Pentingnya Membaca dan Memahami Arti Kode Sekring Mobil

Liputan6.com, Jakarta - Sekring mobil adalah komponen keamanan untuk melindungi sistem kelistrikan kendaraan dan kerusakan akibat korsleting dengan memutus aliran listriknya. 

Bayangkan saja bila pengendara yang sedang dalam perjalanan, tiba-tiba lampu depan pada mobilnya redup atau salah satu fitur pada kabinnya mati. Tentu saja hal tersebut sangat mengganggu kenyamanan berkendara.

Sekring mobil bertindak sebagai garda terdepan yang melindungi berbagai perangkat elektronik di dalam kendaraan dari bahaya arus listrik yang mengalami korsleting.

Dengan memahami cara kerja dan kode-kode tertentu, pengemudi dapat lebih mandiri dalam mengatasi masalah pada mobil sekaligus menjaga sistem kelistrikan tetap sehat. 

Pada dasarnya, setiap sekring pada mobil dilengkapi dengan kode berupa huruf atau angka yang tercetak pada bodinya. 

Kode tersebut menginformasikan dua hal penting, yaitu besaran daya (Ampere) yang ditanggung oleh sekring tersebut dan komponen kelistrikan mana yang dilindunginya. 

Kode-kode ini biasanya dijelaskan berdasarkan lokasinya, yaitu di dalam kabin dan di ruang mesin, masing-masing melindungi rangkaian komponen yang berbeda. Seperti yang dilansir dari laman Suzuki, inilah kode-kode pada sekring mobil. 

1. POWER 

Kode ini merujuk pada sistem Power Window, yaitu kaca jendela yang dapat dibuka dan ditutup secara elektrik. Sekring dengan kode POWER umumnya memiliki kapasitas yang cukup besar, seperti 30 Ampere, karena menggerakkan motor yang membutuhkan tenaga listrik secara signifikan.

2. ACC (Aksesori)

Saat kontak kunci Anda diputar ke posisi ACC, inilah sekring yang aktif. Ia melindungi rangkaian aksesori seperti sistem audio, port pengisi daya, dan kaca spion luar.

3. CIG (Cigarette Lighter)

Sesuai dengan namanya, kode sekring ini khusus untuk melindungi power outlet atau yang sering dikenall sebagai pemantik api. Kapasitasnya biasanya 15 Ampere yang cukup untuk mengisi daya perangkat seperti ponsel.

4. D/L (Door Lock)

Kode ini adalah penjaga untuk sistem penguncian pintu sentral (central lock). Sekring D/L memastikan mekanisme penguncian dan pembukaan pintu secara elektrik berjalan dengan baik dengan kapasitas sekitar 15 Ampere.

5. Deff (Defogger)

Pada kondisi berkabut atau hujan, kaca belakang yang berembun dapat membahayakan.

Kode Deff mengacu pada sekring untuk pemanas kaca belakang (defogger) yang membantu menghilangkan embun. Sekring ini biasanya berkapasitas tinggi, sekitar 20 Ampere.

Kotak sekring di ruang mesin berisi komponen dengan tugas yang lebih berat. Pasalnya, berguna untuk melindungi sistem-sistem vital yang berhubungan dengan kinerja dan keselamatan berkendara. Berikut kode yang perlu dipahami.

1. H-LP RH/LH (Headlamp Right Hand/Left Hand)

Ini adalah sekring untuk lampu kepala (headlamp) kanan dan kiri. Kerusakan pada salah satu sekring ini dapat menyebabkan lampu utama sebelahnya mati. Kapasitasnya berada pada 10 Ampere. 

2. HORN

Kode yang sangat jelas ini adalah pelindung untuk klakson. Jika klakson tidak berbunyi, sekring HORN dengan kapasitas 10 Ampere adalah komponen pertama yang harus diperiksa.

3. EFI (Electronic Fuel Injection)

Merupakan sekring yang sangat vital karena melindungi sistem injeksi bahan bakar dan pompa bensin. Kerusakan pada sekring EFI (biasanya 15 Ampere) dapat menyebabkan mobil tidak bisa di-starter atau mogok.

4. A/C (Air Conditioner)

Kode ini mengacu pada sekring untuk sistem pendingin udara mobil. Tergantung pada varian mobil, bisa lebih dari satu sekring A/C dengan kapasitas antara 10 hingga 25 Ampere.

5. FR WIP (Front Wiper)

Saat hujan turun, kinerja wiper kaca depan sangat penting. Kode FR WIP adalah sekring untuk motor wiper dan washer kaca depan, dengan kapasitas yang relatif besar, sekitar 20 Ampere, untuk menggerakkannya.

Pengetahuan tentang kode sekring pada mobil bukan hanya berguna saat terjadi kerusakan. Pasalnya, ia bermanfaat luas bagi pemilik kendaraan.

1. Masalah Kelistrikan Dapat Teridentifikasi dengan Cepat

Dengan mengetahui kode sekring, pengemudi bisa langsung mempersempit area pemeriksaan. Jika lampu sein mati, Anda langsung mengecek sekring bertanda HAZARD. Ini menghemat waktu dan menghindari diagnosa yang salah. 

2. Mencegah Kerusakan yang Lebih Parah

Komponen kecil ini berfungsi sebagai peringatan dini yang paling efektif dari sistem kelistrikan mobil. Pasalnya, ketika terjadi lonjakan arus listrik yang tak terduga, kawat halus di dalam sekringlah yang akan meleleh dan putus terlebih dahulu. 

Tindakan inilah yang secara instan memutus aliran listrik, mengisolasi masalah sebelum berkembang menjadi malapetaka.

3. Meningkatkan Keselamatan Berkendara

Banyak sistem keselamatan yang bergantung pada kelistrikan, seperti lampu rem (STOP) hingga lampu sen (HAZARD).

Memastikan sekring-sekring ini dalam kondisi baik artinya memastikan sistem keselamatan siap berfungsi kapan pun dibutuhkan. 

Memahami arti di balik kode-kode pada sekring mobil adalah bentuk kepedulian yang nyata terhadap kendaraan.

Ini adalah pengetahuan praktis yang memberdayakan, mengubah pengemudi pasif menjadi seseorang yang lebih memahami sinyal yang diberikan oleh mobilnya.