BMW dan Samsung SDI Kolaborasi Kembangkan Baterai Solid-State untuk Mobil Listrik Masa Depan

Liputan6.com, Jakarta - BMW Group dan Samsung SDI mengumumkan kerja sama strategis untuk mengembangkan baterai solid-state generasi berikutnya. Kolaborasi ini menjadi bagian yang sangat penting dari visi jangka panjang BMW untuk menuju ke era mobil listrik yang lebih efisiensi, aman, dan ramah lingkungan.

Dilasir insideevs.com, kemitraan ini telah mencakup penelitian yang mendalam di bidang System on Chip (SoC) dan teknologi solid-state cell yang akan menjadi pondasi baterai masa depan untuk BMW.

Baterai jenis ini dikenal memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi, proses pengisian yang lebih cepat, serta risiko kebakaran yang lebih rendah dibandingkan baterai lithium-ion konvensional.

Samsung SDI akan mendukung penuh yang akan dilakukan oleh BMW, melalui teknologi manufaktur presisi dan inovasi material yang telah dikembangkan selama lebih dari satu dekade.

Sementara BMW akan berperan dalam tahap desain, pengujian, dan integrasi baterai ke dalam lini mobil listriknya, termasuk seri iX, i4, hingga i7.

BMW menyebutkan melalui kerja sama ini dari pihaknya berharap dapat mempersingkat waktu riset dan mempercepat produksi massal baterai solid-state menjelang akhir dekade.

Dengan begitu, kendaraan listrik BMW generasi baru akan memiliki jangkauan yang lebih jauh, daya tahan yang lebih lama, dan efisiensi energi yang jauh lebih baik.

Dalam pernyataan resmi dari Frank Weber, Member of the Board for Development BMW AG, mengatakan bahwa kolaborasi ini akan membuka babak baru dalam Sejarah elektrifikasi BMW.

“Kami tidak hanya ingin menghadirkan mobil listrik yang cepat dan efisien, tetapi juga aman dan berkelanjutan. Teknologi solid-state akan menjadi kunci untuk mewujudkan hal tersebut.” ujar Weber.

Sementara itu pihak Samsung SDI melalui CEO Yoon-ho Choi menyebutkan bahwa kemitraan dengan BMW akan memperkuat posisi perusahaan sebagai pemasok baterai global kelas atas.

“Kami berkomitmen untuk mengembangkan solusi energi yang tidak hanya kuat dan efisien, tetapi juga mendukung masa depan otomotif yang berbasis emisi,” jelasnya.

Riset antara BMW, Samsung SDI, dan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat Solid Power akan berfokus pada pengembangan material elektrolit padar serta peningkataan performa baterai. Proyek ini akan mulai memasuki tahap uji prototipe pada 2027.

Keterlibatan Solid Power dalam kolaborasi ini bukan tanpa alasan. Perusahaan tersebut telah lama menjadi pionir dalam riset baterai padat berbasis sulfida.

Melalui kemitraan tiga pihak ini, Solid Power akan menyumbangkan teknologi dan pengalaman dalam pengembangan elektrolit padat dan anoda berbasis silikon.

BMW telah menjadi investor di Solid Power sejak 2021, dan hubungan ini sekarang semakin diperkuat dengan rencana komersialisasi yang lebih nyata.

Target ambisius BMW adalah menghadirkan prototipe kendaraan listrik dengan baterai solid-state pada akhir dekade ini, sebelum teknologi tersebut di produksi massal secara global.

Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan kepadatan energi hingga 50 persen lebih tinggi dari baterai konvensional, memperpendek waktu pengisian, dan menekan risiko kebakaran secara signifikan.

Jika berhasil, BMW akan menjadi salah satu produsen pertama yang membawa teknologi solid-state ke pasar otomotif global.

Para analis industri menilai bahwa langkah ini sebagai salah satu strategi paling visioner di industri otomotif modern.

Kemitraan BMW dan Samsung SDI dianggap sebagai bukti bahwa pengembangan teknologi kendaraan listrik kini bergeser dari sekedar efisiensi energi menuju inovasi sistem penyimpanan daya yang lebih canggih dan aman.

Selain untuk meningkatkan kinerja kendaraan, teknologi solid-state juga diharapkan mampu menurunkan biaya produksi jangka panjang dan memperpanjang umur pakai baterai hingga dua kali lipat.

Hal ini tentunya akan memberikan dampak yang signifikan bagi para pengguna kendaraan listrik, terutama dari sisi kepraktisan dan biaya perawatan.