Liputan6.com, Bandung - Longsor menerjang Desa Nagreg Kendan, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Minggu malam, 18 Mei 2025.
Berdasarkan data sementara, sebanyak 351 jwa atau 95 Kepala Keluarga (KK) terdampak bencana tersebut.
"Termasuk di antaranya ada 20 balita, 5 bayi, 23 lansia dan 5 ibu hamil yang terdampak longsor ini. Penanganan terhadap kelompok rentan ini menjadi prioritas kami," kata Ketua TP PKK Kabupaten Bandung, Emma Dety Permanawati dalam keterangan tertulis, dikutip pada Kamis, 22 Mei 2025.
Ema memastikan, kelompok rentan tersebut akan menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung. Dia mengeklaim ibu hamil, lansia, dan anak-anak akan mendapatkan pelayanan dan penanganan agar tetap sehat.
"Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait agar bantuan cepat tersalurkan dan proses pemulihan berjalan optimal," ucap Emma.
Dia pun mengajak masyarakat untuk saling membantu dan menguatkan dalam masa pemulihan pascabencana. Termasuk, memberikan pembinaan kepada kader pKK guna melakukan pendampingan terhadap korban.
"Kader PKK juga bisa melakukan trauma healing kepada anak-anak terdampak," tutur dia.
Waspada Longsor Susulan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memprediksi adanya potensi ancaman longsor susulan di Desa Nagreg Kendan, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Diketahui, longsor menerjang lereng atau tebing gunung di kawasan tersebut pada Minggu, 18 Mei 2025 sekira pukul 22.30 WIB. Peristiwa itu diduga dipicu hujan deras.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama mengatakan, menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.
"Apalagi masih ada turun hujan dengan kondisi medan dan lokasi longsor yang cukup curam. Kita juga mengkhawatirkan ketika ada getaran bisa menimbulkan longsor," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Kamis, 22 Mei 2025.
Maka dari itu, dia mengimbau masyarakat agar menghindari lokasi longsor.
"Kami juga sudah mengimbau masyarakat supaya jangan mendekat ke lokasi kejadian bencana longsor tersebut. Jangan berkeliaran di sekitar lokasi longsor dan supaya mereka menjauh dari lokasi longsor," ujarnya.
Saat ini, Uka mengeklaim warga terdampak telah dievakuasi ke sejumlah tempat penampungan atau pengungsian seperti musola hingga madrasah.
"Kebutuhan makan dan minum sudah dilayani melalui dapur umum yang dibantu oleh Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung. Pemkab Bandung juga memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi warga yang terdampak bencana longsor," ucapnya.
Pascalongsor, Uka mengatakan BPBD telah melayangkan surat kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan kajian.
"Jadi BPBD diminta oleh Pak Bupati dan dibantu PVMBG untuk melakukan kajian di lokasi longsor. Pihak PVMBG juga sudah ke lapangan untuk melakukan kajian. Saat ini, BPBD masih menunggu hasil kajian dari PVMBG untuk disampaikan ke Pak Bupati Bandung," tandasnya.
Penulis: Arby Salim