Perang Dagang AS-China Mereda, Sektor Saham Ini Bakal Positif

5 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Meredanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China dinilai menjadi katalis positif bagi pasar keuangan global, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan berbagai sektor saham.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menilai perbaikan sentimen global dapat memicu pemulihan ekonomi yang lebih luas.

Menurut Nafan, tensi dagang yang sebelumnya menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi dunia kini mulai mereda. Dampaknya, lembaga internasional seperti IMF diharapkan bisa merevisi naik outlook pertumbuhan ekonomi global dalam proyeksi berikutnya.

"Semestinya diharapkan menjadi katalis positif untuk market ke depannya. Sehingga mereda tensi perang dagang yang memang menjadi faktor daripada pertumbuhan ekonomi global," ujar Nafan saat dihubungi pada Selasa (13/5/2025).

Sebelumnya, IMF sempat memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dalam laporan edisi April. Namun, dengan meredanya tensi geopolitik dan perang dagang, proyeksi itu berpeluang direvisi ke atas. Selain itu, potensi penurunan suku bunga acuan oleh The Fed juga menjadi sentimen tambahan yang berpotensi meningkatkan likuiditas pasar global.

Berdampak Positif Bagi IHSG

Nafan menilai kondisi tersebut bisa berdampak positif bagi pasar domestik, termasuk IHSG. Ia menyebut peningkatan likuiditas baik di global maupun domestik akan mendorong penguatan IHSG secara menyeluruh, terutama bila disertai dengan sentimen positif terhadap fundamental emiten.

"Biasanya kalau terjadi peningkatan likuiditas di global market serta peningkatan likuiditas di domestic market, nantinya ini mendorong penguatan IHSG, dan biasanya kalau terjadi euforia penguatan IHSG itu juga disupport oleh berbagai sektor," jelas Nafan.

Ia menambahkan,dalam kondisi seperti ini, seluruh 11 sektor IDX umumnya mengalami kenaikan rata-rata, terutama bagi emiten yang mampu menunjukkan kinerja positif dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kapitalisasi pasar dan memperkuat daya tarik emiten tersebut di mata investor.

Sektor Saham yang Terdampak Positif

VP Marketing, Strategy & Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi mengatakan saham dari sektor perbankan, energi dan barang baku akan terdampak positif. 

“Tercatat terjadi kenaikan signifikan pada komoditas energi dan barang baku, seperti minyak mentah WTI yang bergerak ke atas level USD 61 per barrel dan batubara global ke level USD 99 per ton,” kata Oktavianus kepada Liputan6.com

China dan AS merupakan konsumen komoditas energi global, sehingga de-eskalasi ini akan mendorong spekulasi pasar pada pemulihan konsumsi global. Meski demikian, karena saat ini masih tahap sementara, kami juga tetap mengantisipasi jika kesepakatan tidak berjalan mulus. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

AS-China Capai Kesepakatan Dagang Usai Saling Balas Tarif Impor, Ini Bocorannya

Sebelumnya, Gedung Putih mengumumkan kesepakatan perdagangan dengan China tanpa memberikan rincian, setelah pejabat pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghabiskan akhir pekan untuk bernegosiasi dengan rekan-rekan mereka dari Tiongkok.

Meskipun rincian kesepakatannya masih belum jelas, setiap de-eskalasi dalam perang dagang yang sedang berlangsung dapat membawa kelegaan yang sangat dibutuhkan bagi ekonomi global yang telah bergejolak sejak pengumuman tarif Presiden Donald Trump pada tanggal 2 April .

Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan pada Minggu,  perundingan perdagangan yang berlangsung di Jenewa selama akhir pekan adalah produktif.

Ia mengatakan pembicaraan tersebut menghasilkan banyak sekali produktivitas dan ia akan memberikan rincian lebih lanjut dalam pengarahan lengkap pada Senin pagi.

Bessent juga mengatakan dia dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer sama-sama berbicara dengan Presiden Donald Trump pada Sabtu malam dan mendapat informasi lengkap tentang diskusi tersebut.

Greer mengatakan dalam sambutannya pada Minggu para pejabat mencapai semacam kesepakatan, tetapi tidak memberikan rincian apa pun. Ia memuji diskusi tersebut sebagai sangat konstruktif.

“Penting untuk memahami seberapa cepat kami mampu mencapai kesepakatan, yang mencerminkan bahwa mungkin perbedaannya tidak sebesar yang diperkirakan,” kata Greer.

 “Kami yakin bahwa kesepakatan yang kami buat dengan mitra China kami akan membantu kami berupaya menyelesaikan keadaan darurat nasional tersebut,” tambahnya.

Kemajuan Substansial

Pejabat Tiongkok yang berpartisipasi dalam pertemuan tersebut juga berbicara positif. Wakil Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok He Lifeng mengatakan pertemuan tersebut mencapai kemajuan substansial dan mencapai konsensus penting.

“Kedua pihak sepakat untuk membentuk mekanisme konsultasi mengenai masalah perdagangan dan ekonomi,” kata Lifeng.

Perwakilan Perdagangan Internasional China Li Chenggang mengisyaratkan bahwa sebuah pernyataan akan segera dikeluarkan dengan rincian lebih lanjut tentang negosiasi tersebut, tetapi tidak mengatakan kapan pernyataan itu akan dirilis.

“Seperti yang biasa kami katakan di Tiongkok, jika masakannya lezat, maka waktu bukanlah masalah. Saya pikir kapan pun pernyataan ini dirilis, itu akan menjadi berita besar. Berita baik bagi dunia,” ujar dia.

Foto Pilihan

Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |