BEI Catat Ada 32 Perusahaan Proses IPO, Mayoritas Beraset Menengah

1 day ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 32 perusahaan dalam proses pencatatan saham di BEI hingga kini.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, hingga 25 April 2025, 13 perusahaan sudah mencatatkan saham. Dana yang dihimpun dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) mencapai Rp 6,94 triliun.

"Hingga saat ini, terdapat 32 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” kata I Gede Nyoman Yetna, Senin (28/4/2025).

Nyoman menuturkan, berdasarkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 antara lain:

- 3 perusahaan aset skala kecil (aset di bawah Rp 50 miliar)

- 18 perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar)

- 11 perusahaan aset skala besar (aset di atas Rp 250 miliar).

Berikut rincian sektornya:

-1 perusahaan dari sektor basic materials

-4 perusahaan dari sektor consumer cyclicals

-6 perusahaan dari sektor consumer noncylicals

-3 perusahaan dari sektor energi

-4 perusahaan dari sektor keuangan

-4 perusahaan dari sektor perawatan kesehatan

-3 perusahaan dari sektor industri

-1 perusahaan dari sektor infrastruktur

-0 perusahaan dari sektor properti dan real estate

-2 perusahaan dari sektor teknologi

-4 perusahaan dari sektor transportasi dan logistil

Selain itu, hingga kini telah diterbitkan 41 emisi dari 30 penerbit efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun Rp 54,3 triliun. Nyoman menuturkan, hingga 25 April 2025 terdapat 54 emisi dari 41 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline dengan klasifikasi sektor sebagai berikut:

-4 perusahaan dari sektor basic materials

-1 perusahaan dari sektor consumer siklikal

-3 perusahaan dari sektor consumer nonsiklikal

-7 perusahaan dari sektor energi

-22 perusahaan dari sektor keuangan

-1 perusahaan dari sektor perawatan kesehatan

-2 perusahaan dari sektor industri

-1 perusahaan dari sektor infrastruktur

-0 perusahaan dari sektor properti dan real estate

-0 perusahaan dari sektor teknologi

-0 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

Rights Issue

Terkait rights issue, BEI mencatat terdapat empat perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan nilai Rp 0,86 triliun hingga 25 April 2025.

Serta masih terdapat empat perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI dengan rincian:

-2 perusahaan dari sektor basic materials

-0 perusahaan dari sektor consumer siklikal

- 0 perusahaan dari sektor consumer nonsiklika

-0 perusahaan dari sektor energi

- 0 perusahaan dari sektor keuangan

- 1 perusahaan dari sektor perawatan kesehatan

- 0 perusahaan dari sektor industri

- 0 perusahaan dari sektor infrastruktur

- 0 perusahaan dari sektor properti dan real estate

- 0 perusahaan dari sektor teknologi

- 1 perusahaan dari sektor sektor transportasi dan logistik.

59% Kapitalisasi Pasar Indonesia Didominasi Saham Syariah, BEI Beberkan Prospeknya

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menegaskan komitmennya untuk memajukan pasar modal syariah melalui acara HERSHARE 2025 yang berlangsung di Kota Makassar.

Acara yang bertemakan Brain, Beauty, Wealthy ini juga menjadi ajang untuk memperingati Hari Kartini dan mempromosikan inklusi keuangan syariah, dengan fokus pada partisipasi perempuan dalam pasar modal.

Dalam sambutannya, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyoroti perkembangan pesat pasar modal syariah Indonesia yang telah menjadi daya tarik utama bagi investor domestik dan internasional. "Pasar modal syariah Indonesia telah berkembang dengan pesat dan semakin menarik di mata investor," ungkap Jeffrey, Jumat (25/4/2025).

Pengakuan global terhadap pasar modal syariah Indonesia, di antaranya seperti penghargaan the best Islamic capital market dari Global Islamic Finance Award selama empat tahun berturut-turut. Menurut Jeffrey, ini adalah bukti nyata kemajuan pasar modal syariah Indonesia.

Pertumbuhan Signifikan

Sejak dimulainya inisiatif pasar modal syariah, BEI telah mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam jumlah saham syariah yang terdaftar.

"Dalam lima tahun terakhir, jumlah saham syariah yang tercatat di BEI meningkat 55,71%, dari 429 saham menjadi 668 saham syariah. Ini menunjukkan antusiasme yang besar terhadap investasi berbasis syariah di Indonesia," jelas Jeffrey.

Pasar modal syariah Indonesia juga berhasil mencatatkan kontribusi signifikan terhadap kapitalisasi pasar secara keseluruhan. Saat ini, saham syariah menyumbang 59% dari total kapitalisasi pasar yang mencapai lebih dari 11.000 triliun rupiah.

Bahkan, kontribusi saham syariah terhadap transaksi harian di pasar modal Indonesia mencapai 52% dalam hal nilai transaksi, 72% dalam frekuensi transaksi, dan 58% dalam volume transaksi. Salah satu inovasi besar yang menjadi kebanggaan Indonesia adalah pengembangan online trading system syariah yang pertama di dunia.

"Beberapa tahun lalu, CEO Abu Dhabi Stock Exchange datang ke Indonesia untuk belajar tentang sistem ini, yang memungkinkan investor di seluruh Indonesia, termasuk di daerah seperti Sulawesi Selatan, untuk bertransaksi saham syariah dengan mudah dan terjangkau," tambah Jeffrey.

Kemajuan Pasar Modal Syariah

Kemajuan pasar modal syariah Indonesia juga mencakup aspek lain, seperti mekanisme transaksi yang telah memenuhi prinsip syariah, dari proses di bursa hingga penyelesaian transaksi.

BEI juga memperkenalkan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi investor, termasuk program Invest Troopers, IDX Islamic Challenge, dan IDX Islamic Dare to Invest.

Dengan berbagai pencapaian tersebut, Jeffrey optimis bahwa pasar modal syariah Indonesia akan terus berkembang, memberikan peluang bagi lebih banyak investor, terutama perempuan, untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi syariah di Indonesia.

"Kami berharap melalui program-program ini, lebih banyak perempuan, terutama di Sulawesi Selatan, dapat berinvestasi dan menjadi bagian dari pertumbuhan pasar modal syariah yang berkelanjutan," ujar dia.

Foto Pilihan

Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |