Pasar Saham Asia Melesat, Investor Menanti Stimulus China

1 day ago 20

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada Senin (28/4/2025). Penguatan bursa saham Asia Pasifik seiring investor menanti langkah-langkah stimulus lebih lanjut dari China dan perkembangan dalam negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di kawasan itu.

Mengutip CNBC, pada akhir pekan, Menteri Keuangan China Lan Fo;an menuturkan, pihaknya akan mengadopsi kebijakan ekonomi makro yang lebih proaktif untuk mendorong realisasi target pertumbuhan yang diharapkan sepanjang tahun. Selain itu, pihaknya mendorong terus membawa stabilitas dan momentum bagi ekonomi global.China dijadwalkan akan mengadakan konferensi pers.

Investor juga mengawasi perkembangan dalam negosiasi perdagangan antara AS dan negara-negara di kawasan tersebut, setelah Presiden AS Donald Trump mengindikasikan penangguhan lain terhadap "tarif timbal balik"-nya tidak mungkin terjadi, menurut laporan Bloomberg.

Indeks acuan Jepang Nikkei 225 naik 0,82% pada awal perdagangan, sementara indeks Topix yang lebih luas naik 1,11%.

Di Korea Selatan, indeks Kospi mengawali perdagangan dengan kenaikan 0,32% sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 0,29%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,44% pada awal perdagangan.

Pada pekan lalu di wall street, indeks S&P 500 naik 0,74% ke posisi 5.525,21. Indeks Nasdaq menguat 1,26% ke posisi 17.282,94. Indeks Dow Jones melesat 0,05% atau 20 poin ke posisi 40.113,50.

Penutupan Bursa Saham Asia pada 25 April 2025

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada Jumat, 25 April 2025 setelah wall street mendaki selama tiga hari berturut-turut. Hal ini seiring saham teknologi menguat.

Selain itu, investor juga menilai iklim perdagangan seiring Amerika Serikat mengurangi retorika tarif dan China dilaporkan mempertimbangkan penangguhan tarif.

Mengutip CNBC, China mungkin akan hapus tarif 125% atas barang-barang AS tertentu, Bloomberg melaporkan mengutip sumber yang mengetahui hal itu.

Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 0,24%, dan ditutup ke posisi 21.963,09. Indeks CSI300 di China mendatar dan ditutup posisi 3.786,99.

Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 1,9% dan ditutup ke posisi 35.705,74 dan indeks Topix melesat 1,37%, serta akhiri perdagangan ke 2.628,03. Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 0,95% dan ditutup ke posisi 2.546,3. Indeks Kosdaq mendaki 0,5% dan ditutup ke posisi 729,69. Hal ini seiring Korea Selatan juga dilaporkan semakin dekat untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS. Bursa saham Australia tutup karena hari libur.

Penutupan IHSG pada 25 April 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak jelang akhir pekan, Jumat (25/4/2025). Penguatan IHSG didorong seluruh sektor saham kompak menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 0,99% ke posisi 6.678,91. Indeks LQ45 bertambah 1,1%. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau. Menjelang akhir pekan ini, IHSG sentuh level tertinggi 6.683,36 dan level terendah 6.640,77.

Sebanyak 427 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 175 saham melemah dan 204 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.078.972 kali dengan volume perdagangan 19,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.825.

Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham consumer nonsiklikal melonjak 2,57%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham teknologi bertambah 2,47% dan sektor saham transportasi mendaki 1,67%.

Sementara itu, sektor saham energi mendaki 0,29%, sektor saham basic melesat 1,52%, sektor saham industri menguat 0,75%, sektor saham consumer siklikal naik 0,86%. Lalu sektor saham kesehatan bertambah 0,72%, sektor saham keuangan mendaki 1,23%, sektor saham properti menguat 1,58%, sektor saham infrastruktur menanjak 0,97%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |