Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Selasa (1/7/2025). IHSG akan bertahan jika masih di atas 6.900.
“Sepanjang IHSG masih bertahan di atas 6.900, IHSG masih akan melanjutkan penguatannya," ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman dalam catatannya.
Ia menuturkan, IHSG hari ini akan berada di level support 6.870-6.900 dan level resistance 7.000-7.050.
Sementara itu, Analis PT Mirae Asset Sekuritas, Tasrul Tanar menuturkan, IHSG menguji zona psikologis 7.000 dengan tren kuat tetapi jenuh beli.
"IHSG saat ini menunjukkan tren jangka pendek yang cukup kuat dengan slope +17,11 dan R-squared 0,677, menandakan arah kenaikan yang relatif konsisten. Harga bergerak menuju resistance kunci di 6.959 dan 7.000, sementara support terdekat berada di kisaran 6.871 dan 6.824,” ujar Tasrul dalam catatannya.
Ia menuturkan, volatilitas pasar cenderung rendah memberi ruang untuk pergerakan terarah dalam waktu dekat. Namun, indikator momentum menunjukkan kondisi jenuh beli. Ia mengatakan,pasar sedang mengalami euforia jangka pendek dan butuh katalis baru untuk menjaga reli. Strategi yang direkomendasikan adalah menunggu konfirmasi breakout di atas 7.000 untuk melanjutkan posisi beli dengan target moderat.
"Sebaliknya, koreksi ke area support 6.870–6.824 dapat menjadi peluang beli ulang selama tidak disertai distribusi volume besar. Jika harga turun di bawah 6.824, investor sebaiknya mulai mengurangi eksposur karena risiko pembalikan arah mulai meningkat. Critical level di 6.820,” kata dia.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Fanny memilih saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).
Rekomendasi Saham
Trading Idea hari ini: BRMS, ANTM, PGEO, CUAN, KRAS, dan TOBA
- BRMS Buy on Weakness dengan area beli di 388-392 cutloss di bawah 384. Target dekat di 404-412.
- ANTM Spec Buy dengan area beli di 3000-3030, cutloss di bawah 2980. Target dekat di 3070-3170.
- PGEO Buy if Break 1420 dengan target dekat di 1440-1500. Cutloss di bawah 1400.
- CUAN Spec Buy dengan area beli di 12475-12525, cutloss di bawah 12300. Target dekat di 12900-13100.
- KRAS Spec Buy dengan area beli di 236-244, cutloss di bawah 232. Target dekat di 250-256.
- TOBA Buy if Break 750 dengan target dekat di 770-790. Cutloss di bawah 735.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penutupan IHSG pada 30 Juni 2025
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada Senin sore ini. Penguatan IHSG ini seiring optimisme kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan negara mitra dagang.
Pada Senin (30/6/2025), IHSG ditutup menguat 30,28 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.927,68. Sementara indeks LQ45 naik 2,07 poin atau 0,27 persen ke posisi 772,65.
"IHSG dan bursa regional Asia bergerak menguat, di topang harapan kesepakatan dagang dan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mendukung prospek pemangkasan suku bunga The Fed," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dikutip dari Antara.
Dari mancanegara, AS dan China mencapai konsensus untuk mengklarifikasi aspek-aspek utama kerangka kerja perdagangan mereka.
Berdasarkan perjanjian itu, China akan menyederhanakan persetujuan untuk aplikasi ekspor barang-barang yang dikendalikan, sementara AS akan mencabut beberapa tindakan pembatasan.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan fleksibilitas menjelang batas waktu tarif pada 9 Juli 2025.
Namun demikian, pelaku pasar tetap berhati-hati karena pesan yang beragam dari pemerintah terus menciptakan ketidakpastian mengenai negara mana yang hampir menyelesaikan kesepakatan perdagangan dan negosiasi mana yang masih terhenti.
Sementara itu, Data PDB AS pada kuartal I mengalami kontraksi 0,5 kuartal on kuartal (qoq) sehingga mencerminkan penurunan daya beli konsumen, tentunya mendorong ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga.
Dari China, Biro Statistik China mengungkapkan indeks manufaktur China, meskipun masih di zona kontraksi namun meningkat menjadi 49,7 pada bulan Juni 2025 dari sebelumnya 49,5 pada bulan Mei.
Peningkatan ini dukungan kebijakan berkelanjutan dari pemerintahan China untuk meningkatkan permintaan domestik, sehingga memberikan harapan akan ada stimulus yang diberikan pemerintah China.
Sebelumnya, perdana Menteri Li Qiang menyuarakan optimisme tentang prospek negara tersebut, menekankan rencana untuk mengubah China menjadi pusat konsumsi berukuran besar untuk mendukung basis manufakturnya.