Anggota DPRD Sumut Megawati Zebua Bantah Cekik Pramugari Wings Air, Hanya Suruh Geser

15 hours ago 7

Liputan6.com, Medan - Video memperlihatkan seorang pramugari dengan penumpang ribut di dalam pesawat terbang viral di berbagai platform media sosial. Disebut-sebut, pramugari mendapatkan perlakuan tidak mengenakan dari penumpang.

Berdasarkan video diperoleh Liputan6.com, dalam video tersebut tampak pramugari bersitegang dengan seorang penumpang perempuan. Belakangan diketahui perempuan tersebut adalah Megawati Zebua, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut) dari fraksi Partai Golkar.

Peristiwa terjadi di dalam pesawat terbang Wings Air pada Minggu, 13 April 2025. Saat itu sedang terjadi proses naik pesawat (boarding) sebelum keberangkatan penerbangan IW-1267 rute Gunungsitoli (GNS) menuju Medan Kualanamu (KNO).

Kepada para wartawan, Anggota DPRD Sumut, Megawati Zebua, membantah dirinya melakukan pendorongan dan pencekikan terhadap seorang pramugari Wings Air seperti yang terekam dalam video viral di sosial media.

Megawati mengaku, saat itu dirinya hanya meminta pramugari untuk menggeser posisinya agar penumpang yang lain bisa masuk.

"Mungkin, video viral itu yang mengatakan mencekik. Itu tidak ada sama sekali, tidak pernah mau mencekik orang. Saya hanya mau menyuruh pramugari geser, agar penumpang yang lain bisa masuk pada saat itu," kata Megawati usai menghadiri Rapat Paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Pemprov Sumut di Gedung DPRD Sumut, Kota Medan, Selasa (15/4/2025).

Diungkapkan Megawati, pada saat dirinya meminta posisi pramugari bergeser, ada warga yang memvideo kejadian tersebut. "Jadi, inilah media sosial itu," ungkapnya.

Niat Ingin Bantu Orang Lain

Saat itu, ungkap Megawati Zebua lagi, dia ingin membantu seorang bapak tua, yang juga penumpang pesawat.

"Saya bilang ke pramugari, tolong lah dibantu, bapak ini kan tua, tidak tahu apa-apa itu aja. Tapi itu ada yang videoin saya dari belakang sedang mencekik. Padahal, demi tuhan saya tidak ada perasaan mau mencelakakan orang," sebutnya.

Ditanya dalam video itu dirinya terlihat mendorong pramugari, Megawati menjelaskan dengan rinci.

"Saya hanya mendorong untuk menyuruh minggir, biar teman yang lain bisa masuk, biar tidak terlambat," ujarnya.

Klaim Bukan Permasalahan Bagasi

Megawati Zebua juga menceritakan kejadian sebenarnya. Menurutnya, peristiwa itu bukan disebabkan bagasi miliknya, sehingga terjadi permasalahan.

"Saya hanya mau membantu bapak tua yang tidak ingin bagasinya, eh barang atau tasnya dibagasikan. Karena dia akan transit ke Padang," ucapnya.

Pengakuan Megawati, saat itu bapak tua yang dimaksud enggan memasukkan tasnya di bagasi , karena menunggu ambil tas di bagasi cukup lama.

"Nunggu bagasi itu satu jam, bisa lah dia enggak kedapatan pesawat, karena hangus tiketnya. Makanya saya niat membantu, tapi pramugari sangat bertahan sekali, dengan alasan tas sudah dilabel tidak bisa diletakkan di kabin," bebernya.

Megawati membantah soal tasnya yang tidak ingin dibagasikan. "Bukan. Tas saya sudah dibagasikan. Ini tas bapak tua itu," tandasnya.

Wings Air Tempuh Langkah Hukum

Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan resmi diperoleh Liputan6.com, Selasa (15/4/2025) menegaskan, Wings Air saat ini sedang menempuh langkah hukum sebagai bagian dari komitmen untuk melindungi awak pesawat.

"Kita juga berkomitmen menciptakan penerbangan yang aman dan profesional bagi semua pihak," kata Danang.

Diungkapkan Danang, peristiwa bermula seorang penumpang dengan nomor kursi 19F berinisial MZ, yang diketahui berstatus Anggota DPRD Sumut membawa koper yang telah berlabel bagasi tercatat ke dalam kabin pesawat.

Sesuai prosedur keselamatan dan standar operasional, awak kabin (pramugari) mengarahkan koper tersebut untuk dimasukkan ke bagasi kargo bagian belakang.

"Namun, pelanggan menunjukkan sikap tidak kooperatif, menolak instruksi, berusaha melepas label bagasi, dan tidak mengikuti arahan awak kabin meski telah dijelaskan secara persuasif," ungkapnya.

Diduga Lakukan Tindakan Fisik

Saat dilakukan pendekatan lanjutan, pelanggan justru melakukan tindakan fisik berupa dorongan dan cekikan terhadap salah satu pramugari.

"Tindakan ini segera dilaporkan kepada Pilot in Command atau PIC, selanjutnya kepada petugas ramp, tim operasional darat yang menangani kesiapan pesawat dan keselamatan penumpang di bandar udara," Danang menuturkan.

Pihak ramp segera berkoordinasi dengan AVSEC (Aviation Security), dan pelanggan tersebut diturunkan dari pesawat untuk penanganan lebih lanjut.

Imbauan Maskapai

Wings Air menegaskan bahwa keselamatan, keamanan, dan kenyamanan seluruh pelanggan serta awak pesawat merupakan prioritas utama.

"Kami mengimbau dan mewajibkan seluruh pelanggan untuk mematuhi ketentuan yang berlaku selama berada di area bandar udara dan di dalam kabin pesawat, termasuk aturan bagasi, keselamatan, dan instruksi dari awak kabin. Setiap bentuk pelanggaran dan tindakan yang mengganggu keselamatan penerbangan akan ditindak sesuai hukum yang berlaku," pungkasnya.

Terkait peristiwa tersebut, Liputan6.com mencoba mengkonfirmasi Ketua DPRD Medan, Erni, melalui pesan WhatsApp, namun hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |