Honda Recall Ratusan Ribu Accord Hybrid karena Bisa Kehilangan Tenaga Mendadak

4 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta - Kabar yang membuat was-was para pemilik mobil hybrid datang dari pabrikan ternama Honda. Sebuah pengumuman recall besar-besaran harus dikeluarkan untuk model andalan mereka, Honda Accord Hybrid, yang mencakup lebih dari seperempat juta unit.

Masalahnya bukan hal yang biasa, melainkan kesalahan pada software yang sangat kritis, di mana mobil bisa tiba-tiba mogok dan kehilangan tenaga sepenuhnya saat sedang digunakan.

Ancaman kehilangan kontrol di jalan bebas hambatan, misalnya saat kecepatan mencapai 100 kilometer per jam, tentu saja menjadi mimpi buruk yang berpotensi fatal bagi siapa pun yang ada di dalam mobil tersebut.

Total unit yang terpaksa dipanggil kembali mencapai angka fantastis 256.603 unit yang diproduksi antara tahun model 2023 hingga 2025.

Masalah teknis ini diyakini bersumber dari kegagalan program pada Integrated Control Module (ICM) CPU, yang merupakan pusat kendali dari sistem hibrida mobil.

Dilansir carscoops, walaupun Honda telah mendeteksi indikasi masalah ini sejak Maret 2024, proses investigasi dan penentuan solusi final membutuhkan waktu yang panjang. Kini, Honda harus bergerak cepat memastikan setiap unit terdampak mendapatkan perbaikan gratis.

Kesalahan pada kode software ini membuktikan bahwa kecanggihan teknologi juga bisa membawa risiko tersendiri jika tidak diuji secara sempurna, dan keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama. Para pengguna Accord Hybrid diimbau untuk segera merespons panggilan resmi dari Honda.

Model Terdampak dan Biang Keladi di Balik Mati Mendadak

Penarikan ratusan ribu unit ini secara khusus menargetkan pada type Accord Hybrid yang diproduksi dalam rentang tiga tahun model terbaru.

Setelah diselidiki secara mendalam, Honda memastikan bahwa biang keladi di balik kegagalan fungsi ini adalah bug pada perangkat lunak pemantau abnormalitas di dalam CPU ICM.

Kesalahan ini terjadi karena adanya misinterpretasi oleh pihak supplier yang tidak sepenuhnya memahami spesifikasi teknis komponen secara mendalam saat mengembangkan program monitoring tersebut.

Ini menunjukkan bahwa rantai pasokan dan komunikasi teknis yang kurang sempurna bisa berdampak langsung pada keselamatan konsumen akhir.

Kesalahan pemrograman tersebut menyebabkan sistem mengambil kesimpulan yang salah. Program software secara keliru menganggap electrical noise atau interferensi listrik minor yang wajar, sebagai sinyal kerusakan serius pada CPU.

Akibatnya, sistem kontrol memicu reset darurat pada CPU ICM saat mobil beroperasi. Reset inilah yang secara instan memutus semua tenaga penggerak, membuat mobil seolah-olah mati tiba-tiba tanpa memberikan driver waktu untuk bereaksi.

Hal ini tentu sangat membingungkan dan berbahaya, terutama saat driver sedang membutuhkan akselerasi mendadak.

Risiko Fatal Kehilangan Daya di Tengah Lalu Lintas Kota

Walaupun angka estimasi unit yang bermasalah hanya sekitar 0,3 persen dari total yang ditarik, insiden kehilangan tenaga di tengah kecepatan adalah skenario yang sangat ditakuti.

Seseorang yang tiba-tiba kehilangan kemampuan akselerasi, khususnya saat berada di jalan raya yang padat atau saat akan menyalip, sangat rentan ditabrak dari belakang.

Jika mobil melambat mendadak dan lampu rem tidak sempat menyala, risiko tabrakan beruntun akan meningkat tajam. Ini adalah ancaman keselamatan pasif yang tidak bisa diabaikan oleh siapa pun.

Hingga saat ini, Honda masih bersyukur karena belum ada laporan resmi mengenai kecelakaan serius atau korban jiwa akibat bug ini.

Meskipun demikian, perusahaan telah menerima lebih dari 800 klaim garansi dari pemilik yang mengeluhkan mobil mereka mengalami masalah yang serupa.

Jumlah laporan klaim yang begitu banyak ini mengindikasikan bahwa masalah teknis ini terjadi secara sporadis dan tersebar luas.

Oleh karena itu, recall ini adalah langkah preventif mutlak yang harus segera ditanggapi oleh para pemilik Accord Hybrid demi meminimalkan potensi bahaya.

Solusi Perbaikan Gratis dan Kapan Pemilik Harus Siaga

Untuk meredam kekhawatiran publik, Honda telah menyiapkan solusi yang diklaim sangat sederhana dan sepenuhnya gratis. Pemilik Accord Hybrid yang terdampak cukup menjadwalkan kunjungan ke dealer resmi Honda terdekat.

Di sana, teknisi akan melakukan flashing atau pemrograman ulang (reprogramming) software CPU ICM. Perbaruan software ini berfungsi untuk mengubah logika pemantauan, memastikan sistem dapat membedakan mana electrical noise yang wajar dan mana kerusakan CPU yang sesungguhnya.

Honda menjadwalkan pengiriman surat pemberitahuan resmi kepada semua pemilik unit terdampak untuk dimulai pada awal 2026.

Perusahaan menekankan bahwa biaya perbaikan sepenuhnya ditanggung oleh Honda, mengingat ini adalah murni tanggung jawab pabrikan.

Respons cepat dari pemilik Accord Hybrid sangat diharapkan karena ini adalah kunci utama untuk menghilangkan potensi ancaman di jalanan, sehingga mobil hybrid populer ini dapat kembali beroperasi dengan aman dan performa maksimal.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |