Bursa Saham Asia Bervariasi di Tengah Ancaman Tarif Dagang Donald Trump

10 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan beragam pada perdagangan Jumat (14/3/2025). Koreksi bursa saham Asia Pasifik terjadi setelah tiga indeks acuan di wall street merosot akibat rencana tarif dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Mengutip CNBC, tanda lain dari eskalasi perang, Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif dagang 200 persen pada semua produk alkohol yang berasal dari Uni Eropa sebagai balasan atas tarif 50 persen blok tersebut pada wiski. Donald Trump menuturkan tidak akan mengubah pikirannya pada kelompok tarif yang lebih luas yang akan diterapkan pada 2 April 2025.

Seiring sentimen itu, indeks ASX 200 di Australia, indeks naik 0,41 persen. Di Jepang, indeks Nikkei 225 mendatar, demikian juga indeks Topix.

Indeks Kospi di Korea Selatan juga mendatar. Sedangkan indeks Kosdaq melambung 0,61 persen. Indeks Hang Seng di Hong Kong berada di posisi 23.793, menunjukkan pembukaan sedikit lebih kuat dibandingkan penutupan sebelumnya di posisi 23.462,65.

Bursa saham di Amerika Serikat (AS) atau wall street  pada perdagangan Kamis waktu setempat. Hal ini seiring ancaman tarif baru dari Donald Trump.

Indeks S&P 500 merosot 1,39 persen dan ditutup ke posisi 5.521,52. Indeks  acuan itu mengakhir perdagangan dengan koreksi 10,1 persen dari rekor penutupan. Indeks Dow Jones terpangkas 537,36 poin atau 1,3 persen, dan menandai hari keempat penurunannya dan ditutup ke posisi 40.813,57. Indeks Nasdaq terperosok 1,96 persen yang didorong saham Tesla dan Apple.

Peluncuran kebijakan perdagangan AS Trump yang tidak teratur telah mengguncang pasar bulan ini. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing berada di jalur kerugian 4,3% dan 4,9% minggu ini. Indeks Dow turun sekitar 4,7% dalam periode tersebut, melacak minggu terburuknya sejak Juni 2022.

Promosi 1

IHSG Melemah Terbatas 0,26 Persen, Saham AKRA Tergelincir

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Kamis (13/3/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham memerah.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melemah tipis 0,26 persen ke posisi 6.647,41. Indeks LQ45 turun 1,3 persen ke posisi 738,24. Mayoritas indeks saham acuan memerah.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.707,38 dan level terendah 6.618,53. Sebanyak 322 saham melemah sehingga bebani IHSG. 287 saham menguat dan 189 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.108.786 kali dengan volume perdagangan 15,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,8 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 16.386.

Mayoritas sektor saham memerah. Sektor saham keuangan turun 1,39 persen, dan pimpin koreksi. Sektor saham energi susut 0,12 persen, sektor saham basic melemah 0,03 persen, dan sektor saham industri tergelincir 0,77 persen.

Selanjutnya sektor saham infrastruktur merosot 0,51 persen dan sektor saham transportasi terperosok 0,82 persen.

Sementara itu, sektor saham teknologi melambung 5,87 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham consumer nonsiklikal naik 0,42 persen, sektor saham consumer siklikal bertambah 0,01 persen, sektor saham kesehatan menanjak 0,13 persen dan sektor saham properti menguat 0,05 persen.

Gerak Saham

Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham DCII melonjak 10 persen ke posisi Rp226.150 per saham. Saham DCII berada di level tertinggi dan terendah 226.150. Total frekuensi perdagangan 19 kali dengan volume perdagangan 43 lot saham. Nilai transaksi Rp 972,4 juta.

Saham DMAS menguat 0,74 persen ke posisi Rp 137 per saham. Harga saham DMAS dibuka stagnan di posisi Rp 136 per saham. Saham DMAS berada di level tertinggi Rp 139 dan level terendah Rp 136. Total frekuensi perdagangan 1.213 kali dengan volume perdagangan 144.375 saham. Nilai transaksi Rp 2 miliar.

Sementara itu, saham AKRA merosot 9,96 persen ke posisi Rp 1.175 per saham. Harga saham AKRA dibuka naik 15 poin ke posisi Rp 1.320 per saham. Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.320 dan level terendah Rp 1.165 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.634 kali dengan volume perdagangan 293.241 saham. Nilai transaksi Rp 36,4 miliar.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |