Liputan6.com, Jakarta - PT Lautan Luas Tbk (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2024 sebesar Rp 65,91 miliar. Dividen yang dibagikan itu setara Rp 45 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, ditulis Minggu (11/5/2025), PT Lautan Luas Tbk telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk membagikan dividen 2024 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 7 Mei 2025.
Selain itu, pembagian dividen itu mempertimbangkan data keuangan per 31 Desember 2024. Perseroan mencatat laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 220,36 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 2,13 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 3,13 triliun.
Berikut jadwal pembagian dividen:
- Tanggal efektif pada 7 mei 2025
- Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 19 Mei 2025
- Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 20 Mei 2025
- Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 21 Mei 2025
- Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 22 Mei 2025
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 21 Mei 2025 pukul 16.00
- Tanggal pembayaran dividen pada 5 Juni 2025
Pada penutupan perdagangan Jumat, 9 Mei 2025, harga saham LTLS turun 0,53% ke posisi Rp 930 per saham. Saham LTLS berada di level tertinggi Rp 935 dan level terendah Rp 925 per saham. Total kapitalisasi pasar saham senilai Rp 1,45 triliun.
Kinerja IHSG pada 5-9 Mei 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tips pada perdagangan 5-9 Mei 2025. Analis menilai, penguatan IHSG didorong sejumlah sentimen internal dan eksternal.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (10/5/2025), IHSG naik 0,25% ke posisi 6.832,80. Pada pekan lalu, IHSG naik 2,05% ke posisi 6.815,73.
Kapitalisasi pasar juga bertambah 0,29% menjadi Rp 11.865 triliun. Pada pekan lalu, kapitalisasi pasar BEI tercatat Rp 11.831 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG naik 0,25% dipengaruhi sejumlah sentimen. Pertama, kondisi geopolitik yang cenderung memanas antara India-Pakistan meski ada gencatan senjata antara Rusia-Ukraina.
Kedua, the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) masih cenderung mempertahankan suku bunga acuan sembari mencermati perkembangan ekonomi AS.
“Ketiga, kondisi perang dagang AS dengan China yang diperkirakan masih cenderung mereda,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Keempat, penguatan harga komoditas dunia seperti minyak mentah dan emas yang mempengaruhi emiten di IHSG. Kelima, aksi ambil untung dari investor setelah IHSG mencatatkan penguatan sejak April 2025.
Selain IHSG dan kapitalisasi pasar yang menguat, rata-rata frekuensi transaksi harian bertambah 6,63% menjadi 1,29 juta kali transaksi dari pekan lalu 1,21 juta kali transaksi.
Aksi Jual Saham oleh Investor Asing
Rata-rata nilai transaksi harian BEI melonjak 14,77% menjadi Rp 13,33 triliun dari Rp 11,61 triliun pada pekan lalu. Selain itu, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa yang mencapai 17,49% menjadi 24,52 miliar saham dari 20,87 miliar saham pada pekan lalu.
IHSG meski menguat tetapi investor asing melakukan aksi jual saham yang signifikan. Pada pekan ini, investor asing menjual saham Rp 3,26 triliun. Pada pekan lalu, investor asing beli saham Rp 118,43 miliar.
Selama sepekan, mayoritas sektor saham beragam. Sektor saham basic materials mencatat kenaikan terbesar dengan menguat 4,91%. Sektor saham perawatan kesehatan mendaki 2,64%, sektor saham energi bertambah 2,07%.
Lalu sektor saham consumer nonsiklikal naik 0,72%, sektor saham transportasi dan logistik menguat 0,07%. Sementara itu, sektor saham industri susut 1,47%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham keuangan melemah 0,32%, sektor saham properti dan real estate tergelincir 0,88%. Selanjutnya sektor saham teknologi terpangkas 1,85% dan sektor saham infrastruktur terpangkas 1,3%.