Liputan6.com, Jakarta - Sebelum abad ke-19, masyarakat di Batavia (sekarang Jakarta) lebih banyak menggunakan transportasi jalur laut dan sungai. Hal inilah yang membuat transportasi tradisional air berkembang cukup pesat saat itu.
Pada masa itu, transportasi jalur darat belum berkembang. Masyarakat lebih banyak mengandalkan kanal-kanal sebagai jalur utama. Bersamaan dengan itu, transportasi tradisional air, eretan dan orembai, mulai berkembang.
Eretan merupakan sarana angkutan penyeberangan sungai berbentuk getek. Moda transportasi ini terbuat dari satu atau dua lapis deretan bambu-bambu bulat dan panjang.
Keberadaan eretan berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap angkutan penyeberangan untuk menyeberangi sungai. Lambat laun, eretan dijadikan ladang usaha oleh masyarakat yang memberikan banyak keuntungan.
Bagi penyedia usaha, eretan memberi keuntungan dalam sektor ekonomi. Sementara bagi konsumen, eretan memudahkan berbagai kegiatan di hari kerja maupun hari libur.
Orembai sebagai Sarana Transportasi Sekaligus Menangkap Ikan
Sementara itu, orembai merupakan perahu papan yang juga berkembang pada masa yang sama. Selain sebagai sarana transportasi, orembai juga digunakan sebagai sarana menangkap ikan.
Perahu ini digunakan di Batavia pada abad ke-17. Seiring perkembangannya, orembai menjadi populer untuk pergi mendayung pada malam hari di sungai atau kanal kota. Aktivitas ini disebut dengan orembaaien.
Ciri-ciri orembai berujung sama. Haluan dan buritan keduanya naik ke titik tajam, sehingga seolah berbentuk bulan sabit.
Transportasi air ini biasanya memiliki tiga papan yang melekat pada lunas sempit. Orembai tradisional menggunakan layar tanja, sedangkan orembai modern mengadopsi sistem layar gaya Eropa, seperti pinisi dan sekunar.
Perkembangan Transportasi Air Tempo Dulu
Pada masa kolonial, VOC membangun kanal-kanal yang mengelilingi dan melewati kota. Mereka juga ingin memberikan sentuhan penampilan khas Belanda, sehingga kali-kali pun diluruskan menjadi kanal besar. Kanal-kanal ini kemudian difungsikan layaknya kanal-kanal di Belanda.
Kapal-kapal pendatang yang mayoritas adalah pedagang membuat keberadaan kanal dan transportasi air menjadi sangat penting. Keberadaan kanal membuat para pendatang lebih mudah merapatkan kapal-kapalnya langsung di dalam kota.
Perahu yang membawa barang dari pedalaman datang dari hulu kali menelusuri kanal hingga tempat tujuan. Sementara kapal dari luar negeri berukuran besar berlabuh di teluk dan membongkar muatannya ke tongkang yang biasa menelusuri air dalam kota.
Pada masa ini, eretan dan orembai muncul sebagai transportasi air yang akhirnya banyak digunakan di Batavia. Dua transportasi ini memiliki fungsi sebagai alat angkut maupun keperluan lain.
Penulis: Resla