Operasi Pencarian Ditutup, 3 Korban Banjir Bandang di NTT Dinyatakan Hilang

1 month ago 33

Liputan6.com, NTT Tim SAR gabungan menutup operasi pencarian dan penyelamatan orang dalam bencana alam banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dilakukan sejak Selasa 16 September 2025.

"Dapat kami sampaikan bahwa pencarian hari ke tujuh korban banjir bandang kami tutup dan korban yang belum ditemukan sebanyak tiga orang dinyatakan hilang," ujar Kepala SAR Maumere, Fathur Rahman.

Ia mengatakan, pihaknya telah berjibaku dengan waktu, tenaga, serta mengerahkan alat berat dan anjing pemburu lokal untuk mencari korban banjir. Namun, hingga hari ke tujuh tidak ditemukan tanda-tanda penemuan korban, sehingga pencarian dinyatakan ditutup. 

"Apabila ditemukan tanda-tanda penempuan korban dilain hari, maka operasi SAR dapat dibuka kembali.” kata Fathur.

3 Orang Hilang

Dengan ditutupnya pencarian ini, korban meninggal dunia pasca kejadian di lokasi kejadian berjumlah lima orang. Sementara tiga lainnya dinyatakan hilang.

Korban yang dinyatakan hilang yakni Mariano Tom Busa Jago (29) warga Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Sebastiana So'o (42), dan Desiderius Geraldi Jo, bocah berusia 14 bulan warga Desa Keliwatulewa, Kecamatan Mauponggo.

"Kerja keras seluruh unsur selama 7 hari merupakan bukti pengabdian dalam misi kemanusiaan di tanah Nagekeo. Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh Tim SAR Gabungan atas waktu dan tenaganya dapat melancarkan jalannya proses pencarian," kata Fathur.

Banjir Bandang Nagekeo: 747 KK Mengungsi, 7 Jembatan Putus

Banjir dan longsor yang menerjang Kabupaten Nagekeo NTT meninggalkan kerusakan parah, di antaranya 27 bangunan irigasi hancur, 24 titik ruas jalan rusak sepanjang 57 km, dan tujuh jembatan utama putus total. Selain itu, 40 rumah warga hanyut, 17 rusak berat, dan 48 mengalami kerusakan ringan.

Data sementara mencatat lima korban jiwa, tiga orang masih hilang, serta 16 warga luka-luka. Sebanyak 747 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.

Pemerintah telah menyiapkan tenda darurat, dapur umum, serta menyalurkan bahan pangan. Sementara itu, PUPR, TNI, dan Polri fokus membuka akses jalan dan jembatan agar bantuan bisa menjangkau desa yang terisolasi.

Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma menegaskan, distribusi bantuan harus tepat sasaran, terutama bagi anak-anak, lansia, dan keluarga yang paling terdampak.

Arahan Presiden Prabowo

Johni juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk pemulihan bertahap, dari penanganan darurat hingga pembangunan jangka panjang.

Pernyataan itu saat Johni melakukan kunjungan ke Kabupaten Nagekeo untuk meninjau langsung kondisi wilayah yang dilanda banjir bandang pada 7-9 September lalu.

Selama hampir tiga jam, ia bersama rombongan melihat kerusakan infrastruktur, kondisi pengungsi, dan merumuskan langkah penanganan bersama pemerintah daerah serta instansi terkait.

Ia menegaskan pemerintah hadir bersama masyarakat yang terdampak banjir bandang Nagekeo NTT.

"Atas arahan Presiden Prabowo, kami akan berupaya maksimal menanggulangi semua kerusakan dan memastikan masyarakat mendapat perlindungan, bantuan, dan harapan baru," katanya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |