Liputan6.com, Bandung - Hari Kartini merupakan salah satu hari bersejarah yang sangat dinantikan oleh masyarakat Indonesia dan dirayakan pada tanggal 21 April setiap tahunnya. Hari ini diperingati untuk mengenang jasa Raden Ajeng Kartini seorang tokoh pahlawan Indonesia.
Raden Ajeng Kartini atau RA Kartini merupakan sosok emansipasi wanita yang gigih memperjuangkan hak-hak perempuan di masa kolonial. Perjuangannya membuka jalan bagi perempuan Indonesia untuk memperoleh pendidikan dan peran yang lebih luas.
Peringatan Hari Kartini biasanya diwarnai dengan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat terutama anak-anak sekolah. Banyak sekolah yang mengadakan lomba busana adat, membaca puisi, hingga pidato bertema perjuangan perempuan.
Para siswi pun mengenakan kebaya sementara siswa laki-laki mengenakan baju daerah sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya dan perjuangan Kartini. Kegiatan ini tidak hanya meriah tetapi juga sarat makna dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap sejarah bangsa.
Selain di sekolah, instansi pemerintahan maupun swasta juga sering mengadakan acara peringatan Hari Kartini. Seminar tentang peran perempuan dalam pembangunan, diskusi seputar kesetaraan gender, hingga kampanye sosial menjadi bagian merayakan hari tersebut.
Adapun pada era modern ini, perjuangan Kartini semakin relevan karena banyaknya perempuan Indonesia sudah banyak yang menduduki posisi penting di berbagai bidang seperti pendidikan, pemerintahan, bisnis, dan teknologi.
Dengan demikian, Hari Kartini merupakan hari yang dinantikan bukan hanya untuk mengenang sosok Kartini tetapi juga sebagai pengingat perjuangan panjang menuju kesetaraan.
Kata Mutiara RA Kartini untuk Hari Kartini 2025
1. “Habis gelap terbitlah terang”.
2. “Perempuan adalah pembawa peradaban”.
3. “Tak peduli seberapa keras kamu mencoba, kamu tak akan pernah bisa menyangkal apa yang kamu rasa. Jika kamu memang berharga di mata seseorang, tak ada alasan baginya untuk mencari seorang yang lebih baik darimu”.
4. “Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam”.
5. “Lebih banyak kita maklum, lebih kurang rasa dendam dalam hati kita, semakin adil pertimbangan kita dan semakin kokoh dasar rasa kasih sayang. Tiada mendendam, itulah bahagia”.
6. “Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang”.
7. “Ikhtiar! Berjuanglah membebaskan diri. Jika engkau sudah bebas karena ikhtiarmu itu, barulah dapat engkau tolong orang lain”.
Kata Mutiara Selanjutnya
8. “Tak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain menimbulkan senyum di wajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai”
9. “ Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya”
10. “Seorang guru bukan hanya sebagai pengasah pikiran saja, melainkan juga sebagai pendidik budi pekerti”
11. “Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam”
12. “Saat suatu hubungan berakhir, bukan berarti orang berhenti saling mencintai. Mereka hanya berhenti saling menyakiti”
13. “Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri”
14. “Agama memang menjauhkan kita dari dosa, tapi berapa banyak dosa yang kita lakukan atas nama agama”
Berikutnya
15. “Dengan menolong diri sendiri, akan dapat menolong orang lain dengan lebih sempurna”
16. “Jangan biarkan kegelapan kembali datang, jangan biarkan kaum wanita kembali diperlakukan semena-mena”
17. “Kami dapat menjadi manusia sepenuhnya, tanpa berhenti menjadi wanita seutuhnya”
18. “Seorang perempuan yang mengorbankan diri untuk orang lain, dengan segala rasa cinta yang ada dalam hatinya, dengan segala bakti, yang dapat diamalkannya, itulah perempuan yang patut disebut sebagai “ibu” dalam arti sebenarnya”
19. “Ibu adalah pusat kehidupan rumah tangga. Kepada mereka dibebankan tugas besar mendidik anak-anaknya, pendidikan akan membentuk budi pekertinya”
20. “Bahwa kebahagiaan perempuan yang paling tinggi, sejak berabad-abad yang lalu bahkan juga sampai saat ini adalah hidup selaras bersama laki-laki”
21. “Alangkah besar bedanya bagi masyarakat Indonesia bila kaum perempuan dididik baik-baik. Dan untuk keperluan perempuan itu sendiri, berharaplah kami dengan harapan yang sangat supaya disediakan pelajaran dan pendidikan, karena inilah yang akan membawa bahagia baginya”