RATU Catat Laba Bersih Naik 64% di Kuartal I 2025

9 hours ago 11

Liputan6.com, Jakarta PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) membukukan pendapatan sebesar USD 13,2 juta, sedikit menyesuaikan sebesar 2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 13,4 juta.

"Penyesuaian ini utamanya disebabkan oleh penurunan rata-rata volume lifting di Blok Jabung, dari 54 KBOEPD pada Kuartal I 2024 menjadi 50 KBOEPD pada Kuartal I 2025," kata Direktur Utama PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU)  Alexandra Shinta Wahjudewanti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Meskipun demikian, laba bersih Perseroan justru menunjukkan pertumbuhan signifikan. Laba bersih RATU melonjak dari USD 3,6 juta pada Kuartal I 2024 menjadi USD 5,9 juta pada Kuartal I 2025, mencerminkan peningkatan efisiensi, optimalisasi biaya, yang dijalankan secara selektif dan terukur.

Kinerja positif ini mencerminkan kemampuan RATU dalam menjaga profitabilitas di tengah dinamika industri energi, sekaligus menjadi landasan kuat dalam mencapai target pertumbuhan yang berkelanjutan ke depan.

RATU baru saja melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) pada awal tahun 2025 ini. Pasca pencatatan saham perdana, Perseroan terus fokus mengembangkan bisnis dengan aktif mencari dan mengevaluasi peluang investasi, termasuk saat ini tengah dalam proses review terhadap dua blok migas potensial yang berada di wilayah Indonesia.

Sebagai perusahaan publik, RATU berkomitmen untuk terus mengedepankan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam setiap aspek operasional dan pengambilan keputusan strategis Perseroan, guna menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.

IHSG Berpeluang Naik Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 30 April 2025

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan naik terbatas pada perdagangan Rabu (30/4/2025). IHSG akan menguji posisi 6.784.

IHSG menguat 0,39% ke posisi 6.749 dan masih didominasi oleh volume pembelian pada perdagangan Selasa, 29 April 2025.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG saat ini sudah berada pada akhir wave (a) dari wave B sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas untuk menguji 6.784. “IHSG akan rawan terkoreksi terlebih dahulu ke rentang 6.333-6.571,” kata Herditya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.585,6.373 dan level resistance 6.769,6.877 pada perdagangan Rabu pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 6.640-6.790 pada perdagangan Rabu pekan ini.

Selain itu, PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyampaikan Bank Dunia prediksi rasio utang pemerintah Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) akan mencapai 40,1% pada 2025, meningkat dari 39,6%, saat ini.

“Kenaikan ini menunjukkan tren peningkatan utang yang perlu diwaspadai, terutama terkait dengan biaya pinjaman yang lebih tinggi dan dampaknya terhadap stabilitas ekonomi,” demikian seperti dikutip dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas.

PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, proyeksi Bank Dunia  yang menunjukkan rasio utang pemerintah Indonesia terhadap PDB akan meningkat, ini mencerminkan tantangan yang dihadapi pemerintah dalam mengelola utang.

“Meskipun rasio utang ini masih berada di bawah batas aman yang ditetapkan oleh undang-undang (60% dari PDB), tren peningkatan ini perlu diperhatikan dengan serius. Di mana Proyeksi Bank Dunia yang lebih tinggi dibandingkan dengan target pemerintah (39,15% terhadap PDB) menunjukkan adanya ketidakpastian dalam pengelolaan fiskal,”

Ciptakan Kekhawatiran

PT Pilarmas Sekuritas menilai, hal ini bisa menciptakan kekhawatiran di kalangan investor dan pasar keuangan, yang dapat mempengaruhi stabilitas nilai tukar dan suku bunga. Sehingga proyeksi peningkatan rasio utang pemerintah Indonesia menunjukkan tantangan yang perlu dihadapi dengan hati-hati.

“Meskipun masih berada dalam batas aman, pemerintah harus memastikan bahwa utang digunakan secara produktif dan dikelola dengan baik untuk menghindari risiko yang lebih besar di masa depan,”

PT Pilarmas Investindo Sekuritas menilai,pengelolaan utang yang efektif dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi jika tidak, dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan bagi stabilitas ekonomi dalam negeri khususnya ditengah ketidakpastian yang ada saat ini.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), dan PT J Resources Asia Pacific Tbk (PSAB).

Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk (ULTJ).

Foto Pilihan

Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |