IHSG Berpeluang Naik Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 28 April 2025

1 day ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Senin, (28/4/2025). IHSG akan kembali menguji 6.709-6.784.

IHSG naik 0,99% ke posisi 6.679 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakannya pun masih mampu berada di atas moving average (MA) 60 harian pada perdagangan Jumat, 25 April 2025.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, posisi IHSG saat ini sudah berada pada akhir wave (a) dari wave B sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas untuk kembali menguji 6.709-6.784.

“Selanjutnya IHSG akan rawan terkoreksi terlebih dahulu ke rentang 6.333-6.571,” tutur Herditya.

Herditya menuturkan, IHSG akan bergerak di level support 6.373,6.148 dan level resistance 6.707,6.877 pada Senin pekan ini.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pekan ini akan menjadi pekan yang cukup padat dan penuh dengan tekanan.

Beberapa hal yang dapat amati dari Amerika Serikat adalah adanya data ketenagakerjaan seperti JOLTS Job Openings yang diproyeksikan turun ditengah tingginya volatilitas yang ada saat ini. Begitupun dengan Conf. Board Consumer Confidence, Present Situation, dan Expectation yang diproyeksikan semua mengalami penurunan.

"Fokus utamanya akan hadir dari Change in Nonfarm Payrolls yang menunjukkan penurunan cukup dalam, dan berpotensi memberikan tekanan bagi pelaku pasar dan investor,” demikian seperti dikutip.

Dalam riset itu menyebutkan beruntungnya  level pengangguran diproyeksikan masih berada di level yang sama yaitu 4.2%. Selain data ketenagakerjaan, data inflasi juga mencuri perhatian seperti data Personal Income dan Consumption yang diproyeksikan mengalami penurunan, sedangkan Personal Spending mengalami kenaikan.

Data Ekonomi Lainnya

Sedangkan PCE Price Index MoM dan YoY dan Core PCE Price Index MoM dan YoY diproyeksikan turun. Fokus utamanya akan hadir dari data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, yang di mana GDP Annualized QoQ diproyeksikan turun sedangkan GDP Price Index diproyeksikan naik.

“Dari Amerika Serikat, kita bergeser kepada Eropa di mana ada data pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan turun pada kuartal pertama ini. Selain itu, ada data inflasi yang secara proyeksi YoY relative terkendali cenderung mengalami penurunan,”

Sementara itu data pengangguran akan berada di level yang sama yaitu 6,1%. Dari Jepang, pertemuan Bank Sentral Jepang 1 Mei, akan menjadi saksi penting bagi Bank Sentral Jepang memandang kebijakan Trump yang ada saat ini dan bagaimana mereka akan menghadapinya.

Saat ini hampir semua rata – rata negara cukup khawatir terkait dengan data ekonomi yang mereka miliki saat ini ditengah kehadiran tekanan dari Trump terhadap tarif yang mereka berikan.

“Pekan ini akan menjadi pekan yang penuh dengan volatilitas apabila ternyata data ekonomi di Amerika turun lebih cepat daripada yang diproyeksikan, maka pasar akan cenderung melemah selama sepekan ini,”

Terkait IHSG, PT Pilarmas Investindo Sekuritas prediksi IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 6.650-6.715.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).

Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) - Buy on Weakness

Saham AKRA terkoreksi 0,84% ke 1.185 disertai dengan munculnya tekanan jual. "Kami memperkirakan, posisi AKRA saat ini berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c], sehingga AKRA akan terkoreksi dahulu dalam jangka pendek," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 1.140-1,.160

Target Price: 1.230, 1.270

Stoploss: below 1.120

2.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) - Buy on Weakness

Saham BRIS menguat 1,81% ke 2.810 dan disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakannya pun masih mampu berada di atas MA200. "Saat ini, posisi BRIS diperkirakan berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 3, sehingga BRIS diperkirakan rawan terkoreksi dahulu," kata dia.

Buy on Weakness: 2.560-2.740

Target Price: 2.900, 3.120

Stoploss: below 2.370

3.PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Buy on Weakness

Saham BRPT terkoreksi 1,96% ke 750 dan masih didominasi oleh tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi BRPT saat ini berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c], sehingga BRPT rawan melanjutkan koreksinya," kata Herditya.

Buy on Weakness: 715-730

Target Price: 795, 835

Stoploss: below 675

4.PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) - Spec Buy

Saham MEDC terkoreksi 1,40% ke 1.060 dan masih didominasi oleh tekanan jual. Herditya menuturkan, pada skenario terbaiknya, posisi MEDC diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave iv dari wave (a), sehingga koreksi MEDC akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali.

Spec Buy: 995-1.045

Target Price: 1.120, 1.150

Stoploss: below 910

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |