KDM Bakal Melanjutkan Reaktivasi Jilid 2 Kereta Api Rute Garut-Cikajang, Kapan Dimulai ?

18 hours ago 8

Liputan6.com, Garut - Setelah sukses reaktivasi jilid I jalur kereta api Cibatu-Garut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) berencana melanjutkan program reaktivasi kereta api jilid 2 rute Stasiun Garut-Cikajang, sepanjang 28 kilometer (km), Kapan dimulai ?

“Kereta api sebenarnya jalur transportasi yang paling murah,” ujar Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, di depan beberapa kepala daerah dalam rapat koordinasi beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kereta api memiliki keunggulan sebagai moda transportasi massal dalam mengurai kemacetan serta memudahkan mobilisasi warga. “Ini pengangkutannya massal, karena pengangkutannya massal mudah memobilisasi orangnya,” ujar dia.

Kang Dedi atau KDM panggilan akrab Gubernur Dedi mengatakan, sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia, kehadiran moda transportasi massal kereta api di Jawa Barat, dinilai mumpuni dalam mengoptimalkan sektor pariwisata.

Selain itu, untuk wilayah perkotaan dengan tingkat kemacetan yang cukup tinggi, kehadiran kereta api cukup optimal mengurangi kemacetan. “Kehadiran elektrifikasi (KRL) menjadi target awal, minimal kemacetan di Kota Bandung dan sekitarnya terselesaikan,” ujar dia.

Selain KRL, Pemprov Jabar menargetkan reaktivasi jalur kereta api Jabar selatan yang dimulai dari Bandung-Pangandaran. “Itu baru sampai Banjar, kita bikin itu prioritas pertama kita selesaikan,” kata dia.

Kemudian, beberapa jalur lain yang akan dihidupkan kembali mencakup lintas Stasiun Garut - Cikajang, Bogor-Sukabumi-Cianjur hingga Padalarang, serta jalur Bandung-Ciwidey. Jalur-jalur itu dinilai cukup strategis mendukung konektivitas dan mengantisipasi kemacetan, terutama saat musim liburan.

Simak Video Pilihan Ini:

Video Amatir Detik-detik Kereta Tabrak Mobil Box dan Picu Ledakan Dahsyat di Semarang, Tragedi KA Brantas

Respons Positif Bupati Garut

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin mengapresiasi rencana Pemprov Jabar dalam melakukan reaktivasi kereta di wilayah Garut. Menurutnya, kehadiran reaktivasi kereta api jilid 2 Garut-Cikajang, diharapkan mendorong distribusi produk pertanian Garut.

“Pak Dedi minta disiapkan gerbong khusus di rute eksisting untuk produk pertanian,” ujar Syakur bangga.

Selain itu, kehadiran reaktivasi kereta api jilid 2 jalur Garut-Cikajang, diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan sektor pariwisata.

“Kita tahu jalurnya sangat menarik dan indah. Ini akan membantu akses menuju destinasi wisata,” ujar dia.

Dengan adanya jalur lanjutan Garut-Cikajang, Syakur berharap mampu mengoptimalkan pendistribusian barang dari wilayah Garut terutama wilayah selatan menuju kota besar seperyi Bandung hingga Jakarta.

“Kereta api menjadi moda transportasi yang irit, aman, dan efisien untuk pergerakan orang dan barang,” ujar dia.

Namun meskipun demikian, Syakur menyatakan, rencana tersebut bukan perkara mudah terutama seputar hadirnya bangunan permanen sepanjang jalur reaktivasi jilid 2 Garut-Cikajang tersebut.

Seperti diketahui, jalur kereta api legendaris Stasiun Cibatu-Cikajang mati suri sejak medio 1980-an silam. Diawali jalur Stasiun Cikajang hingga Garut kota, yang mulai berhenti melayani masyarakat sejak pertengahan 1982-an.

Kemudian diikuti penghentian pelayanan dari Stasiun Garut Kota hingga Cibatu, yang dilaksanakan setahun setelahnya. Setelah itu, tidak ada pelayanan dan perjalanan via kereta api dari dan menuju ke Stasiun Garut Kota.

Dalam perjalanannya, Stasiun Cikajang (CKG) Cikajang yang berada di ketinggian 1.246 Mdpl, tercatat sebagai stasiun kereta api paling tinggi di Indonesia bahkan di Asia tenggara.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |