Antisipasi Lonjakan Sampah Masa Libur Idul Fitri di Kota Bandung, Pemprov Jabar Sediakan Mesin Insenelator

1 day ago 11

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Jawa Barat (Jabar) akan membantu menyediakan mesin insenerator guna menangani lonjakan volume sampah pada masa libur Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025.

Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar Herman Suryatman saat bertemu Wali Kota Bandung Mohammad Farhan dan jajaran pemerintah daerah membahas strategi pengelolaan sampah di Kota Bandung.

"Pemda Kota Bandung akan menyiapkan kelompok masyarakat dan dukungan operasional sebagai pengelola, Pemdaprov Jabar membantu dengan mesin insinerator. Sedangkan Secapa menyediakan tempat dan pengamanan," ujar Herman pada pertemuan di bawah Jembatan Pasupati, Jumat (28/3/2025).

Herman menyebutkan Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat (AD) di Bandung, merupakan calon lokasi tempat pengelolaan sampah terpadu dan berkelanjutan.

Pemerintah Provinsi Jabar, Pemerintah Kota Bandung, dan Secapa TNI AD bersepakat untuk bersinergi dalam pengelolaan sampah.

"Pokok bahasannya terkait pengelolaan sampah di Kota Bandung. Jangka pendeknya, menjelang dan selama Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah , kita atur ritase pengangkutan sampah. Jangka menengah dan panjangnya, kita optimalkan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga dan lingkungan," kata Herman

Langkah kolaboratif ini diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Bandung, terutama dalam menghadapi lonjakan produksi sampah saat perayaan Idul Fitri 1446 H.

Simak Video Pilihan Ini:

RDF, Mesin Pengubah Sampah Jadi Batubara Berkapasitas 600 Ton di Cilacap

Promosi 1

Percepatan Pembangunan TPPAS Legok Nangka

Sebelumnya, Pemerintah Jabar terus mempercepat pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah Regional (TPPAS) Legok Nangka yang berlokasi di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.

Pada Jumat (14/2/2025) lalu, Herman memastikan proyek strategis ini berjalan sesuai rencana dengan target operasional pada tahun 2028.

"Legok Nangka sudah berjalan, terutama pada pembangunan infrastruktur pendukung. Saat ini, instalasi sanitasi landfill sudah terpasang dan akan digunakan untuk menampung residu pengelolaan sampah dari fasilitas utama," ungkap Herman.

Proses pembangunan fasilitas utama TPPAS Legok Nangka saat ini tengah berlangsung. Pemdaprov Jabar menargetkan financial close pada Desember 2025, yang berarti semua persyaratan pembiayaan dapat terpenuhi sehingga proyek bisa segera memasuki tahap konstruksi fisik.

"Jika financial close tercapai sesuai jadwal, pembangunan fisik bisa dimulai. Ini adalah langkah penting agar proyek bisa berjalan tepat waktu," kata Herman.

Konstruksi Dimulai Januari 2026´

Pembangunan fisik instalasi pengelolaan sampah akan dilaksanakan oleh PT Jabar Environmental Solutions (JES) selaku badan usaha pengelola.

Instalasi ini menggunakan teknologi waste-to-energy dengan metode insinerator, yang dirancang untuk mengolah sampah dari lima kabupaten dan kota di kawasan Bandung Raya.

"Konstruksi dijadwalkan dimulai pada Januari 2026, dan jika berjalan lancar, fasilitas ini diproyeksikan mulai beroperasi paling cepat dalam dua tahun atau maksimal tiga tahun kemudian," terang Herman.

Artinya, TPPAS Legok Nangka diharapkan dapat beroperasi penuh pada 2028. Herman menekankan keberhasilan operasional TPPAS Legok Nangka sangat bergantung pada kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, yang diperkirakan hanya mampu bertahan hingga 2027.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jabar akan mengupayakan perpanjangan usia pakai TPA Sarimukti hingga 2028.

"Kita perlu upaya bersama dalam mengurangi, memanfaatkan, dan mendaur ulang sampah di Bandung Raya. Partisipasi semua pihak, termasuk masyarakat, sangat dibutuhkan agar TPA Sarimukti bisa bertahan hingga 2028. Dengan begitu, pada 2029 Legok Nangka sudah bisa beroperasi secara penuh," ujar Herman.

Pemdaprov Jabar berkomitmen penuh untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu demi mengatasi permasalahan sampah di wilayah Bandung Raya.

Herman menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja keras agar TPPAS Legok Nangka dapat segera beroperasi.

"Mohon doa restu dari warga Jawa Barat. Kami di Pemdaprov akan berupaya semaksimal mungkin agar Legok Nangka bisa segera operasional dan memberikan manfaat bagi masyarakat," kata Herman.

Proyek TPPAS Legok Nangka diharapkan tidak hanya menjadi solusi bagi pengelolaan sampah regional, tetapi juga memberikan kontribusi dalam menghasilkan energi terbarukan melalui teknologi waste-to-energy.

Sejumlah pengendara kendaraan bermotor melewati salah satu titik kerusakan di Jalan Raya Parung-Ciputat Kota Depok, Jawa Barat, Senin (10/2/2025). (Magang/Liputan6.com/Muhammad Rizal)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |