Liputan6.com, Bandung - Bulan Ramadan 2025 sebentar lagi akan segera berakhir dan umat muslim akan segera menyambut bulan Syawal. Adapun pada bulan tersebut terdapat ibadah sunnah salah satunya puasa Syawal selama enam hari.
Diketahui bulan Syawal merupakan salah satu bulan yang memiliki keistimewaan bagi umat muslim. Pasalnya bulan ini menjadi waktu untuk umat Islam kembali ke fitrahnya setelah menjalani ibadah wajib di bulan Ramadan selama sebulan penuh.
Bulan syawal juga dikenal sebagai bulan kemenangan karena umat Islam berhasil melalui segala larangan di bulan Ramadan. Mengutip dari NU Online pada bulan Syawal umat muslim juga dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah selama enam hari.
“Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun,” (HR Muslim).
Karena keutamaan tersebut banyak umat muslim yang sangat antusias melaksanakan puasa sunnah di bulan Syawal selama enam hari. Puasa Syawal juga tidak selalu berurutan dan bisa dilakukan secara terpisah.
Misalnya pada tanggal 2 Syawal berpuasa dan keesokan harinya tidak lagi berpuasa. Kemudian puasa dilanjutkan kembali pada hari-hari berikutnya di bulan Syawal dan boleh dilakukan oleh para umat muslim.
Melaksanakan puasa syawal juga menyimpan banyak manfaat atau keutamaan untuk diketahui oleh umat muslim.
Simak Video Pilihan Ini:
Jahat, 3 Napi Nusakambangan Kembali Berulah Usai Bebas Karena Wabah Corona
Keutamaan Puasa Syawal
Melansir dari beberapa sumber, melaksanakan ibadah puasa syawal menyimpan banyak keutamaan berikut ini:
1. Mendapat Pahala Seperti Puasa Setahun Penuh
Salah satu keutamaan utama puasa Syawal adalah mendapatkan pahala yang setara dengan berpuasa selama satu tahun penuh. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang berbunyi berikut:
"Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka seakan-akan ia berpuasa sepanjang tahun" (HR. Muslim).
Puasa Syawal juga melengkapi puasa Ramadan dan memberikan ganjaran besar bagi yang menjalaninya dengan ikhlas.
2. Penyempurna Puasa Ramadan
Puasa Syawal juga memiliki keutamaan sebagai penyempurna ibadah puasa Ramadan. Selama bulan Ramadan, mungkin seseorang memiliki kekurangan dalam ibadahnya seperti kurang khusyuk atau melewatkan beberapa amalan sunnah.
Dengan menjalankan puasa Syawal kekurangan tersebut dapat dilengkapi sehingga ibadah menjadi lebih sempurna di sisi Allah.
3. Tanda Syukur kepada Allah
Setelah mendapatkan kesempatan beribadah di bulan Ramadan menjalankan puasa Syawal adalah bentuk rasa syukur kepada Allah atas segala berkah yang diberikan. Dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal seorang Muslim menunjukkan kesungguhannya.
Terutama dalam bersyukur atas kesehatan, umur panjang, dan kemampuan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah.
Bacaan Niat Puasa Syawal
Mengutip dari Nu Online dijelaskan bahwa sebagian ulama menuturkan bahwa puasa sunnah Syawal bisa dibacakan niatnya di dalam batinnya. Sementara sebagian ulama lain menyatakan bahwa tidak wajib ta’yin.
Jika ingin membacakan niat puasa syawal bisa dimulai ketika masuknya Maghrib dan berbeda dengan puasa wajib bahwa niat puasa Syawal bisa dilakukan pada pagi hari hingga sebelum Dzuhur sepanjang belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan.
Berikut ini adalah bacaan niat untuk melaksanakan Puasa Syawal yang bisa dibacakan pada waktu malam hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
(Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta’ala)
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT”
Kemudian bagi umat muslim yang ingin membaca niat pada pada pagi hari sebelum waktu dzuhur bisa membacakan niat berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
(Nawaitu shauma hadzal yaumi’an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta’ala)
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT”
Waktu Puasa Syawal
Seperti dijelaskan sebelumnya menurut Sayyid Abdullah al-Hadrami pelaksanaan puasa syawal dapat dikerjakan selama enam hari baik secara berurutan atau tidak. Sehingga umat muslim bisa melaksanakan ibadah sunnah tersebut setelah merayakan Idul Fitri.
“Apakah disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus-menerus? Jawaban: sesungguhnya tidak disyaratkan dalam puasa Syawal untuk terus-menerus, dan cukup bagimu untuk puasa enam hari dari bulan Syawal sekalipun terpisah-pisah, sepanjang semua puasa tersebut dilakukan di dalam bulan ini (Syawal),” mengutip dari Nu Online.
Singkatnya puasa syawal dapat dilakukan sejak 2 Syawal hingga 7 Syawal dan dianjurkan untuk dilakukan secara berurutan setelah Idul Fitri. Namun jika tidak bisa berurutan umat muslim masih bisa melaksanakan puasa syawal pada tanggal yang berbeda.