Wall Street Masuk Zona Hijau Buntut Data Positif Pekerjaan di AS

1 day ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Pasar saham Amerika Serikat (AS) menutup pekan dengan pergerakan positif pada hari Jumat (2/5/2025). Wall Street merespons positif laporan lapangan kerja dan upah yang lebih baik dari perkiraan pada April 2025. 

Data yang positif juga meredakan kekhawatiran resesi dan mengangkat Wall Street sehingga indeks acuan S&P 500 mencetak rekor kenaikan terpanjangnya dalam lebih dari 20 tahun.

Melansir CNBC International, Sabtu (3/5/2025) indeks S&P 500 naik 1,47% dan ditutup pada 5.686,67. Ini menandai kenaikan hari kesembilan berturut-turut untuk S&P 500 dan rekor kenaikan terpanjangnya sejak November 2004.

Kemudian Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga melonjak 564,47 poin, atau 1,39%, hingga berakhir pada 41.317,43. Adapun indeks Nasdaq Composite yang naik 1,51% dan ditutup pada 17.977,73.

Dengan lonjakan yang terjadi pada Jumat (2/5/2025), S&P 500 kini telah memulihkan kerugiannya sejak 2 April 2025 ketika Presiden Donald Trump mengumumkan tarif timbal balik pada sebagian besar mitra dagang AS. 

Jumlah pemberian upah di AS meningkat sebesar 177.000 pada bulan April, di atas 133.000 yang diantisipasi oleh para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Namun, angka tersebut masih turun tajam dari 228.000 yang naik pada bulan Maret tetapi jauh lebih baik dari yang dikhawatirkan setelah kekhawatiran resesi meningkat bulan lalu.

Sedangkan tingkat pengangguran AS berada pada angka 4,2%, sesuai dengan ekspektasi.

"Pasar bernapas lega pagi ini karena data lapangan pekerjaan lebih baik dari yang diharapkan," kata Chris Zaccarelli, kepala investasi di Northlight Asset Management.

"Meskipun ketakutan akan resesi masih membara, dinamika beli saat turun dapat terus berlanjut setidaknya sampai jeda tarif berakhir," jelasnya.

IHSG 2 Mei 2025 Ditutup Melompat 0,72%, Saham BMRI Menghijau

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau hingga tembus posisi 6.800 pada perdagangan Jumat (2/5/2025). IHSG menghijau di tengah nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 0,72% ke posisi 6.815,73. Indeks LQ45 menanjak 0,24% ke posisi 763,34. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.818,28 dan level terendah 6.765,85. Sebanyak 315 saham menguat sehingga angkat IHSG. 306 saham melemah dan 187 saham diam di tempat.

Pada Jumat ini, total frekuensi perdagangan tercatat 1.182.319 saham dengan volume perdagangan 20,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 11,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.429.Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing beli saham Rp 133,18 miliar. Namun, sepanjang 2025, investor asing masih mencatat aksi jual mencapai Rp 50,58 triliun.

Sektor saham cenderung beragam. Sektor saham basic dan infrastruktur masing-masing menguat 1,6% dan 1,52%, serta catat penguatan terbesar. Lalu sektor saham energi bertambah 0,41%, sektor saham kesehatan naik 1,12%, sektor saham keuangan menguat 0,68% dan sektor saham properti menanjak 0,87%.

Sementara itu, sektor saham consumernonsiklikal turun 0,81%, dan catat penurunan terbesar. Sektor saham industri susut 0,11%, sektor saham consumer siklikal melemah 0,08%, sektor saham teknologi susut 0,24% dan sektor saham transportasi terpangkas 0,25%.

Jelang akhir pekan, saham BMRI ditutup menghijau. Saham BMRI naik 1,43% ke posisi Rp 4.960 per saham. Harga saham BMRI dibuka naik ke posisi Rp 4.980 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 4.890 per saham. Harga saham BMRI berada di level tertinggi Rp 4.980 dan level terendah Rp 4.910 per saham. Total frekuensi perdagangan 22.004 kali dengan volume perdagangan 1.468.008 saham. Nilai transaksi Rp 727,8 miliar.

Saham MENN ditutup stagnan di posisi Rp 43 per saham. Harga saham MENN berada di level tertinggi Rp 44 dan level terendah Rp 42 per saham. Total frekuensi perdagangan 582 kali dengan volume perdagangan 204.808 saham. Nilai transaksi Rp 870,8 juta.

Sentimen IHSG

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menuturkan, kenaikan IHSG sejalan dengan kawasan bursa regional Asia yang bergerak menguat. Hal ini dipengaruhi oleh harapan dari hubungan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China.

"Dari mancanegara, China mengatakan sedang mempertimbangkan kemungkinan perundingan perdagangan setelah berbagai upaya penjangkauan oleh AS untuk memulai negosiasi tarif," demikian seperti dikutip dari Antara.

Sebelumnya, China mengisyaratkan ketersediaan untuk terlibat dalam pembicaraan perdagangan dengan AS.

Juru bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa pejabat AS telah menghubungi beberapa kali melalui saluran yang relevan untuk memulai negosiasi tarif, yang meningkatkan sentimen pasar.

"Hal itu tentunya terupdate mengenai kemungkinan langkah menuju proses negosiasi mengenai masalah tarif, sehingga dapat meredakan ketegangan tarif,” demikian seperti dikutip.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi April 2025 sebesar 1,17 persen secara bulanan, secara tahunan inflasi mencapai 1,95 persen, atau masih dalam kisaran target bank sentral sebesar 1,5 persen hingga 3,5 persen.

Indeks manufaktur Indonesia April 2025 mengalami fase kontraksi, yang mana data Purchasing Managers' Index (PMI) yang dirilis S&P Global menunjukkan aktivitas manufaktur Indonesia pada April 2025 berada di level 46,7 dibandingkan dari bulan sebelumnya berada di level 52,4.

Penurunan aktivitas itu seiring adanya penurunan tajam dalam volume produksi dan pesanan baru. Melemahnya data aktivitas manufaktur itu akan mengancam terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Pelaku pasar berharap peran pemerintah dalam memberikan stimulus dan juga berharap bank sentral memberikan ruang untuk pemangkasan suku bunga acuannya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |