Makin Berkah, Simak Keunggulan Investasi Saham Syariah

15 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan investasi yang sesuai dengan prinsip syariat Islam, saham syariah kini semakin populer di Indonesia.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor saham syariah melonjak lebih dari 268%, dari 44 ribu pada 2018 menjadi 164 ribu pada Oktober 2024. Kapitalisasi pasar saham syariah juga mencatatkan kenaikan signifikan, mencapai Rp 7.256 triliun atau 57,2% dari total pasar modal Indonesia.

Jumlah saham syariah dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) turut meningkat 75,6%, menjadi 641 saham pada periode yang sama. SEVP Retail Markets & Technology BNI Sekuritas Teddy Wishadi mengatakan bahwa saham syariah tidak hanya menawarkan potensi keuntungan yang kompetitif, tetapi juga menawarkan kepatuhan terhadap prinsip syariat Islam, sambil berkontribusi pada ekonomi yang lebih berkelanjutan.

"Saham syariah menawarkan peluang investasi yang sesuai dengan prinsip syariat Islam tanpa mengorbankan potensi keuntungan jangka panjang," kata dia, dikutip Minggu (22/12/2024).

Saham syariah memiliki sejumlah keunggulan, antara lain, investasi halal. Saham syariah hanya mencakup perusahaan yang bebas dari praktik yang dilarang dalam Islam, seperti riba, perjudian, dan kerusakan lingkungan. Hal ini memberikan investor keyakinan dana mereka tidak hanya menguntungkan tetapi juga halal dan berkah.

Potensi keuntungan kompetitif. Meski selektif dalam memilih perusahaan, saham syariah tetap memberikan keuntungan yang kompetitif. Perusahaan yang terdaftar memiliki fundamental kuat dan model bisnis berkelanjutan, seperti yang tercermin dalam kinerja positif Indeks Saham Syariah, seperti Jakarta Islamic Index (JII). Pengelolaan risiko yang hati-hati.

Mendorong Investasi yang Bertanggung Jawab

"Saham syariah menghindari sektor berisiko tinggi dan fokus pada perusahaan dengan stabilitas finansial. Hal ini menjadikannya lebih tahan terhadap fluktuasi pasar, memberikan portofolio yang lebih stabil di tengah ketidakpastian ekonomi," ujar Teddy.

Mendorong investasi bertanggung jawab. Investasi saham syariah mendorong tanggung jawab sosial dengan mendukung perusahaan yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan dan sosial, serta transparansi. Ini memungkinkan investor untuk berkontribusi pada ekonomi yang lebih berkelanjutan. Menghindari riba dan spekulasi.

Menurut Teddy, saham syariah menghindari transaksi berbasis bunga dan spekulasi jangka pendek, memastikan bahwa investasi didasarkan pada nilai fundamental yang jelas dan adil. Terakhir, perlindungan dari ketidakpastian ekonomi. "Saham syariah lebih tahan terhadap krisis ekonomi berkat fokusnya pada perusahaan dengan stabilitas dan model bisnis berkelanjutan, menjadikannya pilihan aman dalam menghadapi gejolak pasar," pungkas Teddy.

Bos BEI Ingin Masyarakat Melek Investasi Saham Syariah

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, mengajak masyarakat untuk lebih banyak berinvestasi di saham syariah. Hal ini dianggap penting untuk meningkatkan partisipasi dan literasi masyarakat terhadap pasar modal syariah.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meluncurkan buku edisi terbaru berjudul "Pasar Modal Syariah". Buku ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang investasi saham berbasis syariah.

"Tugas Bursa Efek Indonesia adalah memberikan edukasi dan literasi kepada investor maupun calon investor," ujar Iman dalam acara peluncuran buku tersebut di Main Hall BEI, Jakarta, ditulis Minggu (1/12/2024).

Peluang Besar di Pasar Modal Syariah

Iman menyebutkan bahwa peluang investasi di pasar modal syariah masih sangat besar. Kehadiran buku ini diharapkan menjadi salah satu pendorong utama bagi masyarakat untuk memahami lebih dalam mekanisme dan manfaat investasi berbasis prinsip syariah.

"Kami berharap buku Pasar Modal Syariah edisi baru ini dapat menjadi sumber pengetahuan untuk memperluas wawasan masyarakat mengenai peluang investasi di pasar modal syariah," jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya literasi keuangan syariah untuk mendorong investasi yang bijak dan sesuai prinsip syariah. "Kami harap ini dapat menarik lebih banyak masyarakat untuk berinvestasi di saham syariah," tambahnya.

Pertumbuhan Signifikan Jumlah Investor Saham Syariah

Dalam lima tahun terakhir, jumlah investor saham syariah mencatatkan pertumbuhan signifikan. Iman mengungkapkan bahwa jumlahnya meningkat hingga 140 persen, dari 59 ribu pada 2019 menjadi 194 ribu pada 2024.

"Peningkatan ini membuktikan bahwa investasi saham syariah semakin diminati masyarakat," ujarnya.

Lonjakan Saham Syariah dan Kapitalisasi Pasar

Tak hanya jumlah investor, jumlah saham syariah juga mengalami kenaikan tajam sebesar 50 persen dalam lima tahun terakhir. Pada 2019, terdapat 410 saham syariah, yang kini bertambah menjadi 643 saham di 2024.

Kapitalisasi pasar saham syariah pun tumbuh 93 persen, dari Rp 3,5 triliun pada 2019 menjadi hampir Rp 7 triliun di 2024. Selain itu, nilai rata-rata transaksi harian saham syariah meningkat 85 persen, dari Rp 4 miliar pada 2019 menjadi Rp 7,5 miliar pada 2024.

"Peningkatan ini menunjukkan potensi besar pasar modal syariah untuk terus berkembang," pungkas Iman.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |