan.

“Dari mancanegara, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan para negosiator telah mencapai kerangka kerja selama pembicaraan di Madrid, Spanyol, dan selanjutnya Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan berunding pada Jumat, 19 September 2025, untuk menyelesaikan kesepakatan,” demikian seperti dikutip.

Di sisi lain, pelaku pasar menantikan kebijakan bank sentral AS The Fed dalam pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) pada 16-17 September 2025, yang mana pasar secara luas memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Dari dalam negeri, pelaku pasar merespons kebijakan stimulus ekonomi sebagai upaya untuk mendorong roda perekonomian dalam negeri.

Pemerintah menyalurkan stimulus ekonomi tahun 2025 sebesar Rp 16,23 triliun untuk mendukung 8 program akselerasi, 4 program berlanjut ke 2026 dan 5 program untuk menyerap tenaga kerja.

Di sisi lain, pelaku pasar menantikan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG), yang diperkirakan tetap mempertahankan BI-Rate di level 5 persen dalam pengumuman Rabu, 17 September 2025.

Pelaku pasar menantikan arah kebijakan moneter BI dalam menjaga kestabilan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Bursa saham regional Asia pada Selasa sore ini antara lain indeks Nikkei naik 201,50 poin atau 0,83% ke 44.910,00, indeks Hang Seng susut 8,84 poin atau 0,03% ke 26.438,26. Demikian mengutip Antara.

Selain itu, indeks Shanghai menguat 1,36 poin atau 0,04 persen ke 3.861,12, dan indeks Strait Times melemah 7,58 poin atau 0,16 persen ke 4.331,24.