Hadapi Gempuran Tarif Trump, Unilever Indonesia Punya Jurus Spesial

1 day ago 15

Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menanggapi isu yang tengah hangat mengenai kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) dan potensi dampaknya terhadap kinerja perusahaan. Dengan pendekatan berbasis skenario dan ketergantungan yang minim terhadap impor dari AS, Unilever Indonesia memastikan operasional tetap berjalan stabil.

"Kami menyiapkan berbagai skenario dan rencana kontinjensi. Bila situasi tersebut terjadi, kita sudah siap merespons dan mengambil langkah yang tepat,” ujar Presiden Direktur Unilever Indonesia Tbk, Benjie Yap dalam konferensi pers kinerja Unilever Indonesia Kuartal I 2025, Kamis (24/4/2025).

Lebih lanjut, perusahaan menegaskan bahwa ketergantungan mereka terhadap impor, khususnya dari AS, relatif kecil. Benjie Yap mencatat, sekitar 95% produk perseroan yang dijual di Indonesia diproduksi di dalam negeri. "Meskipun kami tidak sepenuhnya terlindungi dari dampak tarif AS, hal ini memberikan fondasi yang kuat untuk membatasi dampaknya,” imbuh Benji.

Ia juga menambahkan bahwa sebagian besar bahan baku yang digunakan perseroan tidak berasal dari Amerika Serikat, sehingga potensi dampaknya tidak terlalu besar. Unilever Indonesia juga tengah menyusun berbagai skenario untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, mengingat kondisi global yang sangat fluktuatif belakangan ini.

Dengan pendekatan berbasis skenario dan kesiapsiagaan menghadapi ketidakpastian global, Unilever Indonesia menunjukkan komitmennya untuk menjaga stabilitas operasional dan terus melayani konsumen di tengah tantangan ekonomi dunia.

Kinerja 2024

Pada tahun buku 2024, perseroan membukukan penjualan bersih mencapai Rp 9,5 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1,2 triliun, masing-masing turun 6,10 persen dan 14,59 persen dibandingkan kuartal I 2024.

“Meskipun hasil kuartal pertama kami masih terkoreksi dibandingkan tahun sebelumnya, kami berhasil mencatatkan peningkatan kuartal ke kuartal (QoQ) dalam hal pertumbuhan dan profitabilitas," kata Benjie.

Secara kuartalan, Benjie Yap mencatat penjualan domestik meningkat sebesar 21,6 persen dibanding kuartal IV 2024. Sedangkan laba bersih meningkat 244,7 persen dibandingkan kuartal IV 2024. Marjin laba sebelum pajak sebesar 16,8 persen, peningkatan 1.054 basis poin dibandingkan kuartal IV 2024.

"Kami telah membuat kemajuan dalam mengurangi stok pelanggan, menstabilkan harga pada kanal penjualan kami dan meningkatkan profitabilitas mitra distributor kami, serta memberikan tingkat layanan pelanggan yang lebih baik. Kemajuan ini memberikan fondasi yang kokoh untuk mendorong pertumbuhan di masa depan,” imbuh dia.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |