Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (7/5/2025). IHSG akan menguji posisi 6.934-6.943.
IHSG melanjutkan penguatan 0,97% ke posisi 6.898 dan masih didominasi oleh volume pembelian pada perdagangan Selasa, 6 Mei 2025.
“Area penguatan yang kami berikan pun sudah tercapai dan kami masih memperkirakan, posisi IHSG masih berada pada akhir wave (a) dari wave B,” ujar Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana dalam catatannya.
Ia menambahkan, area penguatan IHSG akan menguji 6.934-6.943. Herditya mengingatkan, waspadai akan ada potensi pembalikan arah dari IHSG untuk membentuk wave (b), di mana pihaknya perkirakan menguji posisi 6.364-6.618.
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.759,6.708 dan level resistance 6.933,6.986.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan resistance di 6.700-6.980.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas juga menyebutkan, pada akhir pekan, Amerika Serikat dan China akan bertemu. AS akan diwakili oleh Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer. Sedangkan China akan diwakili oleh Perdana Menteri Li Qiang untuk memulai negosiasi di Swiss.
Pertemuan ini juga sudah diumumkan oleh kedua negara barik China AS, ditanggapi positif oleh pelaku pasar dan investor. Namun, pasar mengalami koreksi, dalam riset itu menyebutkan kalau pelaku pasar dan investor akan mulai fokus dengan apa yang disampaikan oleh the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS yang akan menjadi panduan selanjutnya bagi pelaku pasar dan investor.
Kendaraan Listrik dan Dampak ke Emiten
Selain itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, industri kendaraan listrik (EV) di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dengan komitmen investasi dari tujuh produsen global—BYD, Citroen, AION, Maxus, Geely, VinFast, dan VW senilai Rp 15,4 triliun untuk membangun fasilitas produksi dengan kapasitas 281.000 unit per tahun hingga Maret 2025.
Menteri Investasi Rosan Roeslani optimistis produksi EV nasional akan mencapai 2,5 juta unit per tahun pada 2030, didukung ekosistem EV yang lengkap dari hulu ke hilir, termasuk sektor baterai. Pemerintah juga mendorong peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan insentif tambahan dan mempercepat pembangunan stasiun pengisian daya oleh swasta.
Sementara itu, Menteri Perindustrian menyatakan dukungan terhadap kendaraan berbahan bakar baru seperti EV, hidrogen, dan biofuel, serta menargetkan Indonesia sebagai basis produksi EV di ASEAN, hal ini seiring dengan peningkatan populasi kendaraan listrik sebesar 78% menjadi 207.000 unit pada 2024 dan keberadaan puluhan pabrikan EV di dalam negeri.
"Kami menilai tentu ini akan memberikan dampak positif bagi emiten – emiten terkait seperti nikel dan tembaga. Serta tidak lupa, ekosistem kendaraan listrik yang semakin luas, akan mendorong penetrasi menjadi lebih tinggi sehingga perspective masyarakat akan kendaraan listrik pun terus menjadi lebih baik,” demikian seperti dikutip.
Rekomendasi Saham Hari Ini 7 Mei 2025
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
1.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) - Buy on Weakness
Saham BRMS menguat 5,88% ke 396 disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi BRMS saat ini berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [iii]," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 382-394
Target Price: 410, 424
Stoploss: below 372
2.PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) - Buy on Weakness
Saham ERAA menguat 3,77% ke 496 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi ERAA saat ini berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [iii].
Buy on Weakness: 454-474
Target Price: 510, 525
Stoploss: below 434
3.PT Timah Tbk (TINS) - Buy on Weakness
Saham TINS menguat 7,66% ke 1,195 disertai dengan peningkatan volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi TINS sedang berada pada awal dari wave iii dari wave (c)," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.125-1.160
Target Price: 1.245, 1.290
Stoploss: below 1.080
4.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) - Buy on Weakness
Saham UNVR menguat 3,38% ke 1.835 dan masih didominasi oleh volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi UNVR sedang berada di awal wave [v] dari wave C," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.725-1.800
Target Price: 1.900, 2.020
Stoploss: below 1.645