Liputan6.com, Jakarta - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), anggota Holding Indonesia Financial Group (IFG) menggelar puncak perayaan HUT ke-54 tahun pada 6 April 2025. Askrindo dengan mengadakan kegiatan Tasyakuran dan Halal Bihalal dengan karyawan. Dengan tema “Bersama Kita Raih Prestasi Gemilang”, perusahaan terus bersiap menghadapi tantangan bisnis yang ada. Tema ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk pencapaian luar biasa di industri asuransi yang sejalan dengan visi Askrindo untuk menjadi perusahaan asuransi terbaik dan terkuat ("Best & Strong"), serta strategi utama dan menekankan posisi pasar yang kuat dan keunggulan operasional.
M Fankar Umran, Direktur Utama Askrindo, mengatakan pencapaian perusahaan pada tahun 2024 merupakan hasil dari strategi yang efektif dan pelaksanaan yang disiplin. “Perusahaan mengoptimalkan bisnis program sebagai bagian dari komitmen dalam menjalankan penugasan pemerintah, sementara peningkatan portofolio bisnis non program menjadi kunci penting dan salah satu inisiatif strategis perusahaan,” ujar Fankar.
54 tahun berdiri, Askrindo berhasil mencatatkan pencapaian yang mengesankan dengan Premi Bruto sebesar Rp10,2 triliun secara konsolidasi pada tahun 2024, dan berhasil mencapai target RKAP hingga 97% meskipun terjadi penurunan sebesar 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Lini bisnis non program menunjukkan kontribusi yang signifikan selama dua tahun terakhir, dengan komposisi premi bruto sebesar 30%, menandai langkah positif sesuai dengan aspirasi Perusahaan untuk memperkuat portofolio bisnis non program.
Fankar menambahkan Askrindo dengan tantangan semakin kompleks, lingkungan yang terus berubah, juga exposure terhadap arah kebijakan Pemerintah bidang UMKM dan perubahan regulasi dari otoritas. “Kami memiliki inisiatif strategi dan transformasi di berbagai bidang, transformasi bisnis dan budaya kerja diperkuat dengan menata kembali organisasi (organizational redesign) menjadi lebih agile dan restrukturisasi human capital (workforce restructuring) secara simultan,” tambah Fankar.
Kinerja Perusahaan
Produk Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan produk Asuransi Kredit mendominasi kinerja perusahaan. sepanjang tahun 2024, Askrindo telah menjamin KUR senilai Rp124 triliun, dengan jumlah debitur mencapai 2.298.325 UMKM, yang berdampak langsung pada penyerapan 3.333.866 tenaga kerja di Indonesia. Selain itu, Askrindo juga menggarap Produk Asuransi Kredit, Suretyship serta Asuransi Umum, yang berkontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan.
Pada tahun 2024, pendapatan perusahaan dari produk Asuransi Kredit sebesar Rp984 miliar dan suretyship sebesar Rp238 miliar, yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan asuransi kredit dan suretyship di Indonesia. “Hal ini juga mempertegas posisi Askrindo sebagai pemimpin pasar (market player) dengan menempati peringkat 1 di segmen Asuransi Kredit, Suretyship, serta menjadikannya sebagai pemain utama di industri asuransi umum”, jelas Fankar.
Perusahaan terus menjalin sinergi bisnis guna memperluas pangsa pasar dan terus berinovasi dalam pengembangan produk serta layanan guna mendongkrak kinerja bisnis serta memperluas akses perlindungan asuransi bagi berbagai segmen masyarakat. Askrindo meluncurkan asuransi mikro sebagai solusi dengan menawarkan perlindungan yang lebih terjangkau dan mudah diakses. Sebagai bentuk rasa syukur di usia 54 tahun, Askrindo juga memerhatikan kesejahteraan karyawan. Pada perayaan Puncak HUT, manajemen memberikan bantuan pendidikan kepada 117 anak pegawai alih daya non admin dan 15 pegawai alih daya non admin, sebagai bukti komitmen kepedulian terhadap dunia Pendidikan.
Perusahaan terus melangkah maju dan menjaga komitmen untuk memberikan yang terbaik. “Dengan tantangan yang selalu ada, tetapi dengan dedikasi, inovasi, dan kebersamaan, Askrindo akan semakin kuat. Bersama, tidak hanya mempertahankan warisan Askrindo, tetapi juga membangun masa depan yang lebih gemilang bagi perusahaan, pelanggan, dan negeri ini,” pungkasnya.
Perusahaan asuransi di AS dibanjiri permintaan klaim miliaran dolar menyusul parahnya kerusakan properti akibat badai Harvey dan Irma.