BYD Luncurkan Bus Listrik dengan Arsitektur 1.000 Volt Pertama di Dunia

3 weeks ago 23

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa otomotif asal Tiongkok, BYD, resmi memperkenalkan generasi terbaru platform bus listrik yang disebut e-Bus Platform 3.0. Inovasi ini menjadi yang pertama di dunia dengan arsitektur kelistrikan 1.000 volt yang diproduksi massal.

Seluruh sistem mulai dari penggerak, pengisian daya, distribusi listrik, hingga pendingin udara kini terintegrasi dengan teknologi tegangan super tinggi tersebut.

Disitat dari Paultan.org, Sabtu (20/9/2025), peluncuran perdana platform ini akan digunakan pada model C11, bus listrik berukuran 11 meter.

Bus listrik C11 hadir dengan rancangan modern yang tidak hanya fokus pada kenyamanan penumpang, tetapi juga daya tahan. Salah satu teknologi kunci adalah Cell-to-Chassis (CTC) yang menempatkan baterai langsung pada rangka kendaraan. Konsep ini membuat struktur bus lebih kokoh sekaligus menambah ruang bagasi.

BYD menggunakan baterai Blade LFP (lithium iron phosphate) dengan sepuluh lapisan perlindungan. Klaim perusahaan, baterai ini mampu bertahan bahkan jika dihantam truk seberat 50 ton. Keamanan menjadi prioritas, sejalan dengan tren transportasi publik yang menuntut standar keselamatan lebih tinggi.

Selain itu, bus ini dilengkapi sistem kontrol bodi DiSus-A serta teknologi stabilitas ban pecah berkecepatan tinggi. Sistem ini dapat merespons dalam hitungan milidetik untuk menjaga kendaraan tetap stabil meski ban meledak saat melaju hingga 100 km/jam.

Teknologi 1.000 Volt, Performa Makin Efisien

Platform e-Bus 3.0 membawa sederet terobosan, termasuk chip silikon karbida 1.500 volt pertama di dunia dan gardan listrik 1.000 volt khusus untuk bus.

Teknologi ini dipadukan dengan sistem manajemen termal tujuh-dalam-satu yang diklaim mampu mengurangi konsumsi energi hingga 18 persen.

Efisiensi energi ini berdampak besar pada jarak tempuh. BYD menyebut, dalam kondisi ekstrem dengan suhu serendah -15 derajat Celcius sekalipun, bus masih bisa menambah daya jelajah antara 50 hingga 80 ribu kilometer sepanjang masa pakai.

Tak ketinggalan, fitur Driver Disability Assistance System 2.0 memungkinkan penumpang menghentikan bus secara otomatis dan aman hanya dengan satu tombol jika sopir mengalami kondisi darurat medis. Inovasi ini menegaskan komitmen BYD terhadap keselamatan publik.

Jarak Tempuh Gila-Gilaan, Sampai 730 Km Sekali Isi

BYD C11 akan tersedia dengan lima opsi kapasitas baterai, mulai dari 184 kWh hingga 593 kWh. Dari konfigurasi tersebut, bus bisa menempuh jarak antara 220 kilometer hingga 730 kilometer sekali isi penuh, bahkan dengan pendingin udara menyala dan penumpang penuh.

Untuk model standar, C11 mampu melaju sejauh 400 kilometer. Dengan jarak tempuh ini, bus listrik BYD dinilai siap memenuhi kebutuhan transportasi publik perkotaan maupun antar kota dengan efisiensi tinggi.

Sebelumnya, BYD juga memperkenalkan Super e-Platform untuk mobil penumpang pada Maret lalu. Namun berbeda dengan e-Bus 3.0, platform tersebut belum mengusung arsitektur 1.000 volt di seluruh sistemnya.

Siap Diproduksi Massal, Target Transportasi Publik Global

BYD belum mengumumkan harga resmi untuk bus listrik C11 maupun detail pasar pertama yang akan dituju. Namun, debut ini menandai langkah besar BYD dalam memperluas portofolio kendaraan listrik komersial mereka.

Bus listrik berbasis e-Bus Platform 3.0 diharapkan segera diproduksi massal, mengingat kebutuhan transportasi publik ramah lingkungan semakin mendesak di berbagai negara. Kehadiran teknologi ini juga berpotensi memperkuat posisi BYD sebagai pionir global di sektor kendaraan listrik.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |