Antam Rambah Bisnis Perhiasan, Intip Harga Saham ANTM Hari Ini 7 Mei 2025

1 day ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan Rabu (7/5/2025). Kenaikan harga saham ANTM ini setelah analis mendongkrak target harga saham ANTM.

Mengutip data RTI, harga saham ANTM ditutup naik 8,27% ke posisi Rp 2.750 per saham. Harga saham ANTM dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 2.560 per saham. Saham ANTM berada di level tertinggi Rp 2.780 dan level terendah Rp 2.550 per saham. Total frekuensi perdagangan 88.749 kali dengan volume perdagangan 6.184.508 saham. Nilai transaksi Rp 1,7 triliun.

Antam Rambah Bisnis Perhiasan hingga Produksi

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam juga mengumumkan rencana penambahan kegiatan usaha. Adapun rencana penambahan kegiatan usaha itu belum terdapat dalam anggaran dasar Antam sehingga Perseroan berencana mengubah kegiatan usaha berupa penambahan klasifikasi bahan baku lapangan usaha Indonesia (KBLI).

Antam berencana menambah kegiatan usaha dengan KBLI yang dapat mengakomodasi aktivitas produksi dan penjualan perhiasan, custom product dan barang lainnya termasuk laboratorium ware yang terbuat dari logam mulia.

KBLI yang akan ditambahkan sebagai berikut:

1. 32112 : Industri Barang Perhiasan dari Logam Mulia untuk Keperluan Pribadi 2. 32113 : Industri Barang Perhiasan dari Logam Mulia Bukan untuk Keperluan Pribadi

3. 32114 : Industri Barang Perhiasan dari Logam Mulia untuk Keperluan Teknik dan/atau Laboratorium

4. 32119 : Industri Barang Lainnya dari Logam Mulia

Antam menyatakan pengembangan kegiatan usaha komoditas logam mulia melalui pengembangan produk berupa produk perhiasan dan custom product termasuk produk industri untuk keperluan teknik dan atau laboratorium yang terbuat dari logam mulia akan dapat meningkatkan kontribusi penjualan segmen logam mulia dan pemurnian Perseroan.

“Pengembangan kegiatan usaha komoditas tersebut, diharapkan dapat mendukung pencapaian target kinerja perusahaan dalam jangka panjang,”

Manajeman Antam menyatakan, penambahan kegiatan usaha ini sebagai bentuk upaya perseroan dalam mengembangkan usaha industri melalui pengembangan produk di luar produk standar logam mulia berupa produk perhiasan, custom product dan barang lainnya dari logam mulia.

Minta Persetujuan Pemegang Saham

Saat ini, Perseroan telah mempersiapkan tenaga ahli yang dapat mendukung penambahan kegiatan usaha. Di mana tenaga kerja dalam rencana penambahan kegiatan usaha berasal dari tenaga ahli yang telah bekerja pada Perseroan, sehingga tidak terdapat biaya yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dalam merekrut tenaga ahli.

Pada 2025 berdasarkan RKAP Perseroan, Antam menargetkan penjualan emas sebesar 40 ton yang salah satunya diharapkan dapat ditopang oleh penjualan produk di luar produk standar logam mulia.

Leat pengembangan bidang industri yakni industri barang perhiasan, custom product dan barang lainnya dari logam mulia akan menjadi pilihan variasi produk logam mulia yang mengedepankan kualitas serta jaminan buyback.

Untuk menambah kegiatan usaha ini, Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 12 Juni 2025.

Kinerja Kuartal I 2025

Antam  membukukan laba bersih sebesar Rp2,32 triliun, meningkat tajam sebesar 1.003% dibandingkan periode sama tahun lalu pada kuartal I 2024 yang hanya mencapai Rp210,59 miliar.

Selain pertumbuhan laba bersih, EBITDA Antam juga meningkat signifikan sebesar 518% menjadi Rp3,26 triliun dari sebelumnya Rp527,61 miliar pada kuartal I 2024. Kinerja positif ini mencerminkan strategi efisiensi biaya dan penguatan fundamental operasional perusahaan.

Direktur Utama ANTAM, Nicolas D. Kanter menuturkan, pertumbuhan tersebut merupakan hasil dari strategi pemasaran inovatif, pengendalian struktur biaya, dan adaptasi cepat terhadap kondisi pasar global.

Antam mencatat penjualan bersih Rp26,15 triliun pada kuartal I 2025, melonjak 203% dibandingkan Rp8,62 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan emas mendominasi kinerja dengan kontribusi hingga 83% dari total pendapatan, mencapai Rp21,61 triliun—naik 182% dari kuartal I 2024.

"Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan global terhadap emas sebagai aset safe haven, serta peluncuran aplikasi digital “ANTAM Logam Mulia” yang mempermudah akses konsumen dalam bertransaksi emas fisik secara aman dan praktis," kata Nico, Jumat (2/5/2025).

Volume penjualan emas mencapai 13.739 kg, naik 93% dari kuartal I 2024. Produksi emas juga tumbuh 39% menjadi 230 kg. Strategi distribusi digital dan kondisi geoekonomi global menjadi pendorong utama peningkatan tersebut.

Produksi dan Penjualan Nikel, Bauksit, dan Alumina Capai Rekor Tertinggi

Selain emas, segmen nikel juga menunjukkan performa positif. Penjualan produk nikel ANTAM mencapai Rp3,77 triliun atau naik 581% dari Rp552,49 miliar pada kuartal I 2024. Volume penjualan feronikel mencapai 4.839 TNi, sementara penjualan bijih nikel melonjak 281% menjadi 3,83 juta wmt.

Produksi bijih nikel mencetak rekor tertinggi dengan capaian 4,63 juta wmt, meningkat 221% dari tahun sebelumnya. Untuk segmen bauksit dan alumina, Antam membukukan penjualan Rp708,75 miliar, naik 102%, didukung peningkatan produksi bauksit sebesar 328% menjadi 653.781 wmt.

Melalui entitas anak, PT Indonesia Chemical Alumina, ANTAM juga mencatat peningkatan produksi dan penjualan alumina masing-masing sebesar 78% dan 4%.

Dalam mendukung agenda hilirisasi mineral nasional, ANTAM terus mengembangkan infrastruktur dan diversifikasi bisnis. Pada Februari 2025, perusahaan menandatangani perjanjian jual beli lahan dengan JIIPE Gresik untuk membangun pabrik pengolahan logam mulia.

Untuk mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik, ANTAM turut aktif dalam proyek pengembangan EV battery bersama mitra strategis. Sementara itu, proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah terus dimatangkan bersama PT INALUM dan PT Borneo Alumina Indonesia.

Melalui langkah-langkah tersebut, ANTAM memperkuat posisi sebagai pelaku utama hilirisasi mineral nasional yang menciptakan nilai tambah dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |