Dua Pesawat Terbang Listrik Xpeng eVTOL Tabrakan Saat Latihan di China

3 weeks ago 27

Liputan6.com, Jakarta - Dua unit pesawat terbang listrik Xpeng Aeroht eVTOL dilaporkan mengalami tabrakan saat sesi latihan menjelang Changchun Air Show 2025 di China, Senin (16/9/2025). Insiden ini menyebabkan salah satu penumpang harus dilarikan ke rumah sakit dengan luka-luka, meski kondisinya dilaporkan tidak mengancam jiwa. 

Berdasarkan laporan CarNewsChina, Rabu (17/9/2025) hingga kini penyebab pasti kecelakaan masih belum diungkapkan karena pihak Xpeng Aeroht belum memberikan keterangan resmi.

Xpeng Aeroht dikenal sebagai divisi mobil terbang dari Xpeng yang berdiri sejak 2013. Perusahaan ini fokus mengembangkan mobil terbang modular, tilt-rotor, serta eVTOL (electric vertical take-off and landing). Salah satu produk yang paling menyita perhatian adalah Land Aircraft Carrier (LAC), kendaraan terbang yang tahun lalu sukses melakukan penerbangan publik perdana dan langsung mencatat lebih dari 2.000 pesanan.

Harga LAC ditaksir mencapai 2 juta yuan atau sekitar Rp4,4 miliar, menjadikannya salah satu proyek mobil terbang komersial paling ambisius di dunia. Menariknya, pada 11 September 2025 lalu, LAC bahkan memperoleh izin terbang khusus di Uni Emirat Arab (UEA).

Selain desain futuristis, eVTOL besutan Xpeng dilengkapi kokpit panorama 270 derajat yang memberi visibilitas luas bagi pengendara. Pesawat ini dapat dikendalikan dengan satu tuas, menegaskan konsepnya sebagai mobil terbang praktis untuk jarak pendek.

Canggih, Tapi Masih Penuh Risiko

Pesawat eVTOL Xpeng dirancang mampu beroperasi dalam dua mode, yakni otomatis dan manual. Dalam kondisi baterai penuh, kendaraan ini bisa menempuh 5 hingga 6 kali penerbangan dengan ketinggian terbang stabil di kisaran 300 hingga 500 meter.

Kecanggihan teknologi tersebut membuat Xpeng Aeroht sering tampil di berbagai ajang pameran udara internasional. Namun, insiden tabrakan saat latihan kali ini menyoroti tantangan besar yang masih dihadapi dalam pengoperasian kendaraan terbang rendah.

Menurut sumber yang dikutip CarNewsChina, potensi penyebab kecelakaan bisa berasal dari kerusakan peralatan, kesalahan perencanaan rute, atau faktor human error. Hal ini kembali mengingatkan pentingnya aspek keselamatan dalam pengembangan kendaraan masa depan berbasis teknologi terbang.

Tetap Tampil di Air Show Meski Dihantam Insiden

Meski insiden terjadi, Xpeng Aeroht dipastikan tetap tampil di Changchun Air Show 2025 yang akan digelar pada 19 September mendatang. Pihak penyelenggara menegaskan bahwa kecelakaan berlangsung saat latihan tertutup, sehingga tidak melibatkan penonton.

Hingga saat ini, Xpeng belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kelanjutan jadwal penerbangan demonstrasi eVTOL mereka. Namun, publik masih menantikan kehadiran kendaraan masa depan ini, terutama setelah suksesnya peluncuran LAC dan izin terbang di UEA.

Dengan harga fantastis mencapai Rp4,4 miliar, eVTOL Xpeng jelas menyasar pasar premium. Namun, insiden di Changchun bisa menjadi ujian besar bagi reputasi dan kesiapan perusahaan dalam meyakinkan dunia soal keamanan mobil terbang.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |