Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Jumat, 9 Mei 2025. Indeks Dow Jones susut seiring investor menunggu pembicaraan perdagangan yang sangat dinanti-nantikan antara pejabat AS dan China pada akhir pekan ini.
Mengutip CNBC, Sabtu (10/5/2025), indeks Dow Jones turun 119,07 poin atau 0,29% dan ditutup ke posisi 41.249,38. Indeks S&P 500 melemah tipis 0,07% dan ditutup ke posisi 5.659,91. Indeks Nasdaq sedikit berubah di posisi 17.928,92.
Pada minggu ini, S&P 500 turun sekitar 0,5%, sementara Nasdaq turun sekitar 0,3%. Dow turun hampir 0,2% dalam periode tersebut.
Sementara itu, pembicaraan dengan pejabat China menyusul AS dan Inggris mencapai kesepakatan perdagangan awal. Investor berharap ini akan mengarah pada lebih banyak kesepakatan yang dicapai dengan cepat. Meskipun demikian, tarif 10% untuk Inggris tampaknya menjadi dasar untuk seluruh dunia.
"Banyak kesepakatan perdagangan yang gagal, semuanya bagus (HEBAT),” kata Trump di Truth Social sehari setelah mengumumkan perjanjian perdagangan awal dengan Inggris, yang menandai kesepakatan pertama antara AS dan mitra dagang global sejak pengumuman tarif timbal balik Trump pada awal April.
Presiden Trump juga menulis di Truth Social kalau tarif 80% untuk China tampaknya tepat menjelang pembicaraan yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent dengan mitra China di Swiss akhir pekan ini.
Meskipun ini merupakan penurunan dari tarif 145% saat ini untuk China, tarif ini masih lebih tinggi dari yang diharapkan banyak pihak ke mana pemerintah akan melangkah untuk memulai pembicaraan.
Bloomberg News sebelumnya telah melaporkan tarif tersebut dapat diturunkan di bawah 60% minggu ini. Tidak jelas juga apakah presiden berbicara tentang tarif jangka panjang untuk China atau tarif sementara selama negosiasi.
"Kemajuan minggu ini menggembirakan, tetapi kita masih berada dalam pasang surut siklus berita, yang menyebabkan reaksi pasar. Kita mungkin berada dalam periode volatilitas menyamping hingga kita mulai mendapatkan hasil nyata (yang dapat dihitung),” kata Chief Market Strategist Nationwide, Mark Hackett.
Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 9 Mei 2025
Pasar Asia Pasifik bergerak beragam pada Jumat karena investor mencermati data ekspor-impor Tiongkok untuk April. Selain itu, investor juga fokus pada pembicaraan perdagangan yang akan datang antara Beijing dan Washington.
Ekspor China melonjak karena pengiriman ke negara-negara Asia Tenggara melonjak, mengimbangi penurunan tajam barang-barang keluar ke AS karena tarif yang sangat tinggi mulai berlaku.
Ekspor naik 8,1% dalam dolar AS pada April dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, data resmi menunjukkan, secara signifikan mengungguli perkiraan kenaikan 1,9% dalam jajak pendapat Reuters. Pengiriman ke AS anjlok lebih dari 21%.
Namun, saham China tidak mendapat dorongan dari data yang kuat karena kekhawatiran tarif membebani sentimen investor. CSI 300 Tiongkok Daratan turun 0,17% menjadi ditutup pada 3.846,16, sementara Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,4% sehingga ditutup pada 22.867,74.
Indeks acuan Nikkei 225 Jepang naik 1,56% dan ditutup pada level 37.503,33, sedangkan indeks Topix naik 1,29% dan mengakhiri perdagangan pada level 2.733,49.
Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,09% dan ditutup pada level 2.577,27, sedangkan indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 0,97% dan ditutup pada level 722,52. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,48% dan ditutup pada level 8.231,2. Indeks Nifty 50 India turun hampir 1% karena ketegangan antara India dan Pakistan meningkat.
Penutupan IHSG pada 9 Mei 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada penutupan perdagangan Jumat, (9/5/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham memerah.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup naik 0,07% ke posisi 6.832,80. Indeks saham LQ45 bertambah 0,21% ke posisi 765,37. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.882,31 dan level terendah 6.811,77. Sebanyak 341 saham melemah sehingga bebani IHSG. 247 saham menguat dan 217 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.110.731 kali dengan volume perdagangan 19,2 miliar saham. Nilai transaksi harian hanya Rp 9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.510.
Mayoritas sektor saham tertekan. Sektor saham consumer siklikal dan transportasi memimpin koreksi dengan turun 0,80%. Sektor saham basic susut 0,46%, sektor saham industri terpangkas 0,53%, sektor saham consumer nonsiklikal turun 0,10%. Sektor saham infrastruktur melemah 0,06%.
Sementara itu, sektor sektor saham kesehatan bertambah 1,63%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham properti menguat 0,33%, sektor saham teknologi menanjak 0,08%, sektor saham keuangan naik 0,07%, sektor saham energi naik 0,01%.