Saham AUTO Anteng Usai Umumkan Dividen Rp 915,75 Miliar

8 hours ago 10

Liputan6.com, Jakarta PT Astra Otoparts Tbk akan membagikan dividen tunai Rp 915,75 miliar untuk tahun buku 2024 atau Rp 190 per saham. Renana itu telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Astra Otoparts yang diselenggarakan pada Selasa, 29 April 2025.

Jumlah dividen yang dibagikan itu setara 45 persen dari laba bersih yang berhasil dibukukan pada tahun lalu. Sebelumnya, perseroan sudah membagikan dividen interim sebesar Rp 274,72 miliar atau 57 per saham.

Dividen interim itu dibagikan pada 24 Oktober 2024. Sehingga sisa dividen yang akan dibagikan adalah sebesar Rp 641,01 miliar.

"Dividen final sebesar Rp 641,02 miliar atau sebesar Rp 133 per saham akan dibayarkan pada 28 Mei 2025 kepada pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada 14 Mei 2025," mengutip hasil RUPS perseroan, Rabu (30/4/2025). Adapun sisa laba bersih yang belum ditetapkan penggunaannya dibukukan sebagai laba ditahan.

Menyusul pengumuman tersebut, saham AUTO terpantau tak terlalu banyak pergerakan. Saat berita ditulis, saham AUTO turun 0,45 persen ke posisi 2.190.

Dalam sepekan, saham AUTO naik 6,80 persen namun masih turun 4,35 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).

Astra Otoparts Kantongi Laba Rp 2,03 Triliun pada 2024

Pada tahun buku 2024, perseroan membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba. Pendapatan Astra Otoparts sampai dengan 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp 19,07 triliun. Pendapatan itu naik 2,28 persen dibandingkan pendapatan pada 2023 yang tercatat sebesar Rp 18,65 triliun.

Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan pada 2024 naik menjadi Rp 16 triliun dibanding Rp 15,57 triliun pada 2023.

Alhasil, perseroan membukukan laba bruto Rp 3,07 triliun, lebih rendah dari laba kotor 2023 yang tercatat sebesar Rp 3,08 triliun.

Pada 2024, perseroan membukukan beban penjualan Rp 992,27 miliar, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp 1,03 triliun. Namun di samping itu, perseroan membukukan bagian atas laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 1,04 triliun.

Kemudian penghasilan keuangan Rp 205,12 miliar, biaya keuangan Rp 43,84 miliar, penghasilan lain-lain Rp 296,81 miliar, dan beban lain-lain Rp 54,75 miliar.

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,03 triliun. Laba itu naik 10,38 persen dibandingkan laba 2023 yang tercatat sebesar Rp 1,84 triliun. Sehingga laba per saham dasar naik menjadi Rp 422 dari sebelumnya Rp 382 per saham.

Aset Perusahaan

Aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2024 naik menjadi Rp 21,03 triliun dibanding posisi akhir 2023 sebesar Rp 19,61 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 8,88 triliun dan aset tidak lancar Rp 12,15 triliun.

Liabilitas sampai dengan 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp 5,44 triliun, naik dibanding aset pada akhir 2023 yang tercatat sebesar Rp 5,07 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 4,48 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 960,32 miliar.

Sementara, ekuitas sampai dengan akhir Desember 2024 tercatat sebesar Rp 15,59 triliun. Ekuitas tersebut naik dibandingkan ekuitas pada akhir 2023 yang tercatat sebesar Rp 14,54 triliun.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |