Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan Selasa (29/4/2025). IHSG akan menguji posisi 6.747-6.784.
IHSG naik 0,66% ke posisi 6.722 dan masih disertai dengan munculnya volume pembelian pada Senin, 28 April 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG saat ini sudah berada pada akhir wave (a) dari wave B, sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas untuk menguji 6.747-6.784 pada Selasa, 29 April 2025.
"Selanjutnya, IHSG akan rawan terkoreksi terlebih dahulu ke rentang 6.333-6.571,” kata Herditya.
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.585,6.3737 dan level resistance 6.769,6.877.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan dari data ekonomi global belum ada yang signifikan. Namun, pada Selasa malam, apabila data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) yang merupakan laporan bulanan data ketenagakerjaan dan Conf.Board Consumer Confidence yang keluar tidak sesuai harapan, pasar akan berbalik negatif. Diprediksi volatilitas mulai meningkat pada Rabu, 30 April 2025.
"IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 6.585-6.770,” demikian seperti dikutip.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT PP London Sumatera Tbk (LSIP), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Multipolar Tbk (MLPL), dan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) - Buy on Weakness
Saham BBNI terkoreksi 0,24% ke 4.190 dan disertai dengan munculnya tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi BBNI saat ini berada pada bagian awal dari wave (iii) dari wave [a], sehingga koreksi saham BBNI akan relatif terbatas dan berpeluang menguat Kembali," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 4.060-4.180
Target Price: 4.310, 4.530
Stoploss: below 3.950
2.PT PP London Sumatera Tbk (LSIP) - Buy on Weakness
Saham LSIP menguat 1,73% ke 1.175 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi saham LSIP saat ini berada pada bagian dari wave iii dari wave (c).
Buy on Weakness: 1.115-1.160
Target Price: 1.195, 1.225
Stoploss: below 1.075
3.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness
Saham MDKA terkoreksi 1,19% ke 1.660 dan disertai dengan munculnya tekanan jual. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi MDKA sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave A, sehingga MDKA masih rawan terkoreksi terlebih dahulu.
Buy on Weakness: 1.330-1.505
Target Price: 1.765, 2.040
Stoploss: below 1.275
4.PT Bukit Asam Tbk (PTBA) - Sell on Strength
Saham PTBA terkoreksi 0,36% ke 2,770 disertai dengan munculnya tekanan jual. Kami perkirakan, posisi PTBA saat ini diperkirakan berada pada bagian akhir dari wave v dari wave (c) dari wave [a].
"Hal tersebut berarti, penguatan PTBA akan relatif terbatas dan rawan terkoreksi, adapun area koreksi PTBA diperkirakan berada di 2.490-2.630," kata dia.
Sell on Strength: 2.820-2.870
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penutupan IHSG pada 28 April 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan dan mendorong ke posisi 6.700 pada Senin (28/4/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 0,66% ke posisi 6.722,96. Indeks LQ45 bertambah 0,49% ke posisi 753,71. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.738,35 dan level terendah 6.688,78.
Sebanyak 379 saham menguat sehingga angkat IHSG. 221 saham melemah dan 209 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.202.942 kali dengan volume perdagangam 19,8 miliar saham. Nilai transaksi Rp 10,1 trilium. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.850.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham basic turun 0,03% dan sektor saham teknologi susut 0,53%. Sektor saham energi menguat 1,3%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham keuangan mendaki 0,83%, sektor saham consumer siklikal naik 0,75% dan sektor saham transportasi melesat 0,74%.
Sektor saham industri melesat 0,56%, sektor saham consumer nonsiklikal bertambah 0,23%, sektor saham kesehatan melejit 0,50%. Lalu sektor saham properti bertambah 0,33% dan sektor saham infrastruktur mendaki 0,46%.